bab 36 | masalah kembali

164 9 1
                                    

Kenapa semua orang yang aku sayangi satu persatu menjauh dari ku?

Happy reading!

•••




Give them
What they
Want.
Give them the answers
Now tell me,
Answer my child
Let me see,
Or you will be wild.

Avneet kaur







Seperti biasa avneet sudah kembali kesekolah, ia tidak mau larut dalam kesedihan.

Saat hendak menaiki tangga tangan nya lebih dulu diseret oleh seseorang.

"Lepas!" Ujar Avneet Kesal. Ia pun melihat siapa orang yang sudah menarik tangan nya dan membawa nya ke taman sekolah.

"Jannat!"

Jannat tersenyum smirk. "Iyah ini gue kenapa lo takut!" Ucap nya.

"Sebenarnya apa yang lo mau sih? Kenapa selalu mencari masalah sama gue! Gue punya salah apa sama lo!" Ucap Avneet. Sungguh ia merasa lelah dengan sikap jannat yang notaben nya adalah kakak nya sendiri.

"Masalah gue sama lo itu banyak! Gue iri sama lo! Kenapa lo bisa mendapatkan kasih sayang bang gautam dan juga bang abhi! Sedangkan gue apa? Tidak! Mereka berdua tidak pernah memberikan kasih sayang nya untuk gue! Kenapa mereka enggak adil sama gue hah! Padahal gue juga adek mereka tapi kenapa mereka selalu saja memikirkan lo! Lo dan lo lagi!" Bentak Jannat. Ia mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini ia simpan.

"Itulah sebab nya kenapa gue mulai mengadu domba antara lo sama nyokap bokap! Biar lo bisa merasakan apa yang gue rasakan! Gimana rasa nya enggak diberikan kasih sayang sama keluarga sendiri! Itu rencana gue supaya nyokap dan bokap membenci lo!" Lanjut nya tersenyum miring.

"Tapi kita ini kakak adek jannat! Satu keluarga! Kenapa lo tega lakuin ini semua sama gue!" Avneet tak bisa menahan air mata nya begitu pun dengan jannat.

"Kakak adek lo bilang? Bahkan gue enggak sudi punya adek seperti lo yang mau nya menang sendiri! Dan gue tambah benci sama lo karena lo udah rebut sidd dari gue! Sejak masuk sekolah gue duluan yang suka sama sidd tapi kenapa malah sidd lebih memilih lo dibandingkan gue!" Ucap Jannat pelan.

Avneet membulatkan mata nya tak percaya dengan pengakuan yang baru saja Jannat katakan. Ia tidak menyangka bahwa Jannat menyukai Sidd, Mereka menyukai satu orang yang sama.

"Kalau lo memang suka sama sidd kenapa enggak pernah bilang sama gue? Gue bisa mundur dan kasih sidd buat lo!" Ucap avneet lirih.

Jannat tersenyum miring. "Lo pikir gue bodoh hah! Gue tau kalau Sidd itu suka sama lo mana mungkin dia akan mau pergi dari hidup lo! Dan lo juga suka kan sama sidd!" Bentak nya geram.

Avneet terdiam.

"Dan gue mau lo mati saat ini juga!" Jannat perlahan tapi pasti mulai mendekati avneet. Begitu sampai didepan avneet ia langsung menarik keras rambut avneet.

"Akh!"

Avneet merintis merasakan sakit dibagian belakang rambut nya.

"A-kh! Jannat tolong--akh--lepasin--sakit!"

Jannat tertawa puas melihat avneet yang sedang kesakitan. Avneet mengambil tangan jannat yang berada dibelakang kepala nya dan tanpa sengaja mendorong tubuh jannat dengan kuat. Membuat gadis itu terjatuh ke tanah dan sementara ia merapihkan rambut nya.

"Aww!" Rintih jannat ketika lutut nya yang sedikit berdarah akibat dorongan avneet.

"J-jannat!" Avneet kaget melihat nya ia berusaha untuk membantu nya berdiri namun tangan nya ditepis kasar oleh seseorang. Avneet mendongkak dan mendapati teman-teman nya.

"Jangan sentuh dia!" Bentak Sidd, perlahan ia membantu Jannat berdiri.

"Akh--sakit!" Rintih Jannat didalam rangkulan Sidd.

"Apa yang udah lo lakuin sama jannat hah!" Bentak Sidd. Avneet tergelak kaget ketika mendengar sidd membentak nya. Selama ia mengenal nya laki-laki itu sama sekali tidak pernah bicara kasar pada nya! Tapi sekarang?.

"G-u-e t-a-d-i" Avneet terbata-bata mengucapkan nya sangking kaget nya mendengar bentakan sidd yang begitu keras ditelinga nya.

"APA HAH!" Bentak Sidd.

Avneet terdiam kaku ketika mendengar bentakan itu lagi. Ia menggigit bibir bawah nya menahan tangisan nya.

Gautam mendekati avneet dan...

Plak.

Lagi dan lagi ia mendapatkan sebuah tamparan keras. Tamparan kemarin saja masih terasa sakit sekarang ditambah lagi. Avneet menatap gautam lirih. Ia tidak menyangka bahwa abang yang bergitu ia sayangi menampar nya. Ini baru pertama kali nya.

"Kenapa kamu bisa menjadi seperti ini avneet! Kenapa kamu menjadi seorang gadis yang kasar dan kamu berani melakukan itu sama kakak kamu sendiri! Ingat Jannat adalah kakak kamu! Keluarga almortaza enggak punya putri kasar seperti kamu!" Bentak Gautam.

Plak.

Tamparan kedua kembali avneet dapatkan dari abang kedua nya, abhi.

"Apa ini yang diajarkan papa hah! Apa papa mengajarkan kamu untuk berbuat kasar sama kakak kamu sendiri! Abang benar-benar enggak mengira kalau kamu bisa melakukan ini semua!" Bentak Abhi.

"T--api bang gautam sama bang abhi salah paham! Aku enggak ada niatan untuk mendorong jannat. Aku mendorong nya tanpa sengaja karena dia menarik rambut ku dengan sangat kasar!" Bela Avneet.

"Cukup! Jangan mengelak avneet! Abang udah liat semua nya! Lo sengaja kan dorong jannat sampai membuat dia terjatuh!" Bentak Gautam geram. Avneet terjolak kaget ketika abang nya kembali membentak. Apalagi ditambah dengan penuturan kata yang diganti menjadi
'gue-lo'.

"Mulai detik ini kita berdua enggak menganggap lo sebagai adik kita lagi! Lo bukan keluarga almortaza lagi!" Bentak abhi tak kalah emosi.

Avneet memejamkan mata nya agar membuat air mata nya tidak jatuh sekarang. Ia tersenyum kecewa dengan kedua abang nya. Abang nya yang selama ini percaya dan selalu membela dirinya telah berubah dalam hitungan menit saja.

"Akh--abang lutut aku sakit!" Adu Jannat membuat gautam dan abhi menatap nya.

"Sidd sebaiknya kita bawa adek gue ke uks!" Sidd mengangguk kecil, sekilas ia menatap avneet dengan tatapan tajam.

Untuk sebentar jannat berbalik menatap avneet yang sedang sendu, ia mengulum senyum penuh dengan kemenangan. Inilah yang ia inginkan dari dulu, pasti setelah ini ia bisa mendapatkan sidd dan kedua abang nya. Avneet yang tak tahan lagi langsung berlari meninggalkan sahabat-sahabat nya yang menatap lirih.

•••

"hiks..hiks"

"K-enapa jadi seperti ini? Kenapa semua orang yang gue sayangi satu persatu menjauh! Kenapa? Gue udah enggak kuat lagi!" Avneet bermonolog sambil merapi hidup nya. Sampai kapan ia akan mendapat ujian berat seperti ini.

•••

Vaish dengan amarah nya berjalan ke meja pojok kantin, yang dibawa diisi oleh sidd dkk dan jangan lupakan jannat. Setelah kejadian beberapa jam yang lalu, mereka menjadi dekat dengan jannat. Ia menatap tak suka saat dimeja itu semua orang tertawa seakan tidak terjadi apa-apa beberapa jam yang lalu.


••••

Semangat avneet!

TBC.

Avneet Kaur ✔ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang