Hari terus berjalan tak terasa sudah hampir satu bulan avneet bersekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Selama itu pula banyak sekali yang berubah. Mulai dari kedua abang nya yang sudah resmi berpacaran dengan kedua sahabat nya ditambah dengan kedekatan nya dengan Sidd semakin hari semakin menempel saja. Bahkan tak jarang ada yang mengira bahwa mereka adalah pacaran, namun nyata nya tidak! Mereka sama sekali tidak pacaran!
Sidd sama sekali belum mengungapkan apapun kepada Avneet. Namun dari sikap yang diberikan sidd padanya membuat nya merasa jika sidd mencintai nya, namun ia tak mau yakin dengan itu semua! Mungkin saja itu hanya pikiran nya saja. Jujur Avneet sangat nyaman dekat dengan sidd begitu pun sebaliknya.
Seperti sekarang ini sidd tengah menunggu avneet untuk berangkat kesekolah bareng.
"Hai" Sapa avneet seraya tersenyum manis.
Sidd yang melihat senyum avneet seakan teripnotis padahal ia sudah sering sekali melihat senyum avneet. Mungkin dengan melihat senyum avneet hati nya menjadi tenang.
"Hai" balas sidd.
"Nunggu lama yah?" tanya avneet dan mendapat gelengan dari sidd.
"Yuk berangkat keburu telat!" Sidd memakaikan helm ke kepada avneet. Avneet dibuat kaget dengan perilaku sidd. Ia menatap sidd dalam seakan penuh cinta. Tunggu! Cinta! Apa mungkin sekarang avneet mulai mencintai Sidd?
"Yuk naik!"
"Ehh--iyah!" Avneet langsung naik ke atas motor sidd.
"Pegangan!" Avneet memegang pundak sidd membuat sang empuk menggeram kesal. Kemudian sidd mengambil tangan avneet dan memindahkan nya diperut nya agar memeluk nya.
"Gue bukan tukang ojek lo jadi peluk disini aja!"
Sidd menjalankan motor nya menuju sekolah. Namun ditengah jalan ada sebuah motor hitam yang menghadang jalan nya sehingga membuat Sidd mengerem mendadak membuat avneet yang dibelakang nya terbentur punggung kekar cowok didepan nya ini.
"Aww!"
Sidd membuka helm nya begitu pun dengan seorang cowok yang menghadang jalan nya. Sidd menatap tajam kearah cowok yang berada didepan nya dengan menggunakan seragam Sma yang berbeda.
"Hai bro apa kabar!" Tanya cowok itu sembari memberikan senyum smirk nya. Lalu ia menatap cewek yang sedang dibonceng oleh musuh nya ini. Sidd yang mengetahui itu melirik avneet sekilas lalu turun dari motor diikuti oleh avneet.
"Mau apa lo?" Tanya sidd tajam.
"Wihh tenang dulu dong kita kan udah lama enggak ketemu!" ujar cowok itu.
"Ck! Langsung aja mau apa lo?" Ulang sidd menatap tajam cowok yang ada didepan nya ini.
Cowok itu tidak menghiraukan ucapan sidd ia malah lebih memilih untuk menatap avneet dari atas sampai bawah. Avneet yang ditatap seperti itu merasa risih.
"Siapa nih cewek? Pacar loh?" Tanya cowok itu sembari menujuk avneet.
"Bukan urusan lo!" Ucap sidd penuh dengan penekanan disetiap kata nya.
"Terus anushka mau lo kemanain ah? Belum puas lo rebut anushka dari gue?" ujar cowok itu.
Sidd menggeram kesal "Dev, udah berapa kali gue bilang kalau gue sama anushka enggak pacaran kita cuma temenan aja. Gosip yang lo terima itu enggak bener!" ucap nya datar.
Cowok yang bernama Dev joshi atau sering dipanggil Dev itu hanya memberikan tatapan tajam kepada Sidd.
"Enggak mungkin kalian enggak pacaran! Bukti nya anushka selalu saja menolak gue pasti alasan nya karena lo kan!" Bentak Dev.
"Serah lo gue cape. Berapa kali gue udah jelasin sama lo tetep aja lo enggak percaya! Jadi sekarang lebih baik lo minggirin motor lo gue mau lewat!" Ucap sidd.
"Urusan kita belum selesai!" Dev mengeram kesal sembari mengepalkan tangan nya kuat.
"Tapi sayang nya menurut gue urusan kita udah selesai!" Sidd langsung naik keatas motor nya lagi diikuti dengan avneet yang tidak tahu apa apa.
"Argh!" Dev teriak frustasi "Liatin aja nanti apa yang bakal gue lakuin buat lo" lanjut nya seraya menaiki motor nya.
.
.
.Sidd memarkirkan motor nya diarea sekolah.
"Cowok tadi siapa?" Tanya Avneet.
Sidd terdiam sejenak sebelum menjelaskan nya. "Ohh itu nama nya Dev dia itu dulu temen gue juga sama yang lain!" ucap nya.
"Kok dulu?"
"Iyah sebelum ada masalah" ucap Sidd.
Sidd menggandeng tangan avneet untuk memasuki kelas nya.
"Jadi dulu itu gue sama Dev deket nah semenjak ada yang nyebarin gosip kalau gue pacaran sama anushka jadi nya pertemanan kita renggang bahkan bisa dibilang kalau sekarang kita musuhan!" Jelas sidd sekilas melirik avneet yang berada disebelah nya.
"Lo udah tau siapa yang nyebarin gosip itu?" Sidd mengangguk.
"Nama nya Rohan dia yang udah bikin gosip itu dan ternyata Dev langsung percaya gitu aja padahal gue udah jelasin ribuan kali bahkan sampai gue bawa anushka ke depan Dev untuk bicara jujur eh malah anushka nya mengada-ngada kalau gosip itu benar jadi nya Dev tambah benci sama gue karena dia udah suka lama sama anushka tapi selalu ditolak!" Ucap Sidd.
Avneet hanya manggut-manggut. "Terus Rohan itu siapa?" Tanya nya.
"Rohan itu juga temen gue sama Dev cuma dia mau mengadu domba antara gue sama Dev! Ntah itu apa motiv dia" Ucap Sidd dan dianggukin oleh Avneet.
Mereka telah sampai didepan kelas Avneet dan sidd melepas genggaman tangan nya.
"Gue minta sama lo jangan pernah berhubungan apa pun sama Dev atau kalau dia berusaha untuk deketin lo! Lo langsung menjauh atau hubungin gue! Gue takut dia akan balas dendam ke gue lewat lo!" Ucap Sidd serius.
"Kok gue?"
"Karena lo yang sekarang lagi deket sama gue" Avneet mengangguk patuh. "Yaudah gih masuk gue mau ke kelas" Lanjut Sidd kemudian meninggalkan kelas Avneet.
.
.
.
.Sidd mendaratkan tubuh nya dibangku sebelah lucky.
"Kenapa muka lo bro?" Tanya riyaz ketika melihat wajah sidd seperti sedang menahan emosi.
"Tadi dijalan gue dicegat sama Dev!"
"Mau apa dia?" Tanya lucky dengan wajah serius nya. Sedangkan Sidd mengangkat kedua bahu nya tak tahu.
"Seperti nya dia belum bisa percaya sama gue kalau berita yang dia dengar itu cuma gosip aja!" ucap sidd.
"Berarti lo harus punya pacar bro!" ujar riyaz dan mendapati tatapan dari sidd.
"Iyah benar tuh apa kata riyaz! Lo harus punya pacar supaya si dev yakin kalau lo sama anushka itu enggak ada hubungan apa apa!" Jelas lucky.
"Hubungan lo sama adek gue gimana?" Tanya gautam menatap sidd.
Sidd mengerutkan dahi nya bingung, ia juga tidak tahu kejelasan soal hubungan nya dengan avneet.
"Entahlah gue enggak tau!" ucap sidd jujur.
"Apa maksud lo enggak tau? Lo selama ini dekat sama adek gue itu maksud nya apa? Lo enggak sayang sama adek gue? Berarti lo jauhin adek gue!" Ucap abhi tegas seraya memberikan tatapan tajam kepada sidd.
"Gue enggak mungkin jauhin avneet karena gue nyaman sama dia" ucap sidd.
"Itu artinya lo sayang sama dia!" Ujar gautam.
"Nah iyah tuh udah buruan lo tembak sebelum diambil orang!" Timpal lucky. Sedangkan sidd sedang memikirkan semua nya. Disatu sisi ia tidak mau kehilangan avneet tapi disisi lain nya ia tak berani untuk mengatakan perasaan nya yang sebenarnya kepada avneet.
.
.
.
.Jangan lupa vote dan komen!
Stay at home yah!
Selamat menunaikan ibadah puasa yang terakhir!
KAMU SEDANG MEMBACA
Avneet Kaur ✔ {End}
Teen FictionAku mempunyai keluarga namun diriku tak dianggap keluarga oleh mereka. Aku memutuskan untuk membangun jati diri ku sendiri dan menghasilkan uang sendiri tanpa meminta bantuan kepada orang tua ku. Akan aku tunjukkan pada mereka semua kalau aku mampu...