And I'm so glad
Entrance - I'm so Glad❤
Andrew tak lagi meragukan gangguan mental yang dialami saudaranya saat Adam memaksanya untuk membawanya ke tempat praktek Dokter yang berjarak hampir 2 km dari kantor nya dibanding ke Rumah sakit Keluarganya yang hanya berjarak 1 km.
Andrew menyetir mobil nya seperti ia sedang menyupir untuk Istrinya yang ketuban nya pecah, sementara Adam duduk dengan tenang di samping nya sambil menatap ke luar jendela kaca mobil dengan pandangan mengawang entah kemana, berpura-pura sedang membuat video musik untuk lagu di bulan November.
"Dimana?" tanya Andrew, mobilnya ia hentikan di pinggir jalan, nampak bingung dan mencari-cari gedung tempat ptaktek dengan papan nama Venus di depan nya.
Adam melirik ke sekitar dan menunjuk sebuah gang.
"Mobil bisa masuk kesana?" tanya Andrew, ia melihat sebuah angkot keluar dari gang dengan susah payah "Mending gue parkir disini aja, nanti mobil gue lecet"
Adam dan Andrew keluar dari dalam mobil mewah Andrew bak mafia, Andrew memasang kaca matanya sementara Adam dengan serbet di tangannya yang berdarah. Semua mata tertuju pada 2 mafia aneh dan tampan itu, kaki Andrew sempat terpelecok saat menginjak batu namun ia berhasil menguasai ke-coolan nya dalam sedetik.
Saat mereka telah tiba di depan praktek Venus, Andrew baru teringat Hp nya yang ketinggalan di mobil. "Ah, Hp gue"
Dan itu mengingatkan Adam "Hp gue juga"
Andrew memutar matanya namun menurut.
Saat Adam masuk ke dalam tempat praktek sederhana milik Venus, ia disambut bak Pahlawan super, sayang sekali hari ini ia tak memakai sempak di luar celananya, sensasi ala Superman kurang terasa karena itu, meski penyambutan dan pengagung-agunganan nya cukup membuatnya merasa menjadi manusia spektakuler.
"Mas Adam?!? Tangannya kenapa?" Ibu-ibu dan para Mamah muda menge-rubutinya bak semut mengerubuti gula manis, bayangkan jika Adam punya penyakit menular, hanya butuh sepersekian detik untuk membuat seluruh warga di gang ini tertular.
"Saya ngga papa Bu, cuma kena pecahan gelas" jawab Adam macho.
"Ya ampun, kenapa bisa?! Padahal orang kaya gelas nya duralex, kok bisa sampe berdarah gini!" seru yang lainnya dengan mata berkaca-kaca, hal itu membuat Adam terharu karena meski ia tak memiliki hubungan darah apapun dengan mereka, mereka begitu peduli padanya.
"Lain kali pakai Tupperware Mas Adam! Nanti Ibu pinjamin" tambah yang lain dengan sedih. Kericuhan di ruang tunggu nampaknya terdengar sampai di dalam ruangan Venus, ia keluar dan mengernyit saat melihat pasien-pasiennya berdiri melingkari sesuatu.
"Kenapa Ibu-ibu?" tanya Venus.
"Bu Dokter, Mas Adam tangannya berdarah Bu Dokter!" seru mereka.
Venus mengernyit dan para Ibu-Ibu yang menyayangi Adam itu mulai membuka jalan agar ia bisa berjalan menuju Adam, mengangkat tangan Adam "Tangannya ngga papa kok"