"Pe-permisi k-kak" ucap seorang gadis.
Arvin dkk dan Dira dkk yang sedang menyantap makanan masing-masing dikejutkan oleh seorang gadis. Mereka menaikan alisnya sebelah dengan raut wajah bingung, tumben sekali ada adik kelasnya yang menghampiri mereka.
"Iya, kenapa iya dek?" tanya Dira.
"An-anu...i-itu..."
"Anu? Anunya siapa?" heboh Davi sambil menutupi barang berharganya.
"Goblok!! Ngapain lo kaya gitu" ditoyornya kepala Davi oleh Damian.
"Sakit ogeb! Yah habisnya dia ambigu banget"
"Bukan dia nya yang ambigu, lo nya aja yang otaknya ngeres" ucap Damian. Sedangkan Davi hanya cengengesan gak jelas. "Sinting lo!!" lanjut Damian sarkastik.
"Kenapa kalian yang ribut sih" kesal Keisha.
Keisha mengernyit bingung kenapa adik kelasnya ini sedari tadi mencuri pandang pada Arvin.
"Dam kayanya ada sesuatu deh" bisik Keisha pada Damian di sampingnya.
"Menurut gue sih kayanya bakal terulang lagi" ucap Damian.
Flashback On
Kantin yang begitu ramai mengingat ini adalah jam istirahat membuat semua murid berbondong-bondong memenuhi seisi kantin.
Dimeja pojok kantin terlihat tiga orang remaja laki-laki dan tiga orang remaja perempuan sedang asik menyantap makanannya sambil sesekali terlihat bercanda gurau.
"Hai" sapa seorang gadis dengan dandanan sedikit menor bersama satu temannya, dia Kayra Kirania Pouran siswi yang terkenal akan keangkuhan nya jangan lupakan seragamnya yang sengaja dia perketat untuk menarik perhatian kaum adam. Sedangkan temannya bernama Angelina Kyla Justina siswi yang mempunyai sifat sama persis seperti Kayra.
"Ehh...iya kak ada apa yah?" tanya salah satu dari tiga perempuan itu yang bernama Dira.
"Gue gak nyapa lo" ketus Kayra kepada Dira.
Sedangkan sahabat Dira yang mendengar itu melotot tak terima, sudah ditanya baik-baik tapi dibalas seperti itu, membuat mereka semua kesal.
"Terus kakak kesini mau apa!" tanya Keisha dengan sinis.
"Bukan urusan lo!" ucapnya tak kalah sinis, Angel yang melihat temannya seperti itu hanya diam, dia tidak ingin ikut campur.
'Sabar-sabar jangan emosi, susah emang ngomong sama nenek lampir' ucap Keisha dalam hati. 'Tarik nafas, buang perlahan' lanjutnya.
"Hai Vin" sapa Kayra kepada Arvin dengan nada sedikit manja.
Arvin hanya terdiam mendengar sapaan itu, tidak berniat untuk membalasnya.
"Lo mau gak jadi pacar gue?" tanya Kayra.
"Pasti mau lah ya, secara gue kan cantik, kaya, body gue juga oke. Banyak juga yang mau sama gue, termasuk lo pasti" jelasnya dengan percaya diri.
"Yakin amat lo kalo Arvin mau sama lo" ujar Davi ingin muntah mendengar ucapan Kayra yang tidak tau malu.
"Yakin lah gue, mana ada sih yang nolak pesona gue" ucap Kayra dengan sombongnya.
"Enek gue denger lo ngomong gitu, muka lo tuh udah kaya ondel-ondel ngaca dong jangan belagu" geram Keisha menahan emosi.
"Dengerin yah kakak Kayra yang cantik, jangan sama Arvin mending sama abang aja" ucap Damian mengerlingkan matanya genit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDIRA [SELESAI]
Roman pour AdolescentsTentangku tentangmu sempat tertulis di kertas yang sama. Namaku namamu pernah Tuhan satukan dalam skenario yang kita perankan. Rasamu rasaku pernah saling mengisi kekosongan. Meski tak pernah terucap, namun bisa dirasakan. Bukankah semua itu menyiks...