I'm letting go of the people i haven't been able to forget
AKMU - Time And Fallen Leaves🍁🍁
Andrew menghitung sudah hampir 5 bulan sejak kejadian "Itu", banyak hal yang telah berubah dan mengejutkannya, perubahan itu adalah perubahaan baik, hidup tak berhenti di tempat seperti yang ia bayangkan, hidup terus belanjut dan maju ke depan.
Orang bilang kedewasaan tak datang dengan sendirinya selalu ada banyak pelajaran hidup sebelum seseorang sampai pada titik dimana ia bisa melihat segala hal dalam sudut pandang lain, yang bukan hanya datang dari pemikirannya sendiri namun pemikiran umum, membuat seseorang berhenti bersikap egois dan melihat dunia dengan lebih dewasa dan mulai bisa membuat keputusan bijak dalam hidupnya melalui pengalaman di masa lalunya.
Hari ini adalah hari besar bagi Keluarga besar Natawijana, anak lelaki pertama dari Ahmad Natawijana baru saja melaksanakan upacara kelulusannya, senyum bangga tak pernah hilang dari bibir Om Ahmad saat melihat anaknya yang berulang kali berniat dikeluarkan dari sekolah jika saja tidak mengingat jasa Papa Andrew yang merupakan alumni sekaligus donator terbesar di sekolah Adam atau mengingat bagaimana royal nya Om Ahmad memberikan beberapa hadiah kepada Guru dan Murid di sekolah tempat Adam belajar juga membuat masalah, bisa dipastikan Adam tak akan memiliki ijazah SMP.
Adam telah melewati satu step baru lagi dalam hidupnya, semua orang begitu exciting untuk menyambutnya dan dengan berbahagia bersedia menuntunnya melewati gerbang baru itu bersama mereka. Namun hal itu nampaknya tak dirasakan oleh Adam, karena saat ia tersenyum, senyum nya begitu tipis dan saat ia tertawa, tawanya terdengar kosong.
Om Ahmad telah memesan satu restaurant khusus untuk merayakan hari besar Adam, seluruh Keluarga dan teman-temannya datang tapi ia terlihat kesepian, mereka memberinya selamat namun ia tak merasa bahagia.
"Cheers Man!" ucap Andrew.
Adam mengambil gelas berisi coke di depannya dan tersenyum tipis, mengangkatnya sedikit sebelum meneguknya.
"Dam! Oy!" tegur Andrew sekali lagi saat melihat Adam hanyut dalam lamunannya, ia mengarahkan dagunya ke arah tepat di samping Adam.
Adam tak mengangkat kepalanya hanya meliriknya sebelum dengan malas mengikuti arah yang Andrew maksud, hanya sekilas sebelum Adam kembali menatap gelas yang ia genggam di atas meja, sebelum cahaya klik di matanya bersinar, otak lambatnya berhasil mengirim visual sempurna dari sosok yang kini duduk di sampingnya, Adam dengan secepat kilat menolehkan kepalanya kembali, ekspresi linglung yang nampak begitu jelas di wajah Adam membuat Andrew tak mampu menahan tawanya begitu juga sosok yang berhasil membuat Adam kehilangan ke-coolan nya.
Ia tersenyum dan menyapanya "Hi"
Mendengar suaranya seperti mengirim Adam ke ujung jurang karena detik berikutnya yang Andrew lihat, Adam telah memeluknya dan menenggelamkan kepalanya di lekukan lehernya.