"Venus WithNoSurname, will you take the honor to be my girlfriend?"
Ada beberapa hal yang kamu lakukan saat berlutut dan kebanyakan dari hal itu selalu diartikan dengan permohonan, Adam tak akan mengelak jika ada yang bertanya apa yang sedang ia lakukan saat ini? Ya, ia sedang memohon untuk mendapatkan cinta nya kembali, untuk mendapatkan hidup nya kembali.
Venus masih berdiri di tempat nya, ekspresi terkejutnya masih terlukis di wajahnya, ia mungkin tak menyangka Adam bisa melakukan hal seromantis ini untuknya, mengingat betapa menyedihkannya Adam memperlakukannya selama mereka pacaran, ia bukannya tak pernah memberikannya barang-barang atau membayar makanan nya seperti Pacar idaman, ia sudah melakukan hal-hal basic itu untuk Venus, yang tak pernah ia lakukan adalah melakukan makan malam mewah romantis hanya berdua, naik helicopter untuk pergi ke pulau pribadi atau hal-hal romantis nan eksklusif seperti yang ia lakukan bersama Valerie.
Bukan karena Adam tak mencintai Venus, namun hal itu tak pernah benar-benar melintas di kepalanya, terlebih, ia masih kuliah saat itu, ia belum bisa menghasilkan uang secara mandiri dan Venus nampak sedikit keberatan tiap kali Adam menghabiskan uang nya untuk Venus.
"Aku merasa lagi kencan sama Papa kamu" ucap Venus tiap kali Adam berusaha membelikannya barang.
"Apa bedanya kalau gue beliin lo tiket?"
"Waktu kamu beli tiket, sudah jelas kita pergi nya sama-sama dan setelah itu tiket itu ngga lagi berharga sedangkan barang, aku bisa menyimpannya di dalam rumah dan saat kamu ngga ada dan aku lihat barang itu, aku pasti berpikiran, "Bukannya ini barang yang Adam belikan pakai uang Papanya?" rasanya seperti aku punya affair sama Papa kamu"
"Wooow that's... ya, gue ngerti apa maksud lo" ucap Adam, wajahnya mengernyit tak nyaman.
"Sebenarnya ada 1 hadiah yang ngga akan keberatan aku terima kalau kamu mau kasih ke aku" ucap Venus.
"Apa?"
Venus menunjuk pipinya dan tersenyum "Kiss"
Adam ikut tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Venus "Kisses?" tanyanya, lalu tanpa menunggu jawaban Venus, ia mencium bibirnya.
"What are you doing?" tanya Venus, ia tak berhenti mengalihkan matanya dari Adam.
"Uhm I'm trying to win you back" ucap Adam, ia tak tau betapa kekanakan nya jawabannya itu sampai ia mendengarnya sendiri dengan telinganya.
"Maksudku, a-aku mau kita bersama kembali bukan sebagai teman tapi seperti dulu" ucap Adam "As couple"
Meski masih nampak bingung Venus masih bisa tersenyum, ia tersenyum! Itu pertanda baik, bukan? Adam merasakan jantungnya berdetak begitu kencang, lututnya sedikit gemetar dari lamanya ia telah berlutut dengan 1 kaki dan tangannya mulai berkeringat karena ini adalah kali pertamanya ia berlutut dengan pose ini lebih dari 10 menit tanpa melihat reaksi histeris bahagia seperti yang dulu Valerie berikan padanya, Valerie bahkan tak berhenti menangis sampai Adam mengantarnya pulang.
Bibir Adam mulai kaku karena tersenyum gugup, ia nampak lebih seperti sedang meringis dibanding tersenyum dan meskipun restaurant ini ber-AC, Adam bisa merasakan keringat jatuh di dahinya. Semakin lama Venus tersenyum, semakin menggila pula adrenalin di dalam tubuh Adam. Tapi semakin Adam lihat senyum Venus terlihat aneh, ia tersenyum tapi senyumnya jenis senyum yang selalu ia tunjukan saat Adam melakukan sesuatu yang playful, itu bukan senyum meaningful yang Venus tunjukan saat ia merasa terpana dan bahagia.