{dua puluh tiga}

114 8 0
                                    

-Avneetkaur-

.
.
.
.

Semua orang sedang menatap gundukan tanah yang masib basah dihadapan nya. Riyaz dan krupa terus saja memangis mereka berdua tidak menyangka jika ashnoor akan pergi secepat ini. Yah memang setelah ashnoor dinyatakan meninggal oleh dokter avneet langsung menghubungi semua orang untuk datang kepemakaman nya. Kini hany tersisa avneet dkk dan sidd dkk.

"Hiks..hiks ashnoor bangun sayang! Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini! Aku minta maaf atas kejadian waktu itu aku mau kamu bangun sayang aku janji tidak akan selingkuh lagi dari kamu!" Riyaz terus saja memeluk nisan mantan kekasih nya itu. Rasa penyesalan dalam diri nya keluar ia sadar jika selama berhubungan dengan ashnoor tidak pernah membahagiakan nya hanya penderitaan yang ia berikan. Padahal ashnoor sangat sangat mencintai nya.

"Hikkss...hiks..ashnoor maafkan! Maaf atas kejadian waktu itu aku sama sekali tidak bermaksud untuk merebut Riyaz dari mu! Tolong maafkan aku!" Krupa menangis dengan histeris ia tidak menyangka jika ashnoor akan pergi secepat ini. Rasa bersalah dalam hati nya pun muncul ketika mengingat kejadian waktu dicafe. Andai saja waktu bisa diulang ia tidak mau menemui riyaz dicafe waktu itu.

Vaish yang sedari tadi ada disamping krupa berusaha untuk menenangkan nya. Avneet sendiri menangis melihat kepergian ashnoor ia juga merasa benci dengan riyaz.

"Sudahlah krupa jangan menangis terus! Ini semua sudah takdir dari tuhan! Lo enggak bisa menyalahkan diri sendiri" Ucap vaish merangkul krupa.

"Lo juga riyaz sudahlah ikhlaskan kepergian ashnoor dia udah tenang diatas sana! Lo jangan menangis terus kalau lo kaya gini pasti ashnoor diatas sana akan merasakan sedih juga!" Lucky juga berusaha untuk menenangkan riyaz. Ia tau jika riyaz adalah cowok playboy tapi ia tidak bisa memungkinkan jika riyaz juga mencintai ashnoor. Bermain belakang dengan cewek lain hanya untuk bersenang senang semata.

Avneet sangat marah ia pun menarik baju belakang riyaz sehingga membuat cowok itu berdiri.

Plak!!

Tamparan keras terdengar ditempat pemakanan. Temen teman nya tidak menyangka jika avneet yang melakukan nya. Riyaz memegangi pipi kanan nya yang sedikit memerah akibat tamparan keras yang avneet miliki.

"Puas lo hah! Udah puas lo selama ini menyakiri perasaan ashnoor cewek lo sendiri! Gue enggak habis pikir sama lo dimana jalan pikiran lo hah! Ashnoor cewek baik dia kurang apa lagi sehingga lo menyakitinya berulang kali! Sekarang dia udah enggak ada apa lo puas hah! Lo sekarang bisa bebas jalan dengan wanita mana pun!" Bentak avneet.

"Avneet tenang lah jangan membuat keadaan semakin kacau! Kita semua juga merasakan kehilangan ashnoor jangan seperti ini!" Sidd berusaha untuk menenangkan amarah avneet. Walau ia tau jika dirinya juga sangat marah dengan temen nya itu yang sudah menyia-nyiakan wanita sebaik ashnoor yang selalu tahan dan sabar jika diselingkuhi. Ia tak habis pikir dengan teman nya itu.

Avneet mengeluarkan sebuah kotak dan melemparnya tepat dihadapkan riyaz. Riyaz yang sedari tadi sesegukan menerima nya dan mengerutkan dahi nya bingung.

"Itu adalah pemberian ashnoor untuk terakhir kali nya untuk cowok brengsek seperti lo!" Avneet tidak bisa menahan amarah nya ketika melihat wajah cowok dihadapan nya ini.

.
.
.
.

Setelah selesai dengan pemakaman ashnoor. Mereka semua bergegas untuk kerumah riyaz. Riyaz membuka kotak itu dan melihat ada sebuah flasdick ia pun menyambungkan nya dengan tv rumah nya dan ternyata itu adalah sebuah video.

Avneet Kaur ✔ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang