[Don't forget to follow]
Hai maaf ya baru up! Gue baru bangun🙂🦋
Saat ini Zidny dkk dan Iqbaal dkk sedang berada di Kantin, ketujuhnya sedang menyantap hidangannya masing-masing dengan obrolan seru mereka.
"Gue boleh jenguk (Namakamu) gak?" tanya Abidzar tiba-tiba membuat semua mata menatap Abidzar, "Apaansih? Emang gue salah ya nanya gitu?" tanya nya.
"Enggak sih, cuma (Namakamu) gak ngebolehin temen-temennya jenguk dia." ucap Zidny yang membuat Salsha dan Steffi menatap gadis itu bingung.
"Ga boleh kenapa Zee?" tanya Salsha, "Gue gak tau, (namakam) sendiri yang ngasih tau gue" jawab Zidny.
Iqbaal hanya menyimak tanpa minat, ia tidak tertarik untuk menjenguk perempuan penganggu itu.
"Tuh yang ngelakuinnya aja gak merasa bersalah," sindir Zidny.
"Zid jangan gitu, (Namakamu) gak suka lho kalo lo berantem sama Iqbaal." ucap Steffi. Iqbaal tersenyum puas kearah Zidny, Zidny berdeham sebal.
"Tapi beneran deh, kenapa ga boleh Zee?" tanya Devano yang juga penasaran kenapa gadis polos itu tidak mau dijenguk.
"Ya mungkin dia gak mau ngerepotin orang Dev," jawab Zidny.
"Baik banget sih pacar gue," ucap Abdizar.
"Yeu maunya lu kutu," ledek Aldi.
Abidzar mendengus sebal.
🦋
Pulang sekolah, Abidzar berniat meminta izin kepada Zidny untuk menjenguk (Namakamu). Teman-temannya sudah pulang sedari 10 menit yang lalu.
"Zee please, izinin gue jenguk (Namakamu)." ucap Abidzar.
"Gue gak berhak nentuin Bi, gue cuma disuruh (Namakamu)."
"Pleasee gue mohon, cuma gue doang. Gue gak bakal ajak siapapun, gue khawatir banget Zee." ucap Abidzar memohon.
Zidny menghela nafasnya. "Yaudah, tapi kalo (Namakamu) marah. Lo yang tanggung jawab ya." ucap gadis itu.
"Siap, rumah sakit Prince Alexandria kan?"
"Iya,"
Abidzar dengan semangat bergegas menjalankan mobil ke rumah sakit tempat (Namakamu) berada.
Sesampainya dirumah sakit Prince Alexandria, ia menghampiri meja resepsionis terlebih dahulu.
"Sus, atas nama (Namakamu)," ucap Abidzar.
Suster itu menatap Abidzar. "(Namakamu) siapa?" tanya Suster sedikit mengintimidasi.
"(Namakamu) Mezzaluna," ucap Abidzar.
"Anda siapa nya? Dan ada perlu apa dengan nona (Namakamu)?" tanya Suster tersebut kepada Abidzar yang dibuat bingung dengan pertanyaan sang suster.
"Saya mau jenguk lah sus, kenapa ya?" tanya Abidzar.
"Anda siapa nya?" tanya suster lagi, "Sahabatnya Sus," jawab Abidzar.
Suster mengangguk. "Sebentar saya tanyakan dulu apa nona (Namakamu) boleh dikunjungi atau tidak,"
"Buset dah udah kaya mau ketemu petinggi perusahaan, kenapa sih ini" Batin Abidzar bingung
Setelah suster menelphone seseorang yang Abidzar tidak tahu siapa, suster itu menyuruh agar Abidzar menunggu sebentar.
Tidak lama setelah itu, dua laki-laki gagah ber jas dengan walkie-talkie di saku celana belakang dan earphone securitynya menghampiri Abidzar, laki-laki itu benar-benar bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
FanfictionJangan pernah lupa kalau manusia punya batas lelah dan sabar