terus berjalan

229 10 0
                                    

Tiga tahun kemudian.

Hari terus saja berjalan begitu pun dengan bulan dan tahun. Tak terasa sudah tiga tahun sejak kepergian Avneet. Semua masih sama saja, masih merasakan kehilangan sosok gadis itu.

Setelah kepergian Avneet, Sonia-mama nya menjadi sakit-sakitan. Sedangkan Amandeep masih diselimuti oleh rasa bersalah nya. Selama itu pula mereka semua mulai menata hati nya kembali dan tak mau terlalu lama dalam kesedihan.

•••

Sekarang mereka telah lulus kuliah, karena kepintaran mereka jadi bisa lulus duluan. Saat ini semua orang tengah berada dikantin kantor NIGAM COMPANY.

Setelah lulus Sidd lebih memilih menjalankan bisnis keluarga nya, dimana ia sekarang menjadi seorang CEO yang tampan. Sering kali banyak gadis yang menyukai dirinya atau terus terang atas perasaan nya, namun Sidd tidak menghiraukan nya hati nya masih tertata rapih oleh sosok bernama Avneet sampai kapan pun itu walau ia tau gadis itu tak akan kembali lagi.

Gautam dan Abhi kedua nya sama-sama memilih untuk menjadi Dokter bedah, karena rasa bersalah nya pada avneet. Mereka berfikir akan lebih berguna jika menjadi seorang dokter bisa menyembuhkan banyak orang yang sakit.

Jannat? Gadis itu dikirim papa nya keluar negeri untuk mengurus bisnis nya disana, ia juga merasa bersalah pada avneet setelah kepergian nya. Karena itu lah semua keluarga nya sangat marah padanya sampai-sampai dikirim ke luar negeri. Jannat hanya bisa menerima nya dengan pasrah saja, karena juga ini adalah kesalahan dirinya.

Vaish, gadis itu memilih untuk menjalankan perusahan keluarga nya, RAO COMPANY. Ia disibukkan dengan pekerjaan nya yang sekarang.

Nirisha dan Arishfa menjalani kerja sama untuk membuka sebuah restoran, dan alhamdulillah sekarang restoran itu berjalan dengan baik dan tambah laris.

Lucky juga sama seperti Sidd, cowok itu sekarang telah menjadi CEO diperusahan keluarga nya. Hubungan nya dengan Arishfa masih berjalan, bahkan mereka telah tunangan dan tak akan lama lagi menjalani sebuah pernikahan.

Riyaz, cowok itu memilih untuk menjadi pengusaha batu bara padahal keluarga nya sudah menyuruh nya untuk bekerja diperusahan keluarga saja. Namun ia selalu menolak nya dan mau mencari sesuatu yang baru.

Krupa, gadis itu sekarang menjadi seorang Dokter kandungan itu adalah cita-cita nya sejak kecil. Awal nya ia tak lulus dalam tes itu namun ada keajaiban sehingga ia bisa lulus tes itu dan menjadi seorang dokter kandungan.

"Enggak terasa yah waktu terus berjalan saja..." Lucky terkekeh kecil sembari menyerut kopi nya.

"Ia udah tiga tahun aja" Saut Riyaz, semenjak kepergian avneet cowok itu sudah diberikan maafkan oleh semua orang karena mereka tau ini adalah takdir bukan salah riyaz.

"Ngemeng-ngemeng kita nongkrong gini pekerjaan kalian enggak terganggu!" Ucap vaish tertawa kecil.

"Kalau aku sih enggak soal nya lagi enggak ada pasien!" Jawab Abhi.

"Iya deh yang udah menjadi dokter yang sibuk!" Ejek Arishfa.

"Lo juga sibuk kali mengurus restoran.." Saut Abhi tersenyum tipis.

Mereka pun tertawa bersama hingga ucapan sidd membuat semua orang menjadi diam dan sendu.

"Coba aja Avneet masih ada pasti dia akan sukses bersama juga seperti kita" Ucap Sidd sendu, sejak kepergian avneet ia menjadi sosok pria yang dingin dan irit bicara dan jangan lupakan yang jarang senyum. Kembali ke sosok dahulu sebelum mengenal avneet.

"Lo belum move on juga?" Tanya Lucky menaikkan sebelah alis nya. Sidd menatap nya tajam.

"Sampai kapan pun gue enggak akan pernah melupakan avneet!" Ucap Sidd tegas, membuat semua teman-teman nya terdiam.

"Come on, Sidd ini udah tiga tahun lo harus bisa move on dari nya, kalau lo seperti ini terus maka avneet diatas sana akan merasa sedih!" Ucap Riyaz.

"Gue udah bilang, sampai kapan pun avneet tidak akan bisa tergantikan dihati gue!" Ucap Sidd penuh dengan penekanan.

"Yang dibilang sama riyaz benar sidd, lo harus bisa move on dari avneet! Cobalah cari perempuan lain untuk menjaga diri lo dan cobalah membuka hati lo untuk yang lain!" Ucap Gautam membuat Sidd mengepalkan tangan nya kuat.

Brak..

"ENGGAK AKAN PERNAH!!" Sidd menggebrak meja membuat teman-teman nya kaget, setelah mengatakan itu ia langsung pergi meninggalkan teman-teman nya yang menatap sedih kepergian.

Mereka kasihan melihat sosok Sidd yang sekarang sifat nya berubah drastis dan masih tak bisa menerima kepergian avneet.

"Gue kasihan sama sidd, dia masih belum bisa terima juga atas kepergian avneet" Ucap lucky lirih.

"Iyah sama pasti sampai sekarang hati nya masih merasakan kesepian" Saut Arishfa.

"Apa kita harus bantu carikan perempuan lain saja untuk sidd, dengan begitu dia akan melupakan avneet!" Saran Nirisha.

"Ia gue setuju!" Ucap Krupa.

Vaish menggeleng kecil tak setuju. "Gue enggak setuju" Membuat semua menatap dirinya. "Kita jangan kita campur urusan hati nya, yang harus kita lakukan adalah tetap berada disamping nya dan memberikan nya dukungan. Soal hati nya biarkan dia memilih nya sendiri, mungkin bagi Sidd tidak mudah kehilangan orang yang paling kita cintai pergi untuk selama-lama nya apalagi kepergian nya tepat dihari ulang tahun sidd. Itu adalah hadiah terburuk diulang tahun nya!" Jelas nya panjang lebar.

"Apa yang kamu omongin benar juga!" Ucap Abhi.

•••

TPU, disinilah Sidd berada sekarang ia memutuskan untuk datang kemakam gadis yang dicintai nya. Ketika merasakan kangen ia selalu datang ke makam ini dan mendoakan nya.

Sidd berjongkok sedikit lalu menatap sendu nisan yang bertuliskan 'Avneet kaur almortaza'. Nama gadis yang ia cintai sampai saat ini juga. Andai sejak dulu ia sudah bisa mengutarakan perasaan nya pada gadis itu pasti sekarang ini tidak akan terjadi. Ia memang benar-benar pria yang bodoh! Sangat bodoh!

"Assalamualaikum..."

"Apa kabar lo sekarang? Gue kangen banget sama lo, jujur walaupun sudah tiga tahun kepergian lo tapi gue masih tetap tidak bisa menerima nya dan gue masih sering sekali berhalusinasi seakan-akan lo masih ada disamping gue bersama gue! Gue memang pria yang bodoh karena tidak berani mengutarakan perasaan gue yang sebenarnya sama lo, andai sejak dulu gue mengatakan nya pasti sekarang tidak akan seperti ini. Gue merasa kehilangan banget semenjak lo pergi semua yang ada diri gue seakan berubah. Senyum yang berad didiri gue seakan hilang dengan sendiri nya sejak kepergian lo! Gue hanya mau lo sempat disamping gue saat ini!" ucap nya lirih. Ia benar-benar merindukan sosok gadis yang ia cintai.

"Kalau sekarang lo masih ada disini, pasti lo akan merasa bangga sama gue! Sekarang gue udah menjadi seorang CEO diperusahan keluarga gue, ingin rasanya yang pertama gue peluk adalah lo ketika semua keberhasilan gue ini. Bahkan gue mau lo menjadi istri dan ibu bagi anak-anak gue nanti!" Sidd tertawa lirih.

"Keinginan gue itu enggak masuk akal bukan..." Lanjut nya terkekeh seraya memeluk erat nisan avneet. Seakan avneet yang sedang dipeluk nya.

Dari kejauhan ada seseorang yang menatap sidd sejak cowok itu datang ke makam. Niat nya ia ingin berziarah juga, namun terhenti ketika melihat kedatangan sidd. Memang sudah lama ia selalu saja memperhatikan gerak-gerik sidd, mulai dari cowok itu berbicara dengan sebuah makam, lalu memeluk nisan nya serta mencium nisan nya. Membuat siapa saja yang melihat nya menyangka bahwa sidd adalah orang gila terkadang juga sidd sering tertawa sendiri dimakam avneet. Ia merasa kasihan dengan keadaan sidd saat ini, ia juga dapat merasakan apa yang dirasakan oleh cowok itu.


••••

Bisa menebak siapa orang itu?

TBC.

Avneet Kaur ✔ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang