Swear to be over-dramatic and true to my
Lover
Taylor Swift - Lover------------
"C'mon man, ini bukan acara nikahan lo, santai!" Andrew menepuk pundak Sepupunya dengan keras, membuat tubuh Adam sedikit tersentak ke depan.
"Gila lo ya, mati gue nanti!"
"Kalau lo mati gue yang gantiin lo tenang aja" ucap Andrew, ia mengambil air mineral gelas dan memberikannya pada Adam.
"Tai" ucap Adam namun menerima air mineral gelas dari Andrew, ia meminumnya.
"Lo benerin deh muka lo dulu, kayak cabe-cabean pakai bedak 7 lapis, muka lo pucet banget, segitu gugupnya, lo kalau ngga kuat udah nyerah aja, si Valerie juga udah seneng sama gue" mulut kompor Andrew tak bisa berhenti mengejek keadaan Sepupunya yang nampak begitu gugup.
"Valerie itu cinta mati sama gue, mana doyan dia sama cowok letoy kayak lo" ucap Adam, ia berdiri dan sedikit mencipratkan air ke mukanya "Lo belum tau rasanya sih, gue aja sampai ngga bisa tidur semalaman"
"Kenapa? lo nyiapin diri buat malam pertama ya?"
"Bukan" ucap Adam "Lo tau rasanya cinta sama orang dan lo tau kalau dia akhirnya bakal jadi milik lo, rasanya itu... kayak mimpi jadi kenyataan" Adam tersenyum lebar.
Andrew terdiam, ia duduk di salah satu sofa ruangan tempat Adam menunggu sampai upacara pertunangan nya dengan Valerie di mulai. Matanya menatap Sepupunya yang nampak tersenyum-senyum sendiri seperti Orang gila.
"Mimpi jadi kenyataan ya?" ucap Andrew sambil manggut-manggut, ia nampak seperti sedang memikirkan sesuatu dan itu membuat Adam penasaran.
"Kenapa?"
"Lo tau gue pacaran sama Chloe udah lumayan lama-"
"Kalian baru pacaran 2 bulan" Adam mengingatkan.
"Untuk gue itu lama" ucap Andrew tak mau kalah "Gue selalu berkhayal kalau nanti gue bisa nikah sama cewek yang cantik dan seksi, yang waktu gue bawa ke kondangan semua laki-laki jadi iri sama gue. yang bisa ngebuat gue merasa muda walaupun gue udah berumur 50 tahun, kakinya panjang dan dadanya besar, pakai pakaian mahal dan tas ber-merek, tetep cantik walaupun gue ajak 3 ronde... tapi kadang gue juga pengen cewek yang... ya udah gitu aja, yang ngga neko-neko, cantik itu relative tapi gue mau dia sering senyum ke gue, bisa gue ajak ngobrol apapun, gue ajak bicara soal pisang ayok, soal simpanannya Dewan Direksi ayok, soal pembantu gue ayok...gue bahkan ngga peduli soal fisiknya, maksud gue asal dia ngga punya tompel segede dengkul di mukanya dan bulu keteknya selalu di cukur bersih, gue ngga masalah..." Andrew mengangkat bahunya dan menghela nafas. "Chloe itu cewek idaman gue, tapi gue masih mau yang lain... bangsat ngga sih?"
"Bangsat lah Drew" ucap Adam "Lo cuma belum ketemu sama cewek yang bener-bener cocok sama kriteria lo aja"
"Masalahnya kalau soal kriteria si Chloe udah masuk banget nih, tapi gue belum sreg, ada ngga sih cewek cantik, seksi, jago di ranjang tapi sederhana, ngga ribet sama alis dan bisa gue ajak makan di pinggir jalan tanpa ngebacotin tas sama make up nya?"