Minggu pagi. Matahari tertutupi awan gelap. Hujan telah mengguyur. Retta duduk bersila di sofa ruang tengah. Matanya terfokus pada layar laptopnya, sedang menayangkan drama Korea.
"Gila! Gue baru sadar kalo Lee Min-Ho itu ganteng," gumam Retta. Dia sedang menonton The King Eternal Monarch.
"Sibuk, ya?"
Retta mendongak, menatap ke arah sumber suara. Melvin berdiri di dekatnya. "Ah, enggak kok."
Rambut cowok itu basah, bau tubuhnya segar, baru selesai mandi. Melvin memang menginap di sana tadi malam. Tenang, pastinya dia membawa pakaian ganti. Indira bahkan meminta Melvin agar membawa pakaian ganti lebih banyak lagi. Tepatnya meminta Melvin juga menyimpan baju ganti di lemari ibunya itu. Jadi, Melvin bisa pulang dan menginap kapan pun di sana.
Seperti kebiasaan, debaran jantung Retta selalu bertempo cepat kala berdekatan dengan Melvin. Apalagi pesona Melvin pagi ini membuatnya tidak bisa fokus pada tontonannya. Sial, itu membuatnya jadi curi-curi pandang ke arah Melvin yang telah duduk di sebelahnya.
"Gak perlu curi-curi pandang kali. Kalo mau lihat gue ya lihat aja," ucap Melvin terus terang. Dia ikut menonton drama tersebut.
"Ah, iya." Retta tersenyum kikuk. Padahal Melvin kan sudah resmi menjadi pacarnya? Tapi, dia belum terbiasa.
"Hobi banget lo ya nonton drakor? Belajarnya kapan?" Melvin bertanya. Menatap Retta serius, sedangkan Retta menatap layar laptopnya.
"Belajarnya nanti aja! Hehe." Retta senyum-senyum sendiri kala melihat tokoh utamanya; Lee Min-Ho. Dia juga terus bergumam, "Ganteng banget."
Demi apa, tiba-tiba Melvin merasa dongkol. Dia merasa Retta mengabaikan keberadaannya. "Lo suka banget sama pemeran utamanya?"
Retta menatap ke arah Melvin beberapa saat. Dia menggeleng. Dengan malu-malu dan bersuara kecil dia berucap, "Gue lebih suka sama lo."
"Apa?" Melvin berpura-pura tidak mendengar ucapan Retta. Walau suara ceweknya itu kecil, dia bisa mendengarnya. Hanya saja dia ingin mendengarnya lagi. "Coba ulang! Lo bilang apa?"
Wajah Retta jadi merona. Matanya berpura-pura fokus pada tontonannya.
"Gue ... lebih suka sama lo," ucap Retta malu-malu.
Mendengar itu, Melvin tersenyum tipis. Dia menatap Retta lekat-lekat. Karena itu, Retta jadi salah tingkah. Melvin terkekeh. "Lucu."
"Apanya yang lucu?" heran Retta.
"Lo."
Lalu hening. Retta tak henti-hentinya tersenyum. Perasaannya Retta senang sekali.
"Gue kagum sama Lee Min-Ho. Satu lagi, gue juga suka sama Ji Chang-Wook. Akting mereka bagus sekali. Lo punya orang yang lo kagumi gak?" Retta bertanya. Matanya tak teralih dari laptop.
Melvin mengangguk. "Punya."
"Siapa?"
"Gue kagum sama Al-Khawarizmi, ilmuwan Muslim penemu aljabar. Karena beliau seorang ahli matematika yang hebat," jawab Melvin.
Retta bungkam, kehilangan kata-katanya. Beda sekali orang yang mereka kagumi.
"Gak papa juga sih lo kagum sama aktor Korea. Lo bisa ambil sisi positifnya. Seperti semangat dalam bermimpi dan usaha keras mereka," lanjut Melvin.
"Nah, benar." Retta mengacungkan jempol pada Melvin. Dia, senang rasanya bisa berbicara seperti itu dengan Melvin. Sekarang, semuanya terasa lebih baik.
Hujan tak terlalu deras lagi. Keduanya sama-sama terdiam. Melvin ikut menonton.
Mata Retta sedikit terbelalak, sesuatu yang kedua kalinya. Menonton drama Korea bersama Melvin lalu tanpa sengaja ada adegan kiss-nya. Saat itu mereka belum pacaran. Dan sekarang, mereka sudah berpacaran dan disuguhkan pemandangan seperti itu.
Padahal udara sedang dingin, hujan di luar sana. Namun, Melvin merasa panas sendiri karena itu. Apalagi kala Retta mengalihkan pandangan ke arahnya, tidak ingin melihat adegan itu. Melvin jadi berdebar-debar sadar jaraknya dengan Retta sangat dekat. Entah tarikan dari mana, tangannya sudah merangkul bahu Retta. Dia mendekatkan wajahnya ke arah wajah Retta. Tak ada penolakan dari cewek itu. Semakin dekat, dan ... gagal!
"Melvin! Retta! Kalian mau ngapain?!" teriak Indira yang tiba-tiba datang.
Melvin dan Retta gelagapan, terkejut. Lalu keduanya beringsut, menjauh. Gila, Melvin hampir khilaf.
"Melvin, dosa tau? Padahal Ibu udah ingatin kamu buat jaga Retta baik-baik. Kalian berdua pun gak boleh berlebihan! Mulainya dari ciuman terus lebih jauh lagi. Hati-hati, ada setan yang ketiga," ceramah Indira. "Kalo kamu mau ngelakuin itu sama Retta boleh sih. Tapi, ajak Retta ke KUA sekarang juga!"
Retta dan Melvin saling bertukar pandang.
🌠🌠
To be continued...
Terima kasih banyak bagi yang setia nungguin cerita ini. I Love you💜💜
Baca juga 111 Days ya...
By Warda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Approccio [Completed]
Teen FictionSatu sekolah tahu kalau Retta suka Melvin. Satu sekolah juga tahu kalau Melvin tidak suka Retta. Tapi, karena suatu hal, Melvin mulai mencemaskan Retta. Apalagi setelah keduanya sering bertemu di rumah yang sama. Dan memanggil seseorang dengan pangg...