Cold boy :: tiga belas

4K 581 215
                                    

[Don't forget to follow]

Maaf ya aku ga next 2 hari kemarin🙈

Makasih banyak buat komen2 gemes dan baik
kalian, sayang banget😭🤍

Btw mau ngasih tau kalo Juni kemungkinan bakal jarang pake banget next nya, karena ak ad PAT:)

mohon pengertiannya teman-teman🌷

Tapi aku usahain next kok pasti🥰

🦋

Hari ini (Namakamu) sudah kembali masuk sekolah, ia tidak memberi tahu teman-temannya kalau ia sudah kembali ke sekolah.

(Namakamu) memasuki kelasnya dan ternyata sudah ramai, memang bel akan berbunyi hanya sekitar 10 menit lagi.

"(NAMAKAMU)!" teriak Zidny.

Teman-temannya yang sedang sibuk sendiri-sendiri menjadi menengok kearah pintu masuk tempat (Namakamu) berdiri sambil tersenyum melihat sahabatnya.

Abidzar yang melihat senyum itu menjadi ikut tersenyum, ah laki-laki itu terlalu menganggumi (Namakamu) sepertinya.

"Ngapain lo senyum-senyum," ledek Aldi.

"Sialan!" dengus Abidzar membuat Aldi dan Devano tertawa.

Didepan pintu, saat (Namakamu) baru berjalan satu langkah. Tubuhnya terhempas kedepan terdorong badan kekar dari belakang tubuhnya.

"Oops, sorry sorry." ucap seseorang itu kaget ternyata dia mendorong gadis didepan pintu.

"(NAMAKAMU)!" teriak Zidny, Salsha dan Steffi lalu menyusul Abidzar yang sudah berlari menghampiri (Namakamu) guna membantu gadis malang itu.

"Lo lagi lo lagi yang bikin temen gue sakit, mau lo apaansi!?" ucap Salsha kesal.

"Yaallah gue ga sengaja,"

"Lo sengaja?" tanya Zidny menulikan pendengaran dari penjelasan laki-laki tadi.

"Gue.gak.sengaja," tekan laki-laki itu.

(Namakamu) berdiri dibantu dengan Abidzar yang memegang lengannya.

"Zid, Sal, Iqbaal gak sengaja kok ngedorong aku. Dia kan gak tau aku didepan pintu." lerai (Namakamu) memposisikan dirinya ditengah kedua kubu itu.

Memang tadi yang mendorong (Namakamu) itu Iqbaal yang sedang berlarian di koridor karena takut terlambat memasuki kelas.

"Tuh denger temen lo yang ke dorong, dia aja tau gue gak sengaja." ucap Iqbaal sinis, "lagian ngapain gue nyari masalah sama nih cewek, gak guna."ucapnya lagi menunjuk (Namakamu) membuat perempuan yang ditunjuk menundukkan kepalanya.

"LO!" teriak Zidny menunjuk Iqbaal. "Udah Zid," ucap
Steffi lagi lagi membuat Iqbaal tersenyum puas.

Tettttt

"Udah jangan berantem, udah Bel." ucap Abidzar menuntun (Namakamu) agar gadis itu kembali ke tempat duduknya, laki-laki itu menumpukan sikunya di meja (Namakamu). "Udah ya, gak usah dipikirin," ucap laki-laki itu lembut dan mengecak puncak kepala (Namakamu).

(Namakamu) menatap Abidzar. "Iya Abi, aku gak apa-apa kok."

Abidzar mengangguk lalu berjalan ke tempat duduk dirinya.

Tidak lama setelah masalah itu, guru yang mengajar di jam pertama pun datang.

🦋

Beli istirahat berbunyi nyaring. Salsha, Zidny, (Namakamu), Abidzar, Devano dan Aldi berada di kantin sekolah mereka.

"Iqbaal mana?" tanya (Namakamu).

"Ke toilet, Steffi juga mana?" tanya Devano balik.

"Ke toilet juga," jawab (Namakamu).

Tidak lama setelah itu Steffi dan Iqbaal memasuki kantin bersamaan dengan Steffi yang berada didepan Iqbaal.

"Udah?" tanya Devano kepada Steffi lalu laki-laki itu merangkul Steffi yang duduk di sebelahnya, Steffi mengangguk.

(Namakamu) mengambil bekal yang tadi dirinya umpati, Ia mendorong bekal itu kehadapannya tempat Iqbaal duduk. Ia dan Iqbaal duduk berhadapan, kebetulan.

Iqbaal melihat itu, semua nya pun melihat (Namakamu) lagi lagi memberikan bekal kepada Iqbaal.

"(Nam)! Ngapain sih!?" kesal Zidny, (Namakamu) menatap Zidny dan Iqbaal bergantian.

"Kalo Iqbaal gak mau gak apa-apa kok," ucap (Namakamu) ingin menarik bekalnya lagi

Abidzar mengenggam pergelangan tangan (Namakamu). "Buat gue aja," (Namakamu) menatap Abidzar.

Tidak lama setelah itu Iqbaal menarik bekal (Namakamu). "Apaan sih lo Bi, ini kan buat gue bukan lo!" sinis Iqbaal, "Makasih (Nam,)" ucap Iqbaal tersenyum tipis.

(Namakamu) tersenyum senang, semua yang melihat adegan itu terkejut.

"Sehat lo?" tanya Salsha melihat Iqbaal bingung, Iqbaal yang mendengar hanya mengangguk lalu mengangkat kedua bahunya.

Iqbaal mengambil sandwich tuna yang (Namakamu) buat dan langsung memakannya, sempat terdiam. Ia tidak  menyangka rasanya akan seenak ini.

(Namakamu) merekahkan senyumannya menatap Iqbaal yang lahap memakan bekalnya. Abidzar yang berada disebelah (Namakamu) pun tersenyum melihat gadis itu yang bahagia.

"Enak apa laper bro?" ledek Aldi.

Iqbaal menoleh. "Aphaan shi lho" Ucapnya sambil mengunyah membuat (Namakamu) terkekeh.

(Namakamu) mengulurkan tangannya guna mengusap ujung bibir Iqbaal yang terdapat saus. Iqbaal hanya diam membiarkan gadis itu melakukan apa yang dia inginkan.

🦋

(Namakamu) kini berada di kamarnya. Seperti biasa, diwaktu senggang seperti ini, ia akan menge check keuangan atau laporan-laporan dari cabang-cabang bakery nya. Menu baru yang ia buat waktu itu baru saja dikeluarkan di luar kota. Memang terkadang menu baru yang ia keluarkan, lebih lama keluar di luar kota. Karena satu dan lain hal membuat keterlambatan itu terjadi.

"Dek hari ini launching di bogor, jogja, surabaya, bandung, bali, dan lainnya lancar. Kita untung besar."

"Wah Alhamdulillah, tapi beneran gak ada kendala ka?"

"Alhamdulillah enggak, semuanya lancar."

"Ya udah kalo gitu nanti laporannya langsung kirim ke Email aku, mau aku rekap."

"Oke dek, nanti aku bilangin biar langsung Email ke boss kecilnya ini hehe,"

"Ka Vita jangan gitu aaaa."

"Hehe ya udah aku tutup ya,"

"Oke kak."

Jovita menutup telphonenya sementara (Namakamu) melanjutkan pekerjaannya.

Lusa teman-temannya akan menginap dirumah (Namakamu), baru Zidny yang kerumah dirinya. Teman-temannya tidak pernah kerumahnya, ia gugup membawa temannya kerumah. Ah dia selalu tidak percaya diri, bukannya sombong tapi dirinya takut di cap berlebihan.

🦋

Ak tau ini dikit banget

Tapi... kalo rame aku akan double up hehe

suerrrr

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang