[DON'T FORGET TO FOLLOW]
Hai guys pakabs!? wkwkw
Kaget bgt yang view cerita ini udah 53K
cepet banget huhu senengAku gak tau cerita ini bakal sampe part brp
Tapi ya udah lah ya tidak usah dipikirkan🙂🦋
Setelah satu minggu menginap dirumah sakit, hari ini adalah hari pertama (Namakamu) kembali masuk sekolah. Tadi pagi (Namakamu) dijemput oleh Iqbaal untuk berangkat bersama
Iqbaal dan (Namakamu) kini sedang berjalan di koridor dengan lengan Iqbaal yang merangkul (Namakamu).
"Udah baikan 'kan?" Iqbaal menatap (Namakamu) sebentar. (Namakamu) mengangguk.
"Aku bikin bekel buat kamu." (Namakamu) mendongak menatap Iqbaal.
"Yaampun! Kamu baru Sembuh lho!" Iqbaal menepi, menatap (Namakamu) yang kini tepat berada di hadapannya.
"Aku udah sembuh Baal, kamu gak perlu sekhawatir ini." (Namakamu) mengelus rahang Iqbaal.
Iqbaal mengambil jemari lembut (Namakamu) dan digenggamnya, lalu keduanya berlanjut menuju kelas.
Saat ini keduanya sudah duduk di tempat masing-masing. Sedari tadi Zidny heboh perihal teman sebangkunya yang sekaligus menjabat sebagai sahabatnya akhirnya masuk sekolah kembali.
"Zee udah ih! Kasian itu (Namakamu)nya lo pelukin terus." Salsha memukul pelan bahu Zidny. Zidny memutar kedua bola matanya.
"Kangen banget sama kalian," ucap (Namakamu).
"Samaa kita juga kangen sama lo, ya kan?" Steffi menatap Zidny dan Salsha. "BANGETTTT."
(Namakamu) tertawa.
🦋
Pulang sekolah tiba, (Namakamu) kembali diantar pulang oleh Iqbaal. "Baal, Bang Arkan bilang kalo kamu disuruh main ke rumah aku."
"Sekarang?" Iqbaal melirik (Namakamu).
(Namakamu) mengangguk.
"Ya udah aku mampir dulu ya nanti." (Namakamu) mengangguk.
Sesampainya di kediaman (Namakamu), keduanya keluar dan memasuki Mansion (Namakamu). Lagi-lagi Iqbaal takjub.
"Kamu disini sendiri?" tanya Iqbaal.
(Namakamu) mengangguk. "Sama Maid aku hehe."
"Gak kesepian sendiri disini?"
"Sebenernya sih iya, tapi karena udah biasa juga jadi ya biasa aja gitu."
"Kalo kamu kesepian, main aja ke rumah."
(Namakamu) mengangguk. "Tunggu di kamar aku aja yuk." Iqbaal mengangguk.
(Namakamu) menggenggam jemari Iqbaal, ditariknya lembut memasuki lift menuju lantai kamar (Namakamu).
Keduanya telah sampai di depan pintu kamar (Namakamu). Dibukanya pintu mewah itu dan keduanya pun memasuki ruang kamar yang super mewah juga:)
"Kamu duduk di sofa itu dulu ya Baal, aku mau ganti baju dulu." Iqbaal mengangguk membiarkan pacarnya itu memasuki walk ini closetnya, laki-laki itu terlalu takjub dengan kamar (Namakamu) yang bisa dibilang sangat amat besar.