How do you know that it's winter again?
NIKI - Hallway Weather
Adam masih sangat muda saat memulai hubungan dengan Venus, 19 bukan usia yang matang, Adam tau banyak orang diluar sana yang bahkan sudah membangun Keluarga di usia semuda itu namun Adam pribadi menyadari bahwa dirinya di usia 19 tahun begitu emosional dan temperamental, Adam sadar bahwa hal paling bertanggung jawab yang bisa ia lakukan untuk Venus adalah menjadi TTM nya.
Saat ia berusia 20 tahun, ia mulai berpikir tentang kepemilikan, ia ingin memiliki Venus dan hal terkuat yang bisa ia janjikan pada Venus adalah sebuah kalung dan cincin yang ia beli dengan uang Papanya sebagai bukti kepemilikan Venus sebagai pacar nya.
Di usia 21 tahun, Adam untuk pertama kalinya merasakan pahit nya tanggung jawab yang harus ia pikul atas nama belakangnya, tapi ia memiliki Venus dan bagi Adam, Venus lebih dari cukup untuknya agar bisa melawan dunia.
Ternyata dunia tak sekecil yang Adam pikirkan, dan Venus tak sekuat yang ia harapkan, mereka melihat dunia dari sisi yang berbeda, saat Adam memimpikan soal "Kita", Venus memimpikan tentang "Adam", Adam berusia 22 tahun saat perempuan yang ia cintai pada akhirnya melepaskannya agar Adam bisa mengejar mimpinya.
23 tahun, Adam mulai memasuki dunia realita dan itu semua tak sesuai dengan ekspektasinya.
Memasuki 24 tahun dan Adam perlahan menginjakan kakinya ke sebuah ruang bernama pendewasaan, dan ia belajar bahwa sebuah tanggung jawab terkadang sama indah nya dengan hak.
25 tahun mungkin usia yang tak akan pernah Adam lupakan, saat akhirnya ia mulai meminjamkan hati dan tubuhnya untuk seseorang yang baru, masa lalunya datang dan Adam dengan naïve menyambutnya dan kembali tenggelam dalam kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya.
26 tahun, akhir dan awal baru.
Adam tak pernah bilang bahwa perasaannya padanya telah berakhir namun, malam itu saat ia datang padanya dengan sebuah cincin yang ia berikan padanya dulu atas tanda kepemilikan Adam akan dirinya, melingkar di jemarinya atas tanda penyerahan hatinya sepenuhnya pada Adam, Adam tak menyambut kembali tangannya malam itu, karena perempuan yang tengah berdiri di depannya, di bawah langit malam yang berbintang dengan wajah basah oleh air mata adalah masa lalunya, dan Adam telah memilih masa depan tanpanya, ia berusia 27 tahun saat melepaskan cinta masa lalunya untuk cinta masa depannya.
Mungkin ini yang terbaik, dengan cara ini hasilnya mungkin akan jauh lebih baik, jika Adam melakukannya seperti itu, apakah itu lebih baik? Dan Adam sudah berusia 28 tahun saat semua pertanyaan itu muncul di kepalanya.
29 tahun, sequel?
***
7 Tahun yang lalu...
"Papa minta maaf Adam" lirih Papanya "Kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan di dalam hidup kamu kecuali yang satu ini"
Papanya menatap Adam yang hanya diam mendengarkan. Matanya sayu dan terkesan sedih namun Adam lebih memilih untuk tak membalas perasaan sedih itu. Hidupnya sudah direnggut dan Papanya, bahkan disaat kritis dalam hidupnya masih melakukan 2 hal yang Adam benar-benar benci. Mengingkari janji dan memaksakan kehendaknya.
"Beberapa orang di dunia ini lahir dengan sebuah takdir yang menunggunya dan beberapa orang lainnya terlahir untuk membuat takdir. Kamu memiliki banyak takdir yang sudah menuggu kamu, jangan menyalahkan Tuhan dan menyebut hidup kamu sebagai kutukan. Jalani takdir kamu, ada saatnya kesempatan itu datang dan takdir membuka jalan nya pada keinginan kamu. Keinginan yang tidak bisa Papa atau orang lain berikan. Saat itu datang, pastikan kamu yakin dengan keinginan kamu. Jangan melepaskannya dan jika kamu ragu, tinggalkan itu tanpa rasa sakit. Semua luka di hati hanya akan meninggalkan penyesalan"