There's a warm feeling when I face you in that moment
The soft touch that caresses me between the gap...
Taeyeon - Gravity🍁
Ada saat dimana Venus tak mempercayai cinta, itu saat dimana Adam datang padanya. Adam membuat kisah cinta ala lagu Taylor Swift terdengar nyata dan Venus tak menyukainya.
Karena sesuatu yang nyata memiliki konsekuensi yang telak, tak bisa ditawar dan untuk seorang pecundang seperti Venus, menghadapi sebuah konsekuensi adalah hal terakhir yang ingin ia lakukan dalam hidup ini.
Adam benar, ia ingin hal mudah, ia tak mau terlibat dalam skandal, masalah besar dan konsekuensi berat untuk hal yang tak pasti seperti cinta, ia ingin hidup tenang seperti kehidupan yang bisa Reihan berikan padanya, ia ingin diterima seperti Keluarga Reihan menerimanya, ia ingin dihargai seperti teman-teman Reihan menyapanya, ia ingin cinta yang mudah namun seperti kata orang "Real love ain't easy and easy love ain't real".
Adam membawanya keluar dari ilusi yang ia bangun setelah cinta pertamanya, Alex membohonginya dan Adam, cinta keduanya membuat keputusan dalam hubungan asmara rumitnya saat SMA.
Venus tak memiliki keberuntungan yang baik soal cinta, dan sepanjang yang bisa ia ingat Reihan adalah keberuntungan terbaik yang pernah ia miliki dalam hidup ini. Saat Alex adalah Pilihan yang salah sementara Adam adalah Kesalahan terbaik dalam hidupnya.
Tapi hidup tak akan membawamu kemanapun jika kamu hanya mengandalkan keberuntungan, ada saat dimana kita dihadapkan oleh pilihan, kita hanya harus cukup berani untuk membuat pilihan meski terkadang pilihan itu salah, kita bisa mencoba memperbaikinya atau membiarkannya, tapi beberapa hal terjadi dengan sebuah alasan dan mungkin kesalahanpun bagian dari tadkir yang menuntun kita pada kesalahan terbaik dalam hidup kita.
Tapi apakah ini bisa disebut sebagai cinta sejati jika ini semua diawali oleh kesalahan?
Bagaimana jika mereka hanya 2 orang yang ditakdirkan untuk jatuh cinta namun tidak untuk bersama?
Bukankah lebih baik mengakhirinya sekarang daripada harus menghabiskan waktu dengan orang yang salah?
Tapi bagaimana jika Venus tak bisa berhenti mencintai Adam?
***
Adam tak bisa berhenti melirik jam tangannya, hampir waktu yang telah mereka janjikan dan Venus belum juga tiba, ia membenarkan letak dasinya yang serasa mencekik lehernya.
Ia begitu gugup, luar biasa gugup, Papanya sesekali melirik ke arahnya, merasakan Adam nampak begitu gelisah di atas kursinya, namun Papanya tak mengatakan apapun, ia kembali melanjutkan pembicaraannya dengan Papa Andrew.
Seharusnya Adam memaksa Venus untuk mau ia jemput sehingga ia tak perlu menjadi cemas seperti ini namun, mendengar Venus setuju untuk bertemunya saja sudah keajaiban luar biasa yang patut Adam syukuri, ia tak mau meminta lebih, takut jika Venus akan mengubah pikirannya dan menutup diri dari Adam lagi.