If he's as bad as they say, then I guess I'm cursed
Looking into his eyes, I think he's already hurt
He's already hurt
Lana Del Rey - Happiness is a Butterfly🍁
Adam menyadari ini menjadi rutinitas rutin yang monoton, hampir membosankan jika ia boleh sedikit lebih jujur, tapi jangan pernah beritahu Venus jika dia mengatakan hal seperti itu, ia akan marah, seperti, benar-benar marah dan tersinggung.
Dan Adam belum siap dengan pertengkaran lainnya saat dengan jelas Venus belum bisa memaafkannya dari kecerobohan dan situasi yang tidak memungkinkan yang ia alami hingga terpaksa tak bisa menepati janjinya.
Tidak hanya ia kehilangan ribuan dolar malam itu, namun ia juga perlahan kehilangan kepercayaan Venus dan mengenal Venus hampir 7 tahun membuat Adam sadar jika butuh setidaknya seumur hidupnya untuk mengembalikan sedikit kepercayaan yang hilang itu.
Adam tak pernah memiliki hubungan baik dengan kepercayaan, ia juga bukan pemegang janji yang patut ditiru, hell, ia bahkan tak bisa digolongkan sebagai manusia sebelum ia benar-benar menjalin hubungan dengan Venus, tapi bersama Venus memberinya harapan dan keinginan untuk menjadi lebih baik, mungkin ini yang dialami seseorang saat mereka menemukan "The One".
Adam membuka matanya hanya untuk bertemu dengan "The one" yang menyandarkan kepalanya ke dadanya, Adam belum mandi dari kemarin karena ia harus mengejar kereta begitu pulang kerja, hidup telah menjadi tidak tenang selama beberapa bulan terakhir ini namun melihat "The one" nya terbaring dengan damai di pelukannya adalah sebuah berkah yang sangat Adam syukuri.
Ia memeluk tubuh Venus yang ia yakini juga baru kembali dari kampusnya, menghirup aroma shampo nya dan merasakan kelembutan saat tubuh mereka bersentuhan.
Adam mengecup puncak kepala Venus sekali sebelum kembali memejamkan matanya, ia lelah, sungguh lelah namun ia tak pernah mengatakan hal itu pada Venus karena ia tak mau melihat kebahagiaan dan harapan di mata Venus tiap kali ia berdiri di depan pintu flat-nya berganti dengan kesedihan dan rasa bersalah jika ia mengetahui apa yang sebenarnya ia rasakan.
Adam merasakan pergerakan di dadanya dan melihat Venus telah membuka matanya namun ia masih melamun sambil memandang keluar jendela, kemungkinan berpikir soal daftar kesalahan Adam yang patut ia perhitungkan sebelum memutuskan untuk menyelesaikan hubungan mereka.
Tidak, Adam tak akan membiarkan Venus menyelesaikan pikiran mendalamnya itu, jadi ia membelit tubuhnya dengan tangannya dan mengangkatnya agar wajah mereka bertemu sebelum mencium bibirnya hanya untuk membuat logika Venus tak bekerja.
"Kapan pulang?" tanya Adam.
"Baru aja" Venus merebahkan kepalanya di antara lekukan leher Adam dan pundaknya lalu mencium rahangnya. "I love you" ia berbisik.