Chapter 07

3K 443 118
                                    

"Kau bisa menyebut Jungkook mabuk. Dia tidak terbiasa menaiki bus, seumur hidupnya itu bahkan pertama kali denganmu. Dia menghindari bus selama ini."

Rena dapat merasakan rahangnya merosot dalam seketika, pun disusul kekehan ringan Jimin kemudian. Ada keterkejutan yang menyelinap di dalam sana, sebuah tamparan ringan manakala mengingat perihal apa yang ia lakukan kemarin, mendadak merasa bersalah setelahnya. Gadis itu buru-buru melipat bibirnya ke dalam, menatap sendu ke arah Jungkook yang masih terlelap setelah sempat terbangun dan memutuskan untuk tidur kembali.

"Seharusnya kami tidak menaiki bus kemarin," lirihnya.

Sudut bibir Jimin tertarik ke atas hingga membentuk kurva manisnya, kedua irisnya lantas menyipit manakala menyadari ada ketertarikan antara sang adik dengan gadis itu. Jungkook memang menyukainya, Jimin tidak terlalu terkejut. Hanya saja ketika tahu bahwa Jungkook cukup serius dengannya, itu membuatnya tertarik.

Apa yang dimiliki Joan Rena hingga dapat menarik perhatian seorang Jeon Jungkook?

Bukan apa-apa, selama ini yang Jimin ketahui Jungkook tidak pernah serius ketika membawa seorang gadis ke dalam hidupnya, bisa dikatakan hanya sebatas kesenangan. Dia yang paling brengsek jika urusan seorang gadis, Jimin tak dapat menyangkalnya—atau bahkan semua orang. Jeon Jungkook itu pemuda tempramen, kasar, dingin, kaku, dan tidak mengerti bagaimana cara berbicara dengan baik. Tidak ada batasan untuknya. Jungkook benci dikekang. Namun hal yang paling ia benci lebih dari apapun adalah ketika orang terdekatnya diusik, Jimin bersumpah bahwa Jungkook mungkin dapat meledak dalam seketika.

Pemuda itu bahkan masih ingat bagaimana marahnya Jungkook ketika tahu bahwa seseorang dengan sengaja berniat menjatuhkan ayahnya dalam bisnis, sengaja menjebak dan nyaris membuat Tuan Jeon masuk jeruji besi. Pemuda itu sukses mengamuk dan mencari tahu, rela membolos sekolah dan melupakan hal-hal kecil miliknya demi menemukan pelakunya. Manakala ia menemukannya, baik Jimin maupun Taehyung tahu bahwa mereka tidak bisa menghentikan sang adik untuk menghajar orang tersebut.

Jungkook nyaris ditahan karena kasus kriminalitas yang ia lakukan terhadap pejabat yang hampir membuat ayahnya masuk penjara tersebut, namun tentu Tuan Jeon tidak akan pernah membiarkannya dan membuatnya lolos hingga sekarang. Tidak ada yang mengetahuinya, manalagi ketika mengingat usianya saat itu baru saja menginjak enam belas tahun, informasi tentangnya tentu dilindungi. Pejabat tersebut dilarikan ke rumah sakit dan dirawat hampir selama delapan minggu sebelum kemudian diputuskan sebagai tersangka atas kasus pencemaran nama baik dan sebagainya yang telah ia lakukan terhadap Tuan Jeon. Beritanya menyebar, disiarkan dimanapun karena menyangkut seorang pejabat.

Saat seorang pengacara bertanya perihal alasan seperti apa yang membuatnya melakukan hal tersebut, Jungkook hanya menjawab enteng sebelum kemudian mengulas senyum simpulnya. "Aku hanya memberinya pelajaran karena telah berani mengusik ayahku. Kau bisa mengartikannya jika aku adalah seorang anak yang sangat menyayangi ayahnya. Kau menyayangi ayahmu, tidak?"

Jungkook suka bermain-main. Tetapi, sejatinya tidak ada seorang pun yang rela jika orang terdekatnya diusik. Jungkook melakukannya karena ia tidak terima. Di usianya yang dapat dibilang masih remaja, Jungkook telah banyak berulah dengan kenakalannya. Namun bukan berarti ia berlaku semena-mena. Ia tidak akan berbuat onar jika seseorang dengan sengaja memancingnya. Jungkook tidak akan melakukan sesuatu jika orang lain tidak mengusik dirinya dan orang terdekatnya terlebih dahulu.

Sejujurnya Jungkook adalah pemuda yang baik, kendati ia bersikap dingin bukan berarti ia tidak memiliki kepedulian terhadap orang lain. Hanya karena ia kasar, bukan berarti Jungkook tak memiliki empati. Dan hanya karena ia kaku serta tak cukup baik dalam mengatakan isi hatinya, buka berarti ia tidak memiliki hati. Hanya saja ketika orang tidak dapat mengenalnya lebih dalam dan asal menyimpulkannya—ia justru terkesan mengerikan dengan segala tingkah lakunya. Jeon Jungkook tetaplah remaja normal seperti pada umumnya, hanya saja kenakalannya sedikit lebih banyak dan ia berhasil membuat orang tidak berani mengusiknya.

THE REASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang