Chapter 37

204 12 0
                                        

Di sebuah cafe terlihat Damian dan Keisha yang sedang menikmati makanannya, sesekali mereka membahas sesuatu hal yang menurut mereka menarik.

Meski begitu tetapi ada rasa yang mengganjal dihati Keisha, saat kejadian kemarin dimana kedua sahabatnya berbaikan dengan seseorang yang sudah ia benci. Ia tidak tahu mengapa tiba-tiba kedua sahabatnya kembali lagi bersama Dira.

"Dam" panggil Keisha.

"Hmmm"

"Kamu ngerasa aneh gak sih, kenapa Davi sama Cia bisa baikan lagi sama Dira"

"Mungkin mereka dihasut kali sama Dira"

"Kita jahat gak sih Dam? Udah benci sama Dira padahal dulu Dira selalu ada buat kita saat susah maupun senang, tapi kita malah benci sama dia cuma karena Dira berbuat satu kesalahan. Kita yang selalu berbuat salah aja Dira selalu maafin kita, sedangkan kita malah membencinya" Damian yang mendengar penjelasan Keisha terdiam, apa yang Keisha bicarakan memang benar adanya.

"Terus sekarang kita harus ngapain? Minta maaf ke Dira?"

"Aku gak tau Dam, sebenarnya juga aku pengin bisa sahabatan lagi sama Dira. Aku rindu momen dimana Dira selalu ada buat aku, tapi aku takut Dira gak bisa maafin kita"

"Udah kamu gak usah pikirin, nanti kita sama-sama cari solusinya"

Keisha menghela nafas dalam, ia hanya ingin Dira bisa memaafkan kesalahannya. Keisha sadar selama ini ia selalu memperlakukan Dira dengan tidak baik padahal dulu Dira selalu baik padanya.

Ada rasa menyesal di hatinya saat seharusnya ia selalu ada buat Dira disaat dia susah bukan malah ikut membenci Dira karena satu kesalahannya saja.

Tidak ingin terus menerus menyalahkan dirinya, Keisha mengedarkan pandangannya ke seluruh cafe agar ia tidak terus berpikiran yang tidak baik tentang Dira.

Pandangan Keisha terhenti saat melihat sosok seorang gadis yang di kenalinya, ia mempertajam penglihatannya untuk memastikan bahwa gadis itu ia mengenalinya.

Keisha terus saja memperhatikan gadis tersebut dan benar ia mengenalinya yang ternyata adalah Nara, ia mengernyitkan dahinya saat ternyata Nara datang tidak bersama Arvin? Melainkan justru dengan seorang laki-laki.

"Dam, bukannya itu Nara iya? Kok bukan sama Arvin sih"

Damian yang mendengar ucapan Keisha, mengikuti arah pandangnya dan benar ia melihat Nara yang sedang berjalan kemari dengan seorang laki-laki.

"Dia mau kesini" Damian dan Keisha segera membuang wajahnya agar tidak ketahuan dengan Nara, setelah merasa Nara sudah duduk di tempatnya Keisha dan Damian kembali melihatnya lagi ternyata mereka duduk membelakangi nya.

"Mau kita samperin?" tanya Damian kepada Keisha.

"Jangan, kita dengerin dulu aja yang mereka omongin" ucap Keisha dengan suara lirih.

Mereka berdua Damian dan Keisha terdiam beberapa menit mendengarkan semua perbincangan antara Nara dan lelaki yang mereka tidak kenali, yang mereka ketahui pasti Nara akan membicarakan sesuatu hal yang penting.

Betapa terkejutnya mereka saat mendengar ucapan Nara yang membahas tentang Dira dan Arvin. Mereka bingung mengapa Nara membahas Dira dan Arvin padahal pembahasan yang lain masih banyak.

Damian dan Davi terus saja mendengar perbincangan Nara dan lelaki tersebut, sampai ucapan yang terlontar dari Nara membuat mereka lebih terkejut.

Keisha menutup mulutnya tidak percaya saat mendengar ucapan Nara, ia tidak menyangka wanita yang selama ini ia percayai ternyata tidak sebaik yang ia kira. Ternyata selama ini ia salah kepada Dira, rasanya menyesal kenapa dulu ia tidak membela Dira saja.

ARDIRA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang