Guys, maaf banget kalo nextnya lama. Sumpah lagi sedih banget, MacBook gue ilang woi bingung banget ilangnya gak jelas. Bukan masalah MacBooknya ilang sih. Kalo barang 'kan bisa di ganti ya bisa dibeli lagi, tapi data-data yang ada di Mac gue gimanaa:( males ngatur ulang icloud huaaa lagi down bgt ini😭
Tapi sumpah gue bener-bener usahain Next bgt ini, semoga kalian suka yaa🥺❤️
⚠️PART INI MEMBUAT KALIAN TERKEJUT⚠️
🦋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Namakamu) menggenggam tangan Iqbaal hingga sampai dihalaman belakang Mansion (Namakamu). Menyebrangi jembatan kecil ditengah kolam menuju tempat duduk berkonsep lingkaran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keduanya duduk bersampingan. "Iqbaal mau ngomong apa?"
Iqbaal menatap wajah gadis yang ada disebelahnya, wajah yang masih menampakkan senyum untuknya meski sudah ia sakiti berkali-kali. "Lo... gak marah sama gue?"
(Namakamu) mengerutkan alisnya bingung. "Aku marah? Kenapa harus marah sama kamu?"
"Ya... tadi 'kan lo gue tinggal dibawah pohon, terus kehujanan lagi."
(Namakamu) terkekeh halus. "Enggak dong Iqbaal, kamu 'kan disuruh jemput bundamu. Gimana pun juga, Bunda kamu lebih penting dari siapapun."
Iqbaal terdiam kagum, ucapan (Namakamu) yang lembut dan halus membuat bibirnya kelu.
"Eh?" Iqbaal tersadar. "W-waktu di supermarket itu...berarti maid lo?"
(Namakamu) balas menatp Iqbaal. "Iya."
"K-kok lo gak bilang?" (Namakamu) terkekeh. "Waktu itu aku 'kan mau bilang kamu, tapi kamu gak percaya."
Iqbaal mengangguk kaku, ia seketika gugup ingin berkata-kata. Takjub dengan semuanya.
(Namakamu) menggenggam kedua jemari Iqbaal dengan jemari putih kecilnya. Iqbaal menatap jemarinya yang digenggam (Namakamu), kemudian beralih menatap mata gadis itu. "Kamu kenapa diem aja? Aku ada salah ngomong ya?"