[DON'T FORGET TO FOLLOW]
Hai, sesuai janji aku next sekarang hehe maaf ya kemaleman sibuk bgt hari ini🙈
Inshaallah aku udah mulai aktif ya,
tapi kalo ga banyak tugas lhooo!!✌🏻🦋
"Adek lo...."
"Adek gue kenapa!?"
(Namakamu) menghela nafasnya. "Aku gak kenapa-napa kok Bang."
"Jawab jujur (Namakamu)."
Iqbaal menatap (Namakamu) yang kini menggeleng.
"Kalo lo kasih tau gue yang sejujur-jujurnya. Lo gue izinin buat temenan sama adek gue lagi tanpa gue awasin."
Iqbaal yang mendengar tawaran itu membinarkan matanya. "Serius lo!?"
"Iya."
(Namakamu) menyentuh lengan Iqbaal lalu menggeleng. Ia pun dengan cepat mematikan sambungannya.
"Kenapaa? Jujur aja babe." ucap Iqbaal.
"Aku gak mau Katya kenapa-napa. Kamu tau Bang Arkan 'kan?"
"Buat apa ditutup-tutupin kalo akhirnya Arkan akan tau juga?"
(Namakamu) menunduk menyetujui ucapan Iqbaal dalam hati. "Cerita sama Arkan (Nam), dia berhak tau."
(Namakamu) mengangguk. "Aku ceritanya pas Arkan udah di Indonesia aja kali ya Baal."
Iqbaal mengangguk setuju. "Kalo itu buat kamu nyaman ya udah." (Namakamu) menatap Iqbaal penuh. "Makasih ya Baal."
Tepat setelah Iqbaal memarkirkan mobilnya di salah satu kawasan yang ada di Bandung. Iqbaal memiringkan badannya penuh kearah (Namakamu). "Makasih untuk?"
(Namakamu) mengambil tangan Iqbaal lalu digenggam dengan kedua tangannya. "Kamu selalu ada buat aku."
Iqbaal tersenyum lalu mengambil alih kedua tangan (Namakamu) yang digenggam dengan satu tangannya. "Gak ada alesan untuk ninggalin perempuan yang bikin aku bahagia setiap harinya."
(Namamamu) menunduk malu membuat Iqbaal terkekeh lalu memeluk gadis kesayangannya ini dan mengarahkan kepala gadis itu ke dada bidangnya."I love you." (Namakamu) mengangguk tanpa membalas ucapan Iqbaal, Iqbaal mengerti.
🦋
Keduanya kini berada di cafe yang disajikan ditempat ini. "Ih kamu ngajak aku ngeliat domba?" girang (Namakamu) melihat keluar jendela cafe, kedunya tidak sengaja mendapat tempat duduk di pojok ruangan.
"Seneng?" Iqbaal tersenyum menatap lekat (Namakamu) yang kini mengangguk tanpa menatap Iqbaal. Mata gadis itu berbinar melihat domba-domba bergerak bebas di belakang cafe.
(Namakamu) menoleh menatap Iqbaal. "Kita kapan kesana?" tunjuk (Namakamu) pada domba-domba.
"Nanti ya abis makan." Iqbaal dengan gemas mengambil jemari (Namakamu) untuk digenggamnya dan jempolnya yang mengusap halus punggu tangan (Namakamu). "Gemes banget."
(Namakamu) tersenyum lebar hingga menyipit. "Makasih yaaa, aku seneng banget."
Iqbaal mengangguk. "as always, anything for you." (Namakamu) semakin memancarkan wajah bahagianya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
Fiksi PenggemarJangan pernah lupa kalau manusia punya batas lelah dan sabar