Hari sabtu.
Sidd beserta dengan istri dan keempat anak nya sedang dirumah saja. Mereka hari ini sama sama membersihkan rumah.
"Arkan tolong kamu bersihkan taman yah!"
"Arvin tolong kamu bersihkan kolam nya!"
"Alvin tolong kamu cabut rumput-rumput nya yah!"
"Sidd kamu bersihkan halaman belakang rumah!"
Sedari tadi Avneet terus saja berteriak ini-itu. Ia membagi semua tugas-tugas nya.
"Nay, sayang tolong kamu pindahkan pot bunga ini kesana bisa kan?" Tanya Avneet lembut.
Nayra mengangguk paham. "Iya mah!" Ia mengambil pot bunga kecil lalu segera memindahkan nya ke tempat yang mama nya katakan tadi.
"Sayang, aku udah selesai!"
"Mah Arkan juga udah selesai!"
"Arvin juga ma!"
"Alvin juga mahh!"
Ucapan mereka bersamaan. Avneet tertawa kecil melihat keempat laki-laki dihadapan nya. Mereka semua sangat kelihatan cape yang membuat keringat bercucuran dari wajah mereka. Avneet tau jika keempat laki laki itu baru pertama kali melakukan pekerjaan rumah.
Keempat cowok itu kompak menjatuhkan badan nya ke sofa sembari mereggangkan otot mereka.
"Ahh cape banget gila, gini nih yang jarang bersih bersih rumah! Sekali nya bersih bersih langsung pada remuk semua badan!" Gerut Alvin.
"Makanya kamu berarti harus sering bantuin mama kalau lagi bersihin rumah!" Ucap Avneet tersenyum lalu duduk disamping suaminya.
"Enggak lagi deh mah, sekali ngerjain aja udah bikin semua badan aku remuk apalagi kalau setiap hari!" Ucap Alvin menolak.
"Kamu setiap hari melakukan semua ini sendiri emang enggak cape, sayang?" Tanya Sidd menggegam tangan Avneet.
Avneet menatap suaminya. "Kan aku udah biasa!" Jawabnya tersenyum manis.
"Kamu memang sosok istri yang hebat sudah mengurus anak-anak dan mengurus rumah dengan baik juga lagi! Aku bangga punya istri kaya kamu!" Sidd mengecup kening istrinya. Ia tak peduli jika masih ada ketiga putra nya disini. Avneet hanya tersenyum saja.
"Iya, mama memang sosok ibu yang paling terbaik buat kita berempat! Mama enggak pernah merasa lelah sudah mengurus kita ditambah dengan mengurus rumah yang sebesar ini sendirian! Arkan bangga punya ibu kaya mama!" Ucap Arkan menatap mama nya.
"Arvin juga bangga sama mama!"
"Alvin juga!"
"Sudah ah jangan memuji mama terus!" Avneet tersenyum menatap keempat laki laki didepan nya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avneet Kaur ✔ {End}
Genç KurguAku mempunyai keluarga namun diriku tak dianggap keluarga oleh mereka. Aku memutuskan untuk membangun jati diri ku sendiri dan menghasilkan uang sendiri tanpa meminta bantuan kepada orang tua ku. Akan aku tunjukkan pada mereka semua kalau aku mampu...