Cold boy :: dua tiga

4.7K 642 637
                                    

[DON'T FORGET TO FOLLOW❤️]

Hai gaess:) maaf banget kemaren
mood gue g karuan banget

Trs tadinya mau up malem eh diajak callan
maaf yaaaaa🙏🏻❤️

Oh iya!! kaget bgt viewernya udh 32k pdhl kemaren br 27k wow walaupun voters nya ga seimbang, but ok ak tetap berterima kasih❤️

🦋

BRAKKK...

"Awsss," ringis Iqbaal yang lengan dan lutunya mengerluarkan darah.

Seseorang di pintu penumpang dari mobil didepannya turun. "Yaampun nak, are you okay?" Pria paruh baya menghampiri Iqbaal.

Iqbaal mendongak dengan ringisannya. "Luka dikit Om."

Pria paruh baya itu membantu Iqbaal diikuti sang supir yang dari tadi dibelakang majikannya. "Ke rumah saya dulu ya, biar diobatin. Motor kamu juga ada yang pecah itu."

Iqbaal hanya mengangguk merasakan perih di lengan dan lutunya. Apalagi jalanan sedang basah seperti ini, membuat lukanya lebih terasa perih.

Keduanya memasuki mobil bagian belakang sedangkan sang supir dikursi pengemudi.

"Gak sampai robek parah kan ya?" tanya si pria paruh baya.

Iqbaal menggeleng. "Enggak Om, maaf ya Om ngerepotin gini," ucap Iqbaal merasa tidak enak.

"Enggak kok, gak ngerepotin." Pria itu terkekeh.

🦋

Dilain tempat...

Arkan memasuki mansion milik Omnya. "Assalamualaikum," salamnya.

"Waalaikumsalam," jawab Mama Chia yang sepertinya baru keluar dari lift.

"Lho tante Chia? Udah pulang Tan?" tanya Arkan sambil menyalimi Mama Chia.

"Tadi siang Ar Mama pulang. Mama kamu udah pulang?"

"Mama belum Tan, pergi lagi kayaknya sama Papa." Mama Chia mengangguk. "Arkan keatas dulu ya Tan, gangguin (Namakamu) hehe."

"Ya udah sana, sekalian bangunin terus suruh dia makan ya." Mama Chia berjalan ke ruang keluarga.

"Siap Mama Chia!" Arkan berlaga hormat membuat Mama Chia terkekeh. Arkan berjalan memasuki lift menuju lantai dua memasuki kamar (Namakamu).

Saat membuka pintu kamar (Namakamu), hawa dingin  menerpa permukaan kulit Arkan serta wangi Vanilla gadis pemilik kamar menyeruak memasuki indra penciuman Arkan. Dilihatnya gadis yang masih tertidur dengan selimut yang membaluti dirinya.

"Oii udah mau maghrib ni, bangun!" Arkan menyibak selimut (Namakamu).

"Nghhh, bang jangan gangguin akuuuu!" (Namakamu) yang masih menutup mata menjauhkan tangan Arkan yang sedang menyubuti Pipinya.

"Bangun jelekkkkk!" ucap Arkan duduk dipinggir ranjang (Namkamau) sambil menggoyangkan kaki gadis itu.

"Iya abang ishh!" (Namakamu) bangun lalu bersandar di kepala ranjang.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang