[Don't forget to follow❤️]
Comment kalian yang bener-bener gercep dan rame bikin semangat next banget huhu.
Even lagi PAT rasanya ga enak banget kalo gak up cerita buat kelyan huhu😢Ramein lagi yuuuk🥺👉🏻👈🏻
🦋
Di jam istirahat pertama ini Iqbaal menepati omongannya, ia ingin membicarakan sesuatu kepada (Namakamu).
"Kantin gak?" tanya Zidny yang sudah berdiri bersama Salsha dan Steffi.
"Enggak Zee, aku istirahat bareng Iqbaal." (Namakamu) tersenyum cerah.
"Iqbaal!?" gumam Zidny, Salsha dan Steffi bersamaan. Membuat (Namakamu) mengangguk.
Abidzar tiba-tiba saja menghampiri (Namakamu). "Kantin bareng yuk," ajaknya.
(Namakamu) menoleh kearah Abidzar, tepat saat itu juga Iqbaal, Aldi dan Devano datang. "Dia bareng gue," ucap Iqbaal
Semua menoleh menatap Iqbaal. "Mau ngapain lo?" tanya sinis Zidny.
"Zidny jangan curigain Iqbaal, Iqbaal sama aku sekarang pacaran." ucap (Namakamu) senang.
"WHATTTTT!?" pekik keenamnya.
"Udah sana lo semua ke kantin!" usir Iqbaal, Zidny pun yang baru saja ingin protes dibuat bungkam saat Iqbaal memelototkam matanya. Teman-temannya meninggalkan Iqbaal dan (Namakamu) berdua di kelas.
"Iqbaal mau ngomong apa sama aku?" tanya (Namakamu).
Iqbaal duduk dikursi sebelah (Namakamu). "Lo beneran mau 'kan pacaran sama gue?"
(Namakamu) mengangguk semangat.
"Kalau mau tetep jadi pacar gue, harus ada syaratnya. Bisa lo penuhin ga?" tanya Iqbaal lempeng.
"Bisa Iqbaal, aku pasti bisa kok."
"Oke bagus. Yang pertama, lo harus udah ada didepan gerbang sekolah sebelum gue dateng. Yang kedua, lo harus buatin gue bekel setiap hari. Yang ketiga, kerjain semua PR gue. Yang keempat, gak boleh minta anter jemput ke sekolah karena lo harus udah ada di sekolah sebelum gue dateng. Yang kelima, gak boleh ikut campur urusan pribadi gue. Yang keenam, telphone gue kalo penting aja, kalo gak penting-penting banget mendingan lo chat gue aja. Yang ketujuh, harus bisa gue butuhin 24/7. Yang kedelapan, lo harus mau gue ajak kemana aja tanpa protes. Kalo lo gak bisa penuhin, kita putus." ucap Iqbaal.
(Namakamu) tersenyum mengangguk. "Oke deh Iqbaal. Tapi... aku boleh 'kan gandengan sama kamu?"
"Terserah," Iqbaal menatap serius (Namakamu). "Jangan bilang ini ke siapapun termasuk sahabat lo, dan gak perlu sok kaya didepan gue. Gue gak suka orang yang hidupnya pura-pura."
(Namakamu) mengangguk pelan, kalimat terakhir yang Iqbaal ucapkan membuatnya murung seketika.
"Ya udah bagus kalo lo bisa penuhin syarat dari gue," ucap Iqbaal.
(Namakamu) mengangguk lalu mengeluarkan kotak bekal dari dalam tasnya. "Bekal buat kamu." (Namakamu) memberikan kotak makan berwarna hitam kehadapan Iqbaal.
Iqbaal mengangguk, lalu membuka kotak makan itu. Terlihat nasi goreng ayam yang ditata serapih mungkin. Mengambil sendok yang disediakan lalu menyuap satu sendok nasi goreng ke mulutnya.
Speechless! Iqbaal terenyuh dengan rasa nasi goreng buatan (Namakamu) yang memanjakan lidah. Tersadar, tidak mau membuat gadis pengganggunya itu kepedean, Iqbaal memasang wajah datarnya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
Hayran KurguJangan pernah lupa kalau manusia punya batas lelah dan sabar