[Don't forget to follow🤍]
Hai guys🙈
🦋
"Lho? (Namakamu)?"
(Namakamu) terkejut lalu tak lama ia tersenyum dan menoleh kearah sebelahnya. "Steffi! Ke sini juga?"
Yaa, seseorang yang memanggilnya itu Steffi.
"Iya dari tadi, sama Abi ya?" tanya Steffi.
"Iya Puy. Kamu sama siapa ke sini?"
"Sama Devano," ucap Steffi malu.
"Cieee, kamu udah di tembak Devanoo yaaaa." (Namakamu) terkekeh halus. "Engga! Tapi amin deh doain ajaa hehe."
"Pasti dongg, ya udah aku duluan ya Puy." Setelah Steffi mengangguk, (Namakamu) pun keluar dari dalam toilet.
"Lama banget," ucap Abidzar saat (Namakamu) baru saja duduk didepannya.
"Iya, maaf ya Abi. Tadi ada Steffi soalnya," ucap (Namakamu).
"Ada Steffi?" Abidzar mengerutan dahinya. "Iya, aku ketemu di toilet."
Abidzar mengangguk. "Mau kemana lagi nih (Nam)?"
"Pulang yuk, udah sore tau."
"Yukk." Abidzar berdiri sambil memakai baseball cap nya diikuti (Namakamu) yang juga bengkit dari duduknya.
Setelah membayar mereka jalan menuju tempat mobil terparkir. Kebetulan tempat parkir didepan cafe penuh dan mengharuskan Abidzar parkir ditempat yang tidak terlalu jauh.
Cekrekk...
Dengan jailnya (Namakamu) mempotret Abidzar yang sedang menghadapnya dengan wajah menatap jalan raya sambil berjalan mundur.
"Ih foto-foto cogan," ucap Abidzar mencubit pipi (Namakamu) membuat gadis itu tersenyum menampilkan jajaran gigi putihnya.
"Gemessss!" Abidzar mencubit lagi pipi (Namakamu).
Keduanya memasuki mobil. "Airdrop dong fotonya," ucap Abidzar.
(Namakamu) mengangguk lalu mengairdrop foto Abidzar yang ia ambil.
"Makasihhhh." Abidzar menjalankan mobilnya menuju kediaman (Namakamu), untuk pertama kalinya.
Sesampainya di depan gerbang rumah (Namakamu), Abidzar lagi-lagi berdecak kagum. Setajir itu gadis disebelahnya ini. "Abi mau nganter aku sampai sini atau mau sampai masuk?" tanya (Namakamu).
Abidzar tersadar kekagumannya "Masuk aja deh, biar lo enak langsung masuk rum— mansion lo."
(Namakamu) mengeluarkan kepalanya dari kaca mengarah ke cctv gerbang, pintu gerbang pun terbuka otomatis. Lagi-lagi Abidzar terkagum, halaman depan rumah (Namakamu) bisa dikatakan sangat luas. Ia juga yakin tidak mungkin dari gerbang depan menuju pintu utama dilalui dengan berjalan kaki.
"Mansion lo gede banget," takjub Abidzar.
(Namakamu) tersenyum tipis. "Janji ya, Abi gak boleh bilang sama siapa-siapa."
"Iyaaa janji sayangkuuuuu yaampun." Abidzar mengacak gemas rambut (Namakamu).
Sesampainya didepan pintu utama (Namakamu), keduanya keluar dari mobil Abidzar.
"Makasih ya sekali lagi."
"Iya Abi, aku seneng kok Abi mau cerita. Semangat yaa buat kakak kamu gak marah."

KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
FanfictionJangan pernah lupa kalau manusia punya batas lelah dan sabar