14

555 73 32
                                    

And I'm trying not to try so hard for youI'm trying not to try so hard for youFazerdaze - Shoulders

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

And I'm trying not to try so hard for you
I'm trying not to try so hard for you
Fazerdaze - Shoulders

🍁🍁

6 bulan kemudian...

"Dam, gimana berkasnya udah lo foto copy-in belum?" teriak Deni dari meja kerjanya.

Adam mengangkat jempolnya dan mengumpulkan semua berkas yang sudah Tim mereka siapkan untuk di persentasikan pada Manajer mereka. Para karyawan perempuan saling senggol saat melihat Adam melewati kubikel mereka dengan setelan jas kerja dan wajah frustasi nan lelahnya.

"Udah lo cek kan?" tanya Deni sambil membuka seluruh isi berkas dan mengamatinya satu persatu.

"Udah" Adam mengangguk "Tadi Nina yang bantuin gue"

Mendengar namanya disebut oleh pria pujaan hati di seluruh Divisi perusahaan ini, bahkan sampai ke anak cucu perusahaan mereka, Nina bangkit dari kursinya dan tersenyum lebar "Ya, gue udah bantuin Adam, kerjaannya bagus banget, rapi terus... keren" Nina menatap Adam seperti ulat nangka, belingsatan sementara Adam hanya tersenyum sopan-

Wait, sejak kapan Adam memiliki kesopanan dalam hidupnya?

Oh ya, sejak ia diputuskan oleh mantan kekasihnya yang kini menjadi hanya temannya.

"Gimana si Dodi, udah lo bantuin juga?" tanya Deni.

"Dodi? Siapa Dodi?" tanya Nina bingung.

Seorang pria bangkit dan menunjukan wajahnya dari balik kubikel nya "Gue, lo lupa sama gue, kita udah tetanggaan disini 3 tahun tapi lo ngga inget nama gue?"

Nina memandang Dodi "Sorry, muka kayak lo sering gue lihat dimana-mana, nama lo juga pasaran jadi susah nyantol di kepala"

"Halah alasan lo!"

"Udah, kita udah di tunggu sama Pak Adi di kantor nya, buruan" ucap Deni, menghentikan perdebatan tak penting itu, semuanya kembali ke meja masing-masing untuk mempersiapkan berkas, begitupula dengan Adam namun langkahnya terhenti saat merasakan Hp di saku jasnya bergetar, ia memeriksanya dan tersenyum saat melihat nama yang muncul di layar.

Venus : Jadi petugas foto copy juga ngga masalah Dam, yang pentingkan UMR.

Adam : Gue mau meeting, doain gue ya, biar bisa cepet naik jabatan.

Tanpa menunggu jawaban Venus, Adam segera masuk ke dalam lift bersama rekan kerja nya yang lain, Adam menahan pintu lift saat Nina berjalan dengan cepat ke arah lift sembari melambaikan tangannya, meminta mereka menunggunya.

"Lama banget lo Nin" keluh Dodi.

"Sorry, gue tadi lupa bawa flashdisk nya" ucap Nina, ia berdiri tepat di samping Adam dan tersenyum ke arahnya "Dam, istirahat nanti lunch bareng yuk"

EarthriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang