Setelah mendengar bel istirahat berbunyi, Dira langsung menuju ke kantin untuk melepas penat dan dahaganya karena sedari tadi dirinya terjebak oleh aksi Arvin dkk yang super gila dengan mengadakan konser dadakan di dalam kelas.
Kantin sekarang masih nampak sepi hanya beberapa murid, sisanya masih asik berjoget dan bernyanyi oleh konser dadakan yang diadakan di kelasnya. Pandangan Dira tertuju pada dua orang yang nampak tidak asing.
"Oii Keisha Cia, sini!" teriak Dira saat melihat sahabatnya sambil melambaikan tangan.
Keisha dan Cia yang juga melihat Dira pun segera menghampiri.
"Tumben sendiri, mana tiga curut?" tanya Keisha.
"Ngadain konser ambyar di kelas" jawab Dira sambil memutar bola mata malas.
"Lo gak ikutan?" ujar Cia bertanya.
"Males" kata Dira tanpa minat.
Keduanya menganggukan kepalanya. "Eh nanti pulang sekolah hangout yuk" ucap Keisha dengan girang.
Mendengar ucapan Keisha membuat mata Dura berbinar semangat. "Yuk, gimana kalo kita nonton aja" usul Dira.
"Cia sih ngikut aja" jawab Cia.
"Oke jadi fix nih yah pulang sekolah kita nonton" ucap Keisha meyakinkan.
Dira mengangguk senang. "Ya pesen makanan ayo" ajak Dira kepada Cia.
"Lo mau makan apa Kei?" tanya Cia.
"Gue mau bakso sama es teh" jawab Keisha.
"Gue juga"
"Gue juga iya"
"Gue mau juga"
Tiba-tiba datang ketiga sahabat lelakinya yang tak lain adalah Arvin, Damian dan Davi sambil mengucapkan kalimat yang tak sengaja berbarengan.
"Ogah, pesen aja sendiri" ketus Dira pada ketiganya.
"Pelit amat, ayolah Dir" mohon Davi dengan mengeluarkan puppy eyes.
Dira menghela nafas kasar mau tidak mau ia menuruti ucapan ketiganya dan langsung menarik tangan Cia untuk segera memesan makanan daripada harus melihat Davi yang memohon dengan puppy eyes membuat dirinya bergidik ngeri.
Ketiga lelaki yang melihat Dira pergi tersenyum senang, jarang-jarang kan Dira mau menurut kepada ketiganya.
"Nih pesenan kalian" ucap Dira sambil menaruh makanannya.
"Lah cepet amat" bingung Damian.
Keenam remaja itu menyantap makanannya dengan hikmat, tak jarang juga mereka tertawa membahas sesuatu hal yang menurutnya lucu.
"Woii kita pulang cepet hari ini" teriak pria yang baru memasuki kantin pada temannya.
Semua murid yang mendengar teriakan tersebut berbondong-bondong keluar kantin, sontak suasana kantin menjadi ramai bahkan sampai berdesak-desakan demi bisa keluar dari kantin.
"Wih pulang cepet nih" ucap Davi pada kelima sahabatnya.
Mereka berenam segera beranjak dari kantin setelah suasana kantin sedikit mereda.
Suasana sekolah kini menjadi ricuh, koridor yang tadinya sepi mendadak ramai oleh murid saat mendengar jam pulang sekolah dimajukan.
"Ayo balik" ajak Arvin kepada ketiga sahabatnya setelah memakai tasnya.
"Arvin tunggu" teriak Dira, saat Arvin akan keluar kelas.
Arvin yang mendengar namanya dipanggil memberhentikan langkahnya dan menoleh, begitu pun Damian dan Davi yang juga ikut menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDIRA [SELESAI]
Teen FictionTentangku tentangmu sempat tertulis di kertas yang sama. Namaku namamu pernah Tuhan satukan dalam skenario yang kita perankan. Rasamu rasaku pernah saling mengisi kekosongan. Meski tak pernah terucap, namun bisa dirasakan. Bukankah semua itu menyiks...