Did she love you?
Did she take you down?
Kiera Knightley - A Step You Can't Take Back🌹
Hal-hal berubah setiap harinya, 1 pagi kita terbangun oleh ketukan di pintu untuk bersiap-siap pergi sekolah tapi hari selanjutnya kita sudah berada di tengah perjalanan menuju gedung bertingkat dimana kita menghabiskan hampir setengah waktu untuk mendapatkan uang, dan lalu kita akan duduk di sebuah kafe kecil sendirian berpikir betapa cepatnya waktu telah berubah dan kamu tak bisa berhenti berharap untuk bisa kembali ke masa itu.
Saat pertama kali sejak ia kembali dari Seattle dan kembali bekerja di perusahaannya, tim lamanya saat ia masih bekerja sebagai pegawai magang di perusahaan Papanya tak banyak berubah, hanya ada satu orang yang sudah keluar yang lainnya masih berada di meja yang sama dan posisi yang sama padahal didalam pikirannya mereka merupakan karyawan muda yang penuh semangat dan etos kerja yang cukup baik tapi, setelah ia duduk di dalam struktur perusahaan ia menyadari semangat dan etos kerja akan lebih baik dari pengalaman, semua orang disekitarnya memiliki usia hampir lebih dari 20 tahun darinya, yang paling muda berjarak 11 tahun darinya mereka bekerja selama bertahun-tahun dan merupakan lulusan Universitas luar negeri jika pun ada urusan dalam negeri mereka adalah lulusan terbaik dari universitas terbaik.
Jika Adam mengingat ke belakang lagi ke masa mudanya di mana ia sering melakukan hal ceroboh hanya untuk mendapat perhatian Papanya dan menunjukkan kehebatannya di depan teman-teman terutama para gadis di sekitarnya ia merasa ingin menutup wajahnya dengan kedua tangan untuk menutupi rasa malunya.
Papanya membawahi banyak orang hebat dan tiap pulang harus menghadapi orang semacam Adam, Adam bahkan heran bagaimana mungkin Papanya tak membutuhkan persiapan untuk merawatnya, itu pastilah masa-masa yang begitu sulit untuk papanya.
Adam sedang memeriksa beberapa dokumen saat pintu ruangannya diketuk dari luar, seorang perempuan muncul di depan pintu dan tersenyum "Pak, Saya keluar istirahat dulu"
Adam yang masih duduk di kursinya mengangguk "Hati-hati" ucapnya.
Asistennya tersenyum dan mengangguk sebelum izin pergi. Gosh, ia seperti om-om tua, siapa yang berkata "Hati-hati" dengan nada dangkal dan wajah concern seperti Bapak memberi izin anak perempuannya untuk pergi berjalan-jalan di usia sepertinya?!?
Adam melemparkan dengan keras dokumen berhalaman tebal itu ke meja dengan keras dan menutup wajahnya, malu dan frustasi dengan kelakuannya sendiri. Menyumpahi dirinya sendiri dan menggumam hanya untuk membuktikan betapa kekanakan sebenarnya ia di belakang bawahannya.
Ia bahkan tak mampu bersikap layaknya manusia biasa dengan manajemen di sekitarnya karena mereka berusia jauh lebih tua dibanding dirinya, entah ini berkah atau musibah ia agak merasa kesepian ia bahkan memasang boneka kucing pemanggil keberuntungan dan Spring shaking doll di meja kantornya hanya untuk dipandang saat ia letih dan bosan dengan rutinitas kerjanya ia akan mengajak objek tak bernyawa itu untuk bicara dan mengeluarkan sedikit keluh kesah nya sebelum menyadari betapa konyolnya kelakuannya dan kembali menenggelamkan dirinya dalam lautan kertas berwarna putih yang memegang kunci kehidupan banyak pegawai jika sisi setan dan kekanakannya telah bersatu, ia tak jarang berpikiran untuk melakukan kesalahan dan menyalahkan seseorang dari bawahannya hanya untuk membuat keributan dan menghidupkan suasana gedung merangkap sel penjara ini agar lebih hidup.