{dua puluh satu}

116 6 0
                                    

Avneet dan Vibha memasuki rumah yang bisa dibilang cukup mewah.

"Ayo masuk jangan malu-malu!" Avneet mengangguk seraya tersenyum tipis.

"Duduk dulu yah tante mau bikinin minum sama panggil anak tante!" Ujar Vibha tersenyum.

"Makasih tante!" Vibha mengangguk dan pergi kedapur.

Tak lama kemudian vibha kembali dengan membawa secangkir teh untuk avneet.

"Silakan diminum" Avneet mengangguk pelan lantas meminum nya.

"Mah!!"

Vibha dan avneet menoleh kearah belakang. Betapa terkejutnya avneet melihat sosok yang kini sedang berada dianak tangga. Begitu pun sebaliknya cowok tersebut tidak kalah terkejut.

"Sidd!"

"Avneet!"

Ucapan mereka bersamaan seraya mengerutkan dahi nya bingung. Vibha menatap kedua nya bergantian lalu ia tersenyum.

"Kalian udah saling kenal?" Tanya vibha.

Sidd berjalan menuju ruang tamu. "Avneet ini temen aku disekolah mah!" ucap nya dan mendapatkan anggukan dari vibha.

"Loh jadi tante vibha ini mama nya sidd?" Tanya avneet.

"Iya sayang nama tante vibha nigam!" jawab nya seraya tersenyum ramah. "Sidd, Avneet ini rekan bisnis mama dibutik!" lanjut nya membuat kedua mata sidd melotot.

Lalu Sidd menatap avneet. "Rekan bisnis? Lo punya usaha sendiri?" Tanya nya.

Avneet mengangguk pelan. "Iyah alhamdulillah lah!" ucap nya. Dan sidd mengangguk.

"Avneet kamu bisa masak sayang?" Avneet mengangguk pelan.

"Bisa tante karena kebetulan aku hobby masak!" Ujar avneet.

"Bagus itu! Ikut tante yuk ke dapur kita masak buat makan malam dan nanti kamu makan malam disini dulu!" Ucap vibha dan avneet mengangguk paham.

Sambil menunggu mamanya dan avneet memasak, sidd lebih memilih duduk diruang tamu seraya menonton tv sembari memainkan ponsel.

.
.
.

-Dapur.

"Kita mau masak apa tante?" tanya avneet.

"Emm kamu sendiri mau nya apa?" Tanya vibha balik.

"Emm kalau boleh sih aku mau masak ayam kecap, udang tepung, sayur sop sama lalapan lain nya tante!" Saran avneet.

"Wah boleh juga kebetulan semua makanan yang kamu sebutin tadi adalah makanan kesukaan nya sidd!" Ucap vibha.

"Wah kok bisa kebetulan yah tante, itu juga makanan kesukaan aku!" Ujar avneet seraya mencepol rambut nya asal. Vibha hanya tersenyum. Lalu mereka mulai memasak nya.

"Kamu udah lama kenal sama sidd? Kok tante baru melihat kamu sih?" Tanya vibha disela sela masak mereka.

Avneet menoleh. "Emm belum lama sih tante paling hampir sebulanan lah!" jawab nya.

Vibha hanya beroh ria saja. "Menurut kamu sidd orang nya gimana?" Tanya vibha.

"Emm menurut aku sih sidd itu orang nya dingin pas baru pertama ketemu tapi kalau udah lama yang mengenal nya pasti akan asyik!" jawab avneet.

Vibha mengangguk. "Kamu suka sama sidd?" tanya nya tiba tiba membuat avneet terdiam lalu menoleh sekilas kearah vibha kemudian kembali fokus lagi dengan masakan nya.

Vibha yang melihat ekspresi avneet hanya bisa tersenyum puas dalam hati nya. Seperti nya ia sudah mengetahui jawaban nya.

Setelah hampir setengah jam makanan mereka sudah jadi.

"Kamu panggil sidd gih biar tante yang merapihkan ini!" Avneet mengangguk.

"Tante kalau boleh aku numpang untuk sholat magrib!" Ucap avneet.

"Oohh iyah tentu boleh nanti kita sholat berjamaah saja! Tapi tante lagi enggak biasa datang bulan heheh! Kamu dengan sidd saja yah!" Ucap vibha dan mendapati anggukan dari avneet.

Avneet menuju ruang tamu tempat dimana sidd berada.

"Sidd sholat magrib dulu yuk!" ucap avneet membuat sidd menatap nya.

"Lo duluan aja!" ujar sidd kembali fokus pada ponsel nya.

"Kenapa gue harus duluan? Sebaiknya kita sholat berjamaah aja! Itu hp lo ditaruh dulu penting sholat dulu jangan main hp terus! Emang lo mau nanti menjadi kepala keluarga yang tidak taat agama buat keluarga lo nanti!" Ucap avneet membuat sidd kembali menatap nya.

Hati sidd merasa tersentuh mendengar ucapan avneet. Selama ini ia memang bermalas malasan dalam menjalankan kewajiban nya itu sebagai seorang muslim, bahkan jika mama nya sendiri menyuruh nya untuk sholat dia akan susah sekali banyak sekali alasan yang iyah berikan!

Sidd beranjak berdiri. "Ayo!" ia menggandeng tangan avneet menuju moshola yang ada dirumah nya.

.
.
.
.

Setelah selesai sholat menjalankan sholat magrib mereka menuju dapur karena sudah ditunggu oleh vibha.

"Eh kalian udah selesai sholat nya!" Sidd dan avneet bersamaan mengangguk.

"Makan malam dulu yuk!" Ajak vibha.

"Sidd kamu mau pakai apa sayang?" Tanya vibha.

"Emm kaya nya semua nya enak mah! Aku mau pake semua nya aja" Ucap sidd.

"Pasti enak lah sayang kan ini semua yang masak avneet!" Sidd menoleh kearah avneet.

"Tante bisa aja!" Avneet tersenyum manis.

Gila senyum nya manis banget!  Batin sidd.

"Sidd makan! Malah lihatin avneet!" Goda vibha.

Sidd menggaruk kepala nya yang tidak gatal agar menghilangkan rasa salting nya itu. Lalu ia segera memakan nya sebelum mama nya terus menggoda nya. Mereka pun melanjutkan acara makan malam nya.

Setelah pulang avneet pun langsung pamit untuk pulang karena tidak enak dengan krupa yang sendirian diapartemen. Kini sidd dan vibha tengah duduk berdua diruang tamu.

"Sidd mama perhatikan tatapan kamu berbeda ketika melihat avneet!" Sidd menoleh kearah mama nya sembari mengerutkan dahi nya bingung.

"Beda gimana mah?"

"Iyah beda setiap kali kamu menatap avneet seakan kamu tertarik pada nya!" Ujar vibha membuat sidd terdiam. "Kamu suka kan sama avneet?" lanjut vibha terkekeh melihat ekspresi wajah sang putra.

Sidd menggaruk kepala nya yang tidak gatal. "Heheheh mama tau aja sih! Aku emang suka sama avneet tapi aku bingung harus mengungkapkan nya gimana!" Vibha tertawa mendengar nya. "Ihh mama kok jadi ketawa sih? Aku kan serius" desis sidd kesal.

"Hahaha habis kamu lucu sih sejak kapan putra mama seorang siddharth nigam tidak berani menyatakan cinta nya pada seorang gadis dengan maksud takut ditolak! Sedangkan banyak sekali gadis yang mengejar kamu!" Vibha terkekeh.

Sidd cemberut mendengar nya. Ia memang disekolah dikenal dengan badboy namun jika dirumah ia lebih dominan manja terhadap mama nya. Mungkin karena hanya mama nya lah keluarga yang ia punya satu satu nya.

"Gini sayang mama sarankan agar kamu cepat menyatakan cinta kamu sama avneet sebelum akhir nya terlambat dan kamu menyesali nya!" Ucap vibha tegas. "Lagi pula mama setuju kok kalau kamu sama dia! Mama suka sama avneet karena selain cantik dia juga baik dan mandiri lagi! Calon menantu idaman banget kan!" Lanjut nya terkekeh.

"Mama apa apaan sih main bilang calon menantu segala! Aku nembak aja belum!" Vibha kembali tersenyum puas.

"Yah makanya cepetan atuh ditembah sebelum diambil sama cowok lain!" Ujar vibha membuat sidd terdiam. Cowok itu sedang memikirkan ucapan mama nya.

.
.
.
.

Jangan lupa vote dan komen!

Avneet Kaur ✔ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang