But blue days, all of them goneNothing but blue skies, from now
Birdy - Blue Skies
~~
Taksi yang mereka naiki berhenti tepat di depan pagar maha besar yang melindungi keluarga Natawijana dari segala macam makhluk berstatus sosial rendah dan pemakan micin, Venus bertanya-tanya di dalam hati dan pikirannya apakah ia harus meninggalkan Adam di depan pagar sendirian seperti korban penculikan yang dikembalikan pulang karena tebusannya tak sebanding dengan biaya konsultasi ke psikiater akibat tekanan mental yang diterima dari korbannya.
Atau apakah ia harus bersikap seperti sahabat sejati yang siap berdiri di samping sahabatnya mengetahui bahwa ia telah menyaksikan temannya melanggar 1000 aturan rumah dan terkena karma dengan terluka di bagian tangannya? Hal baiknya ia bisa membantu meringankan Adam dari segala macam hukuman yang akan diberikan seperti pecutan dari ikat pinggang, pukulan gayung plastik atau sambitan sapu ijuk, yang terburuk? ia mungkin akan kena omel dan juga menyaksikan Adam menerima hukumannya tanpa bisa melakukan apapun selain menontonnya.
Ah...tapi Venus lupa Adam sudah hampir 30 tahun, apakah hukuman semacam itu masih bisa diberikan padanya? Adam mungkin akan berteriak penuh kenikmatan jika yang melakukannya Kim Kardashian.
"Bisa tolong bantu aku masuk?" tanya Adam.
Di mana sisi kemanusiaan Venus Jika ia menjawab tidak?
Venus mengangguk.
Ada bel tersembunyi yang bagi orang awam seperti Venus akan mengetahui keberadaannya jika dari satu banding satu juta kemungkinan ia memiliki kesempatan untuk mengantar si pemilik rumah mewah itu untuk pulang.
Meminta tolong pada Venus agar menekankan tombol itu adam berdiri di depan sebuah alat yang bisa mengeluarkan suara dan entah bagaimana bisa mengenali Adam hanya dengan sepotong kalimat pendek "Pak" yang keluar dari mulut Adam, Venus merasa mengalami déjà vu dalam level tertinggi dalam hidupnya saat ia bahkan masih bisa terpana melihat gerbang besar itu terbuka bahkan tanpa bantuan seorang manusia pun seperti magic ia bergerak sendiri dan berhenti dengan lebar akurat untuk 2 orang dewasa lewati.
Orang kaya memang mengerikan namun dengan cara yang elegan dan menakjubkan.
"Bagaimana mereka tahu kalau kita ada di sini?" tanya Venus.
Adam menunjuk 2 kamera di ujung sisi kanan dan kiri gerbang. Mulut Venus membentuk huruf O dan ia mengikuti Adam masuk melewati gerbang itu dengan wajah tercengang.
"Pak, bayarin dulu taksi di depan nanti saya ganti di dalam" suara Adam membuat Venus kembali memusatkan perhatiannya pada makhluk hidup di sekitarnya alih-alih benda mati bernilai ratusan juta di sekitar.
Ini pertama kalinya Venus datang ke rumah Adam dari kali terakhir Ia datang kemari saat ia masih SMA dulu, Adam sering mengajaknya ke rumahnya setelah mereka berpacaran dan saat pulang ke Indonesia di liburan musim panas, namun ia terlalu pecundang untuk menjawab iya biasanya ia hanya berdiri diam dalam mobil berpura-pura menjadi Spring doll saat Adam masuk ke rumahnya untuk mengambil apapun yang ingin ia ambil.
Saat itu image Papa Adam di kepalanya adalah Hitler dengan campuran Donald Trump, ada sisi kejam dan konyol di antaranya yang membuat ia antara takut dan enggan untuk bertemu.
"Iya Mas" ucap satpam rumah Adam.
"Uhhm Dam, aku-"
"Venus, bisa pegangin aku?"
"Apa?"
"Tolong pegangin aku"
"Pegangin?"
Adam menaruh lengan panjang nya di bahu Venus dan sedikit membagi beban tubuhnya pada Venus. "Tolong pegangin aku ya?" pinta Adam lagi dengan suara selembut Sutra.