Chapter 17

1.7K 320 37
                                    

Beri aku 50 komentar atau lebih, aku bakal double update saat itu juga❤️

---

"Rena, kau lapar?"

"Lapar?" Rena tampak terdiam sejenak, sebelum kemudian mengangguk pelan tatkala menyadari bahwa perutnya tengah meronta-ronta di dalam sana, kelewat lapar, malah.

"Mari pergi ke kantin, He Young ada di sana juga." Mengangguk pelan, Rena pun tampak mengulas senyumnya sejenak sebelum kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan keluar kelas, diikuti Hyun Jae di sampingnya.

Pemandangan yang cukup buruk, bukan?

Sementara itu, lagi-lagi, Taehyung pun menumpu kepala pada tangannya sembari menyaksikan bagaimana atmosfer mendadak terasa panas dan mencekam dengan perlahan. Seolah-olah mampu menghanguskan seisi kelas--atau bahkan membakar dua orang yang baru saja melenggangkan kelas, Jeon Jungkook terdiam dengan rahang mengeras, juga tatapan membunuhnya. Tampak begitu terganggu.

"Hati-hati! Barangkali bola matamu akan keluar, Jung," goda Taehyung yang lantas dihadiahi tatapan tajam oleh Jungkook. Si Kim itu pun spontan terkekeh kemudian, sedang pemuda di sampingnya itu memilih membuang muka seusai menghela napas.

"Tutup mulutmu!" balas Jungkook dengan kekesalannya.

"Tinggal mengikuti mereka dan membawa gadismu kembali ke kelas, apa susahnya daripada berdiam diri dan menjadi pria menyedihkan seperti ini?"

Jungkook sontak mendelik dan menatap Taehyung tajam hingga membuat pemuda itu pun kian tertawa terbahak-bahak. "Bajingan ini!"

"Jika Hyun Jae lebih dulu mengungkapkan perasaannya daripada dirimu, kau pasti akan menyesalinya nanti."

"Kau gila? Mana mungkin Rena mau dengannya?"

Suara Jungkook cukup lantang hingga membuat beberapa siswa yang masih bertahan di kelas pun sontak menjadikannya pusat perhatian. Jimin yang mengerti maksudnya pun lekas bangkiy seusai menggelengkan kepalanya dan berjalan mendekat kemudian.

"Siapa yang tahu? Bisa saja Rena menggunaka belas kasihnya? Lalu mereka pun berkencan. Kau lupa? Tidak jarang perasaan tumbuh dengan diawali keterpaksaan."

"YA!"

Alih-alih takut dan menghindar, Taehyung justru semakin tertawa terbahak-bahak dengan lantang sebelum kemudian mengaduh kala Jimin memukul kepalanya dari belakang dan membuat pemuda itu lekas melotot kepada sang pelaku seraya mengusap lembut kepalanya. "Akhhh... apa-apaan kau ini? Sakit asal kau tahu!"

Jimin tampak acuh, pemuda itu bahkan memutar bola matanya jengah dan menatap Taehyung dengan malas. "Masih beruntung aku tidak mencabut nyawamu," jawabnya asal dan membuat Taehyung mendengus kemudianm

"Jung!"

Panggilan Jimin tersebut sontak berhasil menarik atensi Jungkook yang kini terdiam bersama dengan rasa kesalnya, pemuda itu pun menggerakkan kedua jarinya seolah mengatakan; "Mari merokok."

Jungkook sempat terdiam sejenak, pun berakhir mengangguk kemudian. Lekas bangkit, menarik langkahnya, si Jeon tersebut tanpa bicara telah pergi lebih dulu dan diikuti Jimin kemudian, sontak membuat Taehyung membelalak di belakang sana.

"YA! KALIAN MENINGGALKANKU? PARK JIMIN, JEON JUNGKOOK!"

Pemuda itu pun lekas bangkit, menyadari bahwa ia benar-benar ditinggalkan sendirian. "Aku benci mereka," dumelnya kemudian. Namun tak berlangsung lama manakala kembali teringat ekspresi milik Jungkook beberapa saat lalu yang seolah bersiap untuk membantainya habis-habisan hingga lantas membuatnya kembali tertawa.

THE REASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang