Cold boy :: tiga lima

4.9K 668 417
                                    

[DON'T FORGET TO FOLLOW]

Jangan lupa vote dan komennya hyung❤️

Fyi, Steffi beneran baik. Ga boong☺️

🦋

Sudah terhitung 7 hari Iqbaal menjadi lebih diam. Walaupun laki-laki itu dibilang dingin oleh orang lain, tetapi tidak pernah ia bersikap seperti itu kepada temannya.

Hari ini hari senin. Iqbaal datang lebih siang dari biasanya. Memasuki kelas saat bel hanya tinggal 5 menit lagi dibunyikan.

Dengan pandangan yang lurus, laki-laki itu langsung terduduk di tempatnya. Dan menenggelamkan wajahnya pada tumpuan lengannya. Tampilannya pun semakin ambaradul sejak satu minggu yang lalu.

Tet....tettt...

Bel berbunyi, tak lama guru jam pertama pun masuk. Iqbaal menegakkan kepalanya. Mengedarkan pandangannya sebentar lalu terhenti menatap gadis yang ada disebelah saudaranya itu. Matanya mengerjap, masih tidak yakin bahwa yang ia lihat ialah gadis yang menghilang selama satu minggu ini.

🦋

Bel isitirahat berbunyi, bel yang Iqbaal tunggu-tunggu. Laki-laki itu dengan cepat menghampiri (Namakamu). "Sayang."

(Namakamu) menoleh, terseyum tipis saat tatapannya bertemu dengan tatapan Iqbaal. "Hai."

"Kita gak beneran selesai 'kan?"

(Namakamu) tersenyum lebar, mengeluarkan kotak bekalnya. "Buat aku?"

(Namakamu) bangkit. "Yuk, permisi." Iqbaal menyingkir, mengernyitkan dahinya saat (Namakamu) berjalan melewatinya.

Iqbaal membalikkan tubuhnya, melihat (Namakamu) yang menghampiri Abidzar. "Gue duluan ya, lo pada ke kantin aja. Gue sama (Namakamu) mau ke taman belakang."

Teman-temannya mengangguk, sama bingung dengan Iqbaal.

Iqbaal mencengkal lengan (Namakamu). "Ngapain sih sama dia? Kamu 'kan pacar aku!"

(Namakamu) melepas cengkalan Iqbaal. "Kita kan udah selesai. Kamu inget 'kan?" Iqbaal menggeleng. "Kamu belum denger penjelasan aku."

(Namakamu) terkekeh. "Udah kok, aku udah denger penjelasan Steffi lewat bang Arkan."

"Terus? Kenapa kita beneran selesai?" (Namakamu) lagi-lagi terkekeh. "Memang sudah seharusnya seperti itu." Setelah berucap seperti itu, (Namakamu) menarik pelan lengan Abidzar. "Sorry Baal."

Keduanya pergi dari hadapan Iqbaal dan teman-temannya. Iqbaal berteriak kesal lalu menendang salah satu meja yang ada didekatnya. Teman-temannya pun hanya diam tak mau ikut campur.

🦋

Di taman, Abidzar dan (Namakamu) duduk di salah satu bangku yang disediakan. "Lo yakin mau putus dari Iqbaal?"

(Namakamu) menunduk. "Kalo aku balikan sama Iqbaal, aku gak bisa lagi sekolah disini."

"Kenapa?"

"Bang Arkan bakal pindahin aku ke sekolahnya, aku gak mau." (Namakamu) menghela nafasnya. "Bang Arkan gak marah sama Iqbaal walaupun sempet kecewa tapi setidaknya Iqbaal udah minta maaf dan ngakuin kesalahannya. Bang Arkan cuma khawatir, takut aku kenapa-napa. Dan Bang Arkan juga mau aku menghindari orang yang pernah buat aku sakit"

Abidzar mengusap bahu (Namakamu).

"Aku gak bisa gak turutin kemaun Bang Arkan. Aku gak mau Bang Arkan ngerasa gagal Bi, Bang Arkan lebih penting dari apapun."

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang