Sidd melepas pelukan nya dan menatap avneet dalam. "Lo kemana aja! Kenapa hp lo enggak aktif sama sekali! Lo tau gue khawatir sama lo! Gue udah cari lo kemana mana tapi tetap tidak ketemu juga!" ia langsung memberikan pertanyaan yang bertubi tubi untuk avneet.
Avneet terkekeh pelan. "Gue enggak kemana mana kok masih ada di dunia ini dan sekarang ada dihadapan lo!" ucap nya tersenyum manis.
Sidd terkekeh lalu mengacak pelan rambut Avneet. "Jangan pergi pergi lagi dari gue yah!" ucap nya tulus.
"Segitu takut nya lo kalau gue pergi dari hidup lo!" Avneet terkekeh menanyakan pertanyaan itu. Ia juga tak tau kenapa bisa sampai menanyakan hal itu.
"Iyah gue takut banget kalau sampai lo pergi jauh dari gue!" ucap sidd tulus.
"Tapi seandainya kalau gue pergi jauh nanti gimana?" tanya avneet tiba tiba.
Sidd mengerutkan dahi nya. "Emang lo mau pergi kemana?" tanya nya. Avneet hanya tersenyum tipis saja.
"Gue kan cuma tanya aja!" avneet terkekeh pelan.
"Kalau pun nanti nya lo pergi dari gue! Gue akan cari lo kemana aja sampai lo ketemu dan membawa lo pulang terus gue kurung dikamar gue!" Avneet terkekeh mendengar ucapan cowok dihadapan nya ini. Hati nya merasa tersentuh.
"Sidd gue mohon jangan kaya gini! Sikap lo yang manis gini malah membuat gue semakin baper! Please stop! Kalau hubungan kita ini masih tidak jelas status nya!. Batin avneet.
"Sampai kapan pun gue enggak akan biarin lo pergi dari hidup gue! Karena lo hanya milik gue! Gue sayang sama lo!. Batin sidd. Andai ia bisa mengatakan rasa sayang nya langsung terhadap Avneet. Namun sayang itu hanya bisa ia katakan didalam hati nya saja.
.
.
.
."Minum obat nya dulu!" Avneet memberikan obat nya setelah sidd selesai makan nya.
"Oh iyah lo sampai besok kan disini?" tanya sidd.
Avneet mengangguk kecil. "Iyah gue yang akan ngerawat lo sampai sembuh! Lo sakit itu juga kan gara gara gue!" ucap nya sendu.
Sidd menggeleng pelan. "Enggak ini sama sekali bukan salah lo! Gue sendiri yang mau mencari lo karena gue benar benar khawatir sama keadaan lo!" ucap nya menatap Avneet dalam. Cukup lama mereka saling pandang sampai avneet lah lebih dulu memutuskan nya."Lo masih pake seragam!" Ujar Sidd.
"Ia gue enggak sempat pulang jadi nya langsung kesini dan lupa ganti baju heheh!" Avneet terkekeh. Sungguh Sidd merasa gemas melihat nya.
"Yaudah nanti gue pinjemin baju gue!" Avneet mengangguk patuh.
.
.
.
.Sidd sudah bisa kembali bersekolah lagi. Ia merasa senang karena yang merawat nya selama sakit adalah Avneet.
"Minggu depan kita udah ulangan aja!" ujar nirisha lesu. Memang tepat satu minggu lagi mereka akan menjalani ulangan tengah semester.
"Yaudah sih nikmati aja kan tinggal belajar!" ujar vaish menimpal. Hubungan avneet dan riyaz masih sama saja mereka masih dingin seakan tak saling kenal satu sama lain begitu pun dengan krupa ia jadi mendiami riyaz. Sidd yang awal nya mengetahui perubahan sikap riyaz ke avneet marah besar karena penjelasan dari lucky namun avneet menenangkan nya untuk tidak marah atau membenci riyaz karena bagaimana pun riyaz adalah teman kecil nya.
"Gimana kalau satu hari sebelum kita ulangan kita hongout bareng ajak yang cowok nya juga!" Saran Arishfa.
"Nah iyah bener tuh! Hiburan sebelum ulangan!" Saut Nirisha dengan mata berbinar.
"Gimana?" Tanya Vaish pada Avneet dan juga Krupa.
"Yaudah gue ikut aja!" Jawab Avneet begitu pun dengan Krupa.
.
.
.Tett tett
"Udah?" Tanya Sidd. Seperti biasa mereka akan pulang bareng. Padahal Avneet selalu saja menolak nya takut merepotkan, tapi Sidd bersih keras untuk memaksa nya.
Avneet mengangguk seraya tersenyum manis.
"Ke rumah gue yah!" Ajak Sidd sembari memberikan helm untuk Avneet.
"Ngapain?"
"Belajar bareng kan seminggu lagi ulangan!" Ujar Sidd kemudian menaiki motor nya disusul oleh Avneet. Tanpa ragu Avneet melingkarkan tangan nya dipinggang Sidd. Membuat Sidd mengulum senyum nya dibalik helm.
•••••
Sidd tidak melepaskan genggaman tangan nya ketika memasuki rumah nya.
"Sepi amat nyokap lo kemana?" Tanya Avneet mengerut bingung.
"Biasanya kalau jam segini belum pulang dari kantor!" Jawab Sidd dan dianggukin oleh Avneet.
"Lo duduk dulu gue mau ganti baju!" Avneet mengangguk kecil kemudian Sidd langsung naik ke atas kekamar nya.
"Silakan non!" Sebelum nya Sidd sudah menyuruh pembantu nya untuk menyiapkan minuman dan makanan kecil.
Avneet tersenyum ramah. "Makasih bi!" ucap nya.
Bibi mengangguk. "Yasudah non kalau begitu bibi pamit ke belakang dulu!" Lagi lagi Avneet mengangguk kecil.
"Lama yah!"
Avneet menoleh kearah tangga dan mendapati sidd sudah berganti baju dengan memakai kaos putih serta celana training.
"Gpp! Yaudah langsung aja yuk belajar nya!" ucap Avneet dan dianggukin oleh Sidd.
Mereka mulai belajar nya hingga tak terasa sudah jam setengah lima sore. Hingga nada dering ponsel menganggu mereka.
Sidd mengambil ponsel nya yang terus saja berdering itu dan mengangkat nya.
"Kenapa?"
"Hallo sidd lo dimana?"
"Gue lagi dirumah belajar bareng Avneet kenapa?" Tanya nya.
"Tolongin gue nyokap--"
"Udah dulu yah gue mau lanjut belajar dan jangan ganggu gue!" Sidd langsung mematikan telfon nya tanpa mau mendengar ucapan riyaz lebih lanjut.
"Siapa?" Tanya avneet.
"Riyaz!" Jawab nya santai.
"Kok langsung dimatiin sih?"
"Udah gpp paling enggak penting!" Sidd lebih memilih melanjutkan belajarnya.
"Ah..akhir nya selesai juga!" Avneet menyandarkan sebentar kepala nya ke sofa sembari meregangkan otot nya.
Sidd tersenyum melihat tingkah lucu avneet. "Udah sore nih mau langsung balik?" Tanya nya.
Avneet melihat jam yang melingkar ditangan nya. "Yaudah langsung balik aja takut keburu maghrib!" Ucap nya seraya mengambil tas nya.
Sidd mengambil kunci motor nya dan setelah nya menggengam tangan avneet untuk mengantarkan nya pulang.
•••••
"Oh iyah kalau lo sibuk sama sekolah terus yang jalanin bisnis lo siapa?" Tanya Sidd ketika motor nya sampai di lobby apartemen.
"Oh itu diurus sama sekretaris gue! Kak aashika yang waktu itu jemput gue disekolah!" Jawab Avneet. Sidd manggut-manggut saja. "Yaudah gue masuk dulu yah makasih udah anterin gue!" Lanjut nya tersenyum manis.
Sidd tersenyum. "Iyah makasih juga udah mau belajar bareng" Avneet mengganguk kecil.
Sidd langsung menjalankan kembali motor nya ketika Avneet sudah memasuki apartemen nya.
•••••
Pendek yah?
Sorry author nya udah enggak bisa mikir lagi nih ("
Vote and komen nya jangan lupa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Avneet Kaur ✔ {End}
Teen FictionAku mempunyai keluarga namun diriku tak dianggap keluarga oleh mereka. Aku memutuskan untuk membangun jati diri ku sendiri dan menghasilkan uang sendiri tanpa meminta bantuan kepada orang tua ku. Akan aku tunjukkan pada mereka semua kalau aku mampu...