38

475 86 35
                                    

Some time in the future we can share our storiesWhen we won't care about all of our mistakesOur failures, and our gloriesBut until that day comes along I'll keep on moving onI'll keep on moving onKodaline - Moving on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Some time in the future we can share our stories
When we won't care about all of our mistakes
Our failures, and our glories
But until that day comes along I'll keep on moving on
I'll keep on moving on
Kodaline - Moving on

Venus memiliki sebuah tempat praktek kecil di sebuah tempat yang tak biasa, letak nya di ujung sebuah gang, berada di antara banyak perumahan yang tingginya hampir setinggi badannya, hanya lebih tinggi beberapa centi darinya, setiap rumah berdempetan dan kebanyakan dari mereka dibuat dari kayu, rumah-rumah disana begitu sederhana.

Di perjalanan menuju tempat Venus membuka praktek, ada banyak anak kecil Yang mengejarnya, Ibu-ibu mengintip dari balik gorden bawah kompor bapak-bapak yang sibuk melakukan apapun untuk mengumpulkan uang di depan rumah menyapanya dengan tersenyum, langit sudah mulai gelap dan ada masih bisa menarik perhatian banyak orang.

Berada ditempat seperti ini membuat hati Adam sakit, ia lahir dalam keluarga yang memiliki ekonomi yang sangat baik ia tak pernah merasakan kekurangan kecuali kekurangan kasih sayang, Jika ia pikir pikir lagi itu terlalu berlebihan ada banyak anak yang kekurangan uang dan kekurangan kasih sayang dan masih bisa hidup menjadi orang baik Adam merasa ia hanya memang terlahir seperti itu, brengsek dan tak tahu bersyukur.

Tempat praktek Venus begitu sederhana, bahkan kata sederhana terlalu berlebihan karena di mata Adam tempat ini begitu kecil tak sampai setengah dari kamar tidurnya untuk sesaat Adam sempat ragu apakah ini benar-benar tempat seorang Dokter lulusan terbaik dari Universitas ternama di Australia yang sudah pernah bertugas dari ujung Indonesia sampai menjadi relawan di PBB membuka praktek.

Adam membayangkan setidaknya bangunan tembok dan dinding kaca di berbagai tempat yang bisa memperlihatkan keindahan jakarta dari sisi orang kaya dan papan nama yang cukup instagramable untuk dibagikan di instastory karena nama Venus sendiri sudah instagramable, mengingat Venus baik dan punya sisi manis-menggemaskan yang hanya ia tunjukkan kepada anak kecil, Adam pikir akan ada mini Zoo di ruang tunggunya atau beberapa foto di dinding saat ia bertugas di tempat-tempat keren bersama orang-orang berkuasa.

Tapi saat Adam masuk ke dalam, kenyataan menghancurkan bayangannya tak ada ruang tunggu instagramable atau Mini Zoo, hanya ada tempat duduk plastik dan TV yang menampilkan channel Cartoon Network, beberapa artikel kesehatan tertentu di dinding dan satu-satunya wajah orang "berkuasa" di dinding adalah wajah Francisco Lachowski.

Adam tak tau dimana ia harus mendaftar, jadi ia hanya duduk di salah satu kursi dan menunggu sampai semua orang selesai mengantri untuk bertemu Venus, selama itu Adam berpikir apakah keadaan ekonomi Venus benar-benar buruk hingga ia tak mampu membuka praktek yang lebih fancy di tempat yang strategis? Ia berniat meminjamkan Venus uang atau bahkan memaksa nya untuk pindah ke tempat yang lebih baik tapi selama ia menunggu, Adam menyadari sesuatu, kebanyakan dari mereka yang mengantri adalah orang-orang dari ekonomi kurang, bukan Adam menghina mereka, namun hal itu bisa dengan begitu mudah semua orang tebak, melihat dari pakaian mereka dan lainnya.

EarthriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang