27

507 71 29
                                    

Well it's enough, it's just enough 'cause we don't stand a chance

Passion Pit - It's Not My Fault I'm Happy

----------------------------------------------------

1 tahun kemudian...

Ada banyak hal yang bisa terjadi selama 365 hari, seperti Adam yang telah mendapatkan jabatan Manajer di Perusahaan induk Natawijana Group, memulai usaha nya sendiri dengan nama "Azure Company" yang bergerak di bidang penyedia alat kesehatan, usaha ini baru berlangsung 5 bulan jadi jangan tanya soal Laba bersih ataupun pendapatan perbulan, namun setidaknya jika Adam melihat dari prospek maka ia bisa berkata dengan songongnya kalau "Azure Company" memiliki prospek masa depan yang cukup baik.

"Azure? Lo mau buat merek clothing anak muda atau gimana?" tanya Andrew saat mendengar nama yang ia siapkan sebagai nama usaha mandiri pertamanya.

"Menurut lo itu alay?" tanya Adam.

"Ngga alay tapi terlalu girly, kayak girly sweet 17"

"Gue ngga tau... itu satu-satunya nama yang ada di pikiran gue"

"Kenapa ngga pake nama lo aja? Bokap lo ngasih nama anak perusahaannya pake nama lo"

"Tapi gue belum punya anak"

"Apalagi yang lo tunggu kalau gitu? Lo buat sekarang, besok lo nikah sama Valerie, bukannya ini sudah waktunya kalian nikah?"

Adam terdiam.

"Lo belum siap nikah?" tebak Andrew.

"Bukan begitu..." Adam memijat pelipisnya "Gue sudah cukup pusing sama ijin usaha gue, belum lagi kerjaan gue, gue harus ke Thailand minggu ini dan gue belum selsai sama berkas buat meeting nya"

"What the hell man, lo punya waktu sebulan buat ngerjain berkas nya!"

"Gue tau, tapi gue ngga cuma ngurusin satu proyek doang, lo tau gue juga ikut ngerjain untuk buka Pabrik di Surabaya yang sampai sekarang masih terkendala pembebasan lahan, belum lagi tender di Kalimantan"

"Lo megang apa?"

"Gue megang Kereta api, masih ada masalah juga sama pembebasan lahan dan AMDAL, ahh... lama-lama gue impoten dini kalau begini terus" keluh Adam.

Andrew tertawa "Makanya nikah, keburu impoten beneran lo!" ucapnya lalu saat tawanya terhenti ia bertanya "Memangnya lo dapat inspirasi darimana untuk pake Azure? Ini nama usaha mandiri lo yang pertama man, pasti meaningful banget, gue aja ngasih nama usaha pertama gue singkatan nama Orang tua gue An-Ti
Corporation, Anton Tiana, usaha pertama gue gagal dan gue tetep pakai nama yang sama cuma di kasih tambahan romawi 2 doang bedanya"

"Aku suka Azure" ucapnya.

Saat Adam bertanya alasannya, ia hanya menjawab "Rasanya seperti 2 hal yang paling kita sukai di dunia ini berada dalam satu paket, langit dan warna biru, aku suka keduanya"

"Keduanya?"

"Tapi tentu kamu selalu yang nomer 1"

Suaranya tiba-tiba menggema di kepala Adam. Bayangan saat ia berdiri di depannya dan menangis berputar ulang di kepalanya dan rasanya masih sama
seperti ia baru saja melihat hal itu kemarin, tak peduli berapa lama waktu yang telah terlewat, ini masih terasa sama sakitnya seperti kemarin.

Terkadang Adam terbangun di tengah malam dan tak bisa kembali menutup
matanya, tak peduli seberapa kerasnya ia berusaha, di malam-malam lainnya, ia
hanya bisa termenung dan menatap langit-langit kamar nya yang gelap, perasaan aneh di dalam dadanya begitu mengganggu namun Adam tak bisa memastikan makna nya. Jika terlalu lelah merenung ia akan pergi mengambil laptop nya untuk menyelesaikan pekerjaannya hingga pagi menjelang sembari di hantui bayang-bayang wajahnya yang berurai air mata malam itu.

EarthriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang