Hai hehe Maaf ya kemaren gak Next, gak semangat banget part kemaren huhu. Aku nya ikut gak semangat, my bad:)
Maafin sifat jelek ku yg itu hehe.
Btw ramein lagi yuk🥺👉🏻👈🏻
🦋
Pagi ini (Namakamu) bangun lebih awal agar sampai ke sekolahnya juga lebih awal. Ia akan membuat bekal terlebih dahulu untuk Iqbaal lalu setelah itu baru mandi dan menjalankan ibadahnya.
Setelah semua sudah siap, gadis itu diantar oleh supir pribadinya menuju sekolah. Kurang dari 30 menit, akhirnya (Namakamu) sampai, ia akan menunggu Iqbaal di tempat penjemputan yang ada di dalam gerbang.
(Namakamu) memakan waktu 30 menit untuk menunggu Iqbaal datang ke sekolah, ia sampai harus sedikit mengumpat saat melihat mobil teman-temannya.
Tidak lama setelah itu mobil BMW M5 berwarna silver berhenti di depan (Namakamu) duduk. "Masuk!" perintah laki-laki yang ada di dalam mobil tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Namakamu) menuruti perintah laki-laki itu dan memasuki kursi penumpang sebelah pengemudi.
"Dari jam berapa lo?" tanya laki-laki itu sembari fokus memarkirkan mobilnya.
"Baru kok Iqbaal," jawab (Namakamu) kepada laki-laki yang tadi bertanya, tidak lain tidak bukan itu Iqbaal.
Iqbaal mengangguk mendengar jawaban (Namakamu). Setelah mobil terparkir dengan nyaman, keduanya keluar bersamaan.
"Bawain tas gue." Iqbaal melempar pelan tasnya kearah (Namakamu) tetapi cukup membuat (Namakamu) terhuyung ke belakang.
Setelah itu keduanya berjalan dengan posisi (Namakamu) berada satu langkah dibelakang Iqbaal.
Tibalah keduanya didepan kelas XI MIA 2. Sebelum masuk, Iqbaal kembali mengambil tasnya dari dekapan (Namakamu). Keduanya masuk secara bersamaan kedalam kelas membuat seisi kelas menatap kearah pintu. Lalu keduanya berjalan ketempat duduknya masing-masing.
"Berangkat bareng?" tanya Steffi saat (Namakamu) baru saja duduk di kursinya.
(Namakamu) menggeleng. "Kita ketemuan di gerbang." (Namakamu) menatap Steffi.
Zidny menatap serius (Namakamu). "Lo gak di apa-apain kan?"
(Namakamu) terkekeh, selalu itu yang dipertanyakan Zidny ketika (Namakamu) bersama Iqbaal. "Engga Zee." Zidny mengangguk.
"Iqbaal aneh, gue curiga. Masa iya dia tiba-tiba baik sama lo!" seru Salsha.
Steffi menatap Salsha. "Ya mungkin Iqbaal udh sadar kali Sha." Salsha berdecak. "Ck! jangan belain dia Puy. Sama aja lo kaya (Namakamu)."