Part-part dimana banyak masalah dan kesedihan.
Happy reading!
•••
Seorang perempuan memasuki kamar dimana seorang wanita tua sedang terbaring lemah.
Ia tersenyum misterius.
"Dasar wanita tua! Lo bilang apa waktu itu sama gue? Lo mau mengusir gue dari keluarga almortaza? Oh tidak bisa! Sebelum lo lakuin itu lebih dulu gue yang akan buat lo pergi jauh dari dunia ini!" Ucap Jannat tersenyum smirk. Ia sudah jengkel dengan wanita tua ini yang selalu saja membela Avneet. Padahal ia juga cucu nya.
Jannat mulai melepaskan selang yang berada dihidung nya dan juga infus ditangan nya. Tak lama reaksi nya pun keluar, nenek menjadi kejang-kejang. Tentu saja jannat tersenyum puas karena sebentar lagi nenek tua ini akan pergi jauh ke surga sana. Hahahah!
Ceklek.
Namun jannat dikagetkan dengan suara pintu yang terbuka dan melihatkan Avneet yang baru saja masuk. Seketika ia menjadi panik sendiri apalagi wanita tua itu belum sepenuh nya mati.
"Jannat apa yang lo lakuin dikamar nenek?" Avneet mengerutkan dahi nya bingung. Kemudian ia menatap nenek nya yang sedang kejang kejang. "Nek bangun! Nenek kenapa bisa jadi seperti ini?" Ia pun mulai panik lantas menekan bel untuk memanggil dokter.
.
.
."Bagaimana dokter keadaan nenek saya?" Tanya Avneet.
Dokter Rahmani tersenyum tipis. "Tidak papa tadi hanya saja infus dan selang dihidung nya terlepas itu yang membuat nya menjadi kejang kejang!" Jelas nya membuat avneet bernafas lega.
"Lalu kapan nenek saya akan siuman dok?" Tanya lagi kembali.
"Kira-kira satu atau dua jam lagi!" Ucap dokter rahmani dan dianggukin oleh avneet. "Yasudah saya pamit keluar dulu!" Ia meninggalkan ruangan.
Avneet menatap tajam jannat. "Apa yang udah lo lakuin sama nenek hah!" Bentak nya.
"Kenapa lo jadi salahin gue?" Jannat berucap tenang seakan ia tidak tahu apa-apa.
"Gue tau ini pasti ulah lo kan! Bagimana bisa selang dan infus nenek terlepas sendiri jika tidak ada yang melepaskan nya!" Geram Avneet. Ia tak habis pikir kenapa jannat dengan tega nya mau membunuh nenek nya sendiri.
"Lo nuduh gue yang melepas semua itu hah!" Maki Jannat emosi.
"Jelas lah karena sebelum gue datang keruangan nenek hanya ada lo! Jadi besar kemungkinan kalau lo yang ngelakuin itu!" Ucap Avneet tajam.
"Kalau lo enggak punya bukti jangan asal main fitnah aja! Gue datang keruangan nenek juga sudah melihat nenek kejang-kejang!!" Ucap Jannat.
Avneet menaikkan sebelah alisnya. "Oh ya? Kalau lo udah liat nenek seperti tadi kenapa tidak langsung panggilkan dokter! Kenapa lo malah diam melihat nya saja hah!" Sungguh amarah nya saat ini sudah memuncak.
"Yah karena g---" Jannat bingung mau berbohong seperti apa. Ia seketika menjadi gugup.
"Ada apa ini? Kenapa kalian berdua ribut-ribut didalam ruangan nenek!"
Avneet dan jannat menoleh kearah pintu dan mendapati yang lain nya sudah masuk.
"Ini loh pah tadi nenek kejang-kejang karena selang dan infus nya terlepas dan Avneet menyalahkan aku untuk semua itu!" Adu Jannat pada amandeep membuat avneet memutar kedua mata nya malas. Pasti setelah ini papa nya akan lebih percaya dengan jannat.Amandeep menatap tajam avneet. "Apa benar itu hah!" Bentak nya keras. "Kamu yah benar-benar! Mau kamu apa sih hah! Belum cukup kamu yang menyebabkan kakek meninggal sekarang kamu mau membunuh nenek mu juga! Otak kamu dimana BODOH!" ucap nya sengaja dengan menekankan kata 'bodoh'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avneet Kaur ✔ {End}
Roman pour AdolescentsAku mempunyai keluarga namun diriku tak dianggap keluarga oleh mereka. Aku memutuskan untuk membangun jati diri ku sendiri dan menghasilkan uang sendiri tanpa meminta bantuan kepada orang tua ku. Akan aku tunjukkan pada mereka semua kalau aku mampu...