I look to you and I see nothing
I look to you to see the truth
Mazzy Star - Fade Into You🌹
"Kamu masih suka cappuccino?" tanya Adam.
Venus tersenyum "Aku suka semuanya, aku ngga pilih-pilih kopi sekarang"
Adam membalas senyumnya dan memesankan kopi yang sama untuk mereka, saat pelayan pergi, saat itu juga Adam memulai percakapan, seperti seorang murid yang menunggu bel pulang berbunyi, ia tak menungu 1 detik pun untuk bangkit dari kursi dan meninggalkan kelas bahkan sebelum mengucapkan salam pada Guru.
"Berapa lama kamu sudah bekerja di Rumah sakit?" tanya Adam "Aku sering kesana, rasanya aneh karena aku ngga pernah ketemu sama kamu sebelumnya"
"Aku baru masuk ke Rumah sakit lagi secara resmi sekitar 2 bulan yang lalu"
Adam menaikan satu alis tebalnya dan bagi Venus itu seperti sapaan Hello dalam bahasa Spanyol, tak hanya seksi namun juga indah. "Resmi?" tanyanya.
"Aku mungkin... atau ngga, menggunakan koneksi orang dalam ku untuk dapat 1 tempat di Rumah sakit Keluarga kamu" Venus tertawa.
"Serius? Siapa? Aku ngga terlalu tau soal Rumah sakit itu tapi, aku kenal Direktur Utama nya, Papa selalu makan malam sama dia seenggaknya 1 kali seminggu. Tapi dari yang aku dengar, bukannya persaingan disana lumayan ketat ya?" tanya Adam "Maksud ku, kamu hebat, kamu Dokter paling hebat yang pernah aku kenal tapi karena tadi kamu bilang kamu pakai koneksi jadi aku berpikir..." shut up Adam.
Pipi Venus sedikit bersemu saat ia tersenyum malu dan menunduk untuk menatap meja, tempat dimana tangannya ia letakan, cara yang hebat untuk merusak suasana Adam, batinnya mengomel.
"Terima kasih" ucap Venus "Sebenarnya ada 1 lowongan tapi aku terlambat dan aku saat itu ngga punya cukup uang untuk mengurus ijin praktek untuk membuka praktek ku sendiri, apalagi menyewa bangunan, aku ngga punya tempat yang cukup mudah untuk didatangi orang karena aku tinggal di kontrakan dan rasanya ngga mungkin kalau aku buka praktek di kontrakan dalam gang dan... satu teman ini, dia banyak membantu aku, aku secara ngga malu menceritakan situasi sulit ku dan dia menawarkan apa aku mau meminjam uangnya agar bisa membuka praktek ku sendiri atau dia mungkin bisa membantu aku untuk masuk ke Rumah sakit kamu, sebenarnya awalnya dia ngga bilang begitu tapi aku menggunakan kekuatanku sebagai perempuan, aku berbicara dengan mata berkaca-kaca dan dia dengan berat hati menjanjikan hal itu"
Venus bercerita sambil tersenyum, seolah ada yang lucu dan menyenangkan dari cerita itu, Adam ingin bertanya siapa yang bisa memberikannya momen dan perjuangan semanis itu tapi ia begitu merindukan suaranya dan tak ingin melewatkan 1 detik pun untuk mendengar suara Venus, jadi, ia membiarkannya terus berbicara dan mendengarkannya seolah hal berbau farmasi begitu seksi dan hot untuk di dengarkan dan ia ingin mendengarkan lebih banyak, mungkin sampai ia sepintar Venus?