hai gengssss selamat holidei hehe satu part untuk menemani holidei kelyan cz ak jg lg holidei-an nih hihihi Tp still to online sik:)
🦋
Tadi Iqbaal sudah mengantar Bunda Rike, Teh Ody dan Zidny pulang kerumah mereka. Tetapi laki-laki itu kembali ke Mansion (Namakamu) dengan alasan gadis itu hanya seorang diri di Mansionnya.
Ting nong...
Bel Mansion (Namakamu) berbunyi, kebetulan (Namakamu) masih didepan lift. Ia pun berjalan menuju pintu utama untuk melihat siapa yang datang mengunjungi Mansionnya.
"Hai." (Namakamu) mengernyitkan alisnya. "Kok balik lagi? Ada yang ketinggalan?" Ya, yang berada didepan (Namakamu) saat ini ialah Iqbaal.
"Ada."
"Apa?"
"Hati akuuuuuuuuu," ucap Iqbaal dengan tangan yang berbentuk hati. (Namakamu) terkekeh lalu mempersilahkan Iqbaal 'lagi' untuk masuk ke mansionnya.
"Aku nanya serius, ada yang ketinggalan?" tanya (Namakamu) lagi. "Iya seriusss, hati aku."
(Namakamu) manghela nafasnya. "Ya udah kamu mau ngapain kesini?"
Iqbaal memperlihatkan barisan giginya yang rapih. "Mau nemenin kamu." (Namakamu) mencubit gemas pipi Iqbaal. "Ngapain sihhh aku 'kan udah biasa sendiri, lagian banyak yang jagain kok disini."
"Mau berduaan lah, lagian dari tadi kan kamu sama Bunda, Teteh dan Zee doang. Sekarang sama aku yaa?"
(Namakamu) terkekeh, tidak menjawab permintaan Iqbaal tetapi menarik pelan jemari Iqbaal dan dibawa nya menuju lift yang ada di Mansion (Namakamu). Setelah sampai di lantai kamar (Namakamu) keduanya langsung saja memasuki kamar (Namakamu).
Kini keduanya bersandar di kepala kasur, Iqbaal menatap (Namakamu). "Be mine again?" ucap Iqbaal tiba-tiba membuat (Namakamu) menatap pria itu dengan alis menyatu.
"Kita jadian lagi, ya?" tanya Iqbaal lagi. (Namakamu) menghela nafasnya lalu kembali menatap kearah depan, Iqbaal terdiam.
"Minta izin sama Bang Arkan, aku gak akan nolak kamu kalo Bang Arkan izinin." Iqbaal menatap (Namakamu) dengan wajah berbinar. "Of course i can."
"Ya, we'll see."
Iqbaal menarik (Namakamu) kepangkuannya membuat keduanya saling menatap satu sama lain. "I don't know how much i love you (Namakamu)."
(Namakamu) tersenyum. "Ya, me too." Memejamkan matanya saat hidung keduanya sudah menempel satu sama lain. Setelah Itu bibir keduanya bertemu, tidak hanya ciuman biasa. Bibir keduanya melumat satu sama lain membuat decakan-decakan itu menggema di kamar (Namakamu).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.