Sorry for waiting so long. Happy reading, guys❤️
---
"Dia meninggal dalam kecelakaan pesawat yang menuju Swiss sembilan tahun silam."
Apa?
"Kecelakaan pesawat?" ulang Hyun Jae seraya membelalak.
"Hm. Kakakku adalah pilotnya."
Jinyoung pun sontak terdiam, tak menyadari akan keterkejutan Jungkook dan Hyun Jae atas ucapannya barusan. Pemuda itu buru-buru menatap dengan penuh harap kembali.
"Oh, iya. Tolong rahasiakan apa yang baru saja kalian dengar! Hanya kalian yang tahu perihal itu. Jika tidak, itu akan merugikanku."
Sedang, di sisi lain Jungkook pun terdiam bersama dengan beberapa ingatan acak yang mulai menghuni kepalanya, sukses membuat napasnya berderu dengan cepat manakala kedua irisnya saling menumbuk pandang dengan iris Jinyoung yang menatapnya datar.
"Sekilas info, Penerbangan 803 Maskapai Korean Air yang berangkat dari Bandara Internasional Incheon menuju Bandara Internasional Zurich telah terjatuh di landasan Bandara Internasional Zurich pukul 07. 15."
"Ayahh... huwaaa... ibuu? Ibu bagaimana? Tidak... Kakak?"
"IBUUU! AYAAHHH... IBU BAGAIMANA?"
Bagaimana bisa dia membuatnya mengalami hal itu?!
Dalam benerapa saat, Jungkook dapat merasakan perlahan kepalanya seolah mendidih, sedang rasa panas di dalam sana kian menguat bersama dengan keterkejutan dan amarahnya. Pemuda itu pun sontak merangsek maju dengan cepat dan buru-buru mencengkeram erat kaus Jinyoung hingga membuat Hyun Jae panik dan lekas mencoba menghentikannya.
"Jungkook, hentikan!" bujuk Hyun Jae.
"Ibu dan kakak berangkat lebih dulu ya, Sayang. Kami akan menunggumu di sana. Baik-baik dengan ayah, ya."
Dia pilotnya? Kakak Jinyoung yang menjadi pilotnya?
Jinyoung sendiri pun tampak terkejut, dengan seketika ia sontak memegangi tangan Jungkook yang perlahan terasa mencekik lehernya. "Apa yang kau lakukan, Jeon?!" ujarnya dengan geram.
"Jungkook, tahukah kau sebuah rahasia mengerikan dibalik kecelakaan pesawat itu?"
"Rena, apa maksudmu?"
"Kau tidak berpikir bahwa kecelakaan tersebut merupakan sebuah kebetulan, kan?"
"Kenapa kau berpikir begitu?"
"Jungkook, inilah alasan mengapa aku mengajakmu keluar. Selain untuk mengatakan bahwa kau tidak boleh menyukaiku, aku juga ingin memberitahukan sesuatu padamu. Karena kupikir, kau perlu tahu yang sebenarnya."
"Rena... "
"Kecelakaan itu bukanlah sebuah kebetulan, melainkan sudah direncanakan sebelumnya. Pilot yang mengemudi kala itu sudah berniat bunuh diri sedari awal, tetapi seseorang sengaja menutupinya sebagai kecelakaan karena kesalahan teknis. Jungkook, aku tahu kau mungkin akan menganggap hal itu tidak masuk akal, tetapi kau harus percaya."
"Jung, aku tahu apa yang kau rasakan, aku mengerti. Tetapi jangan begini! Kendalikan emosimu!" ujar Hyun Jae kembali.
Namun, Jungkook tak mendengarnya, ia bahkan mendadak melayangkan bogem mentahnya hingga sukses membuat Jinyoung terjatuh, sedang Hyun Jae sontak buru-buru menghadang pemuda itu untuk mendekati Jinyoung kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REASON
FanfictionDari sekian banyak hal yang telah Jungkook temukan di sepanjang hidupnya, ada satu titik di mana ia ingin menyesali apa yang telah terjadi padanya kendati rasanya mustahil. Setidaknya, ia akan mengutuk Joan Rena yang berhasil mendobrak bentengnya...