Cold boy :: empat enam

3.3K 458 46
                                    

[DON'T FORGET TO FOLLOW]

hai long time no c hehe
Ada yang masih menunggu cerita ini??
Sorry bgt ga up up beneran tugas numpuk banget guru gue juga rese-rese bgt dah malesin:(

🦋

Pagi ini (Namakamu) bangun telat, tadi malam mendadak dirinya harus merekap data-data bakery dari luar kota. (Namakamu) turun dengan masih memakai kimono pajamasnya.

Menemuni Iqbaal yang kini berada di ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menemuni Iqbaal yang kini berada di ruang tamu. Laki-laki itu kini sedang sibuk memainkan ponselnya

"Iqbaal, maaf banget aku telat bangun." (Namakamu) berdiri bersebrangan dengan Iqbaal. Iqbaal mendongak menatap tanpa kedip (Namakamu) yang menggunakan pakaian tidurnya dengan rambut dicepol asal.

"Baal?"

Iqbaal mengerjapkan matanya. "Ah iya? Oh gak apa-apa kok (Nam)."

(Namakamu) menghela nafas lega. "Ya udah aku mau siap-siap dulu ya." Iqbaal mengangguk.

(Namakamu) pun kembali ke kamarnya untuk bersiap. Kurang lebih 40 menit bersiap, (Namakamu) kembali menemui Iqbaal dengan pakaian rapihnya.

"Udah siap?" tanya Iqbaal dibalas anggukkan (Namakamu). "Buat makanan dulu ga?"

Iqbaal mengangguk semangat, ia sangat merindukan masakan (Namakamu). "Aku bantuin ga?"

"Bisa?"

"Inshaallah."

"Yuk!" (Namakamu) dengan tidak sadarnya mengenggam jemari Iqbaal dan ditariknya lembut menuju kitchen Mansionnya.

Sesampainya disana, (Namakamu) bertemu dengan Chef fayat yang sedang membersihkan dapurnya setelah membuat sarapan. "Chef, udah selesai?"

"Sudah Nona, Nona mau memasak?" (Namakamu) mengangguk. "Ya sudah nona, saya kembali ke room."

"Terima kasih Chef," ucap (Namakamu). Chef fayat mengangguk sopan kemudian berlalu dari dapur.

"Jadi? Kita mau masak apa?" tanya Iqbaal. (Namakamu) menoleh menatap Iqbaal. "Kamu mau buat makanan berat atau ringan?"

"Kalau ringan, mau masak apa?" tanya Iqbaal. "Cupcake mau?"

"Boleh deh, nanti makan beratnya disana aja." (Namakamu) mengangguk. "Kamu mau disini aja atau mau tunggu di dapur?"

"Aku mau bantuin kamu." Iqbaal mengikuti (Namakamu) yang kini sedang mengambil bahan-bahan cakenya. "Serius bisa?"

Iqbaal mengangguk cepat. "Bisa lah pasti."

"Oke kita lihat nanti." Iqbaal mengecup singkat rambut (Namakamu). "Yuk kita masak-masak!" seru Iqbaal semangat.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang