We're all
Heroes
Maybe not
In our own stories
But in someone
Else's.Avneet kaur.
London.
"Jadi bagaimana lo akan datang ke acara itu?" Tanya seorang pria didepan nya.
"Tentu gue akan datang karena itu hari bahagia untuk gue!" Jawab nya sembari tersenyum. "Gue pasti akan datang karena sudah lama tidak bertemu dengan bunda" Lanjut nya.
"Tapi setelah kita sampai di indonesia lo harus siap untuk bertemu juga dengan yang lain nya, avneet!" Ucap Jai. Ya, orang itu adalah Avneet dan juga Jai. Selama ini avneet tidak meninggal ia masih bisa diselamatkan. Kematian nya adalah palsu karena saran dari Divyanka, ia juga sudah dinyatakan sembuh total dari penyakit nya itu setelah menjalani operasi. Divyanka dan aashika langsung membawa avneet pergi ke london untuk menjalankan pengobatan disini.
"Apa pun itu, siap enggak siap gue juga akan ketemu mereka!" Jawab avneet tersenyum tipis. Ia melirik sebuah undangan pernikahan. Itu adalah pernikahan bunda nya dengan dokter karan. Kalian pasti bingung kan kenapa mereka bisa mau menikah? Karena selama pengobatan avneet, Divyanka dan dokter karan menjadi sangat dekat dan akhir nya memutuskan untuk menikah.
Dan sebelah nya lagi ada sebuah undangan pernikahan juga, yaitu pernikahan antara aashika dengan bhavin. Masih ingat dengan bhavin kan! Kakak sepupuh nya, awal nya avneet merasa kaget karena aashika akan menikah dengan abang sepupuh nya. Akhir akhir ini mereka memang dekat bahkan aashika sampai rela bolak balik indonesia-london hanya untuk bertemu dengan bhavin saja. Tanggal pernikahan mereka dua hari setelah pernikahan bunda nya sangat kebetulan bukan.
"Siapkan hati lo karena seminggu lagi kita akan kembali ke indonesia" Ucap Jai dan dianggukin oleh avneet.
••
Sepanjang jalan Vaish hanya tersenyum saja didalam taksi. Saat ini ia akan pergi ke alamat yang diberikan oleh divyanka.
Dirinya sudah sampai dinegara london sejak dua jam yang lalu dan langsung memutuskan untuk pergi ke alamat yang ia yakini ada avneet disana.
Ia sudah berada disebuah pintu apartemen sesuai dengan alamat itu segera ia menekan bel nya.
Ting nong
Ting nong
"Iyah sebentar" Avneet menuruni tangga dengan terburu-buru karena mendengar suara bel berbunyi.
"Siapa sih apa itu Jai? Tapi padahal Jai baru saja pergi setengah jam yang lalu masa sudah kembali lagi?"
Avneet membuka pintu nya dan seketika mata nya membulat dengan sempurna dan tubuh nya menjadi tegang ketika tau siapa yang datang. Vaish tak kalah terkejut nya, ia juga tidak dapat percaya bahwa orang yang membukkan pintu nya adalah orang yang selama ini sudah dianggap meninggak oleh semua orang. Apakah ini mimpi Tuhan?
"V--aishh" Ucap Avneet, ia sungguh tak percaya dengan orang yang berada didepan nya saat ini. Bagaimana bisa sahabat nya datang kemari dan mengetahui semua nya.
"A---vneet" Ucap vaish pelan. Ia sungguh masih tak percaya bahwa dirinya bisa bertemu dengan sosok gadis didepan nya saat ini.
Kedua wanita itu sekarang duduk diruang tamu dalam keadaan yang masih tidak percaya satu sama lain.
Avneet menatap vaish. "Kenapa lo bisa ada disini?" Tanyanya langsung. Vaish menatap avneet dengan perasaan yang campur aduk antara sedih, kecewa dan bahagia.
"Sebelum gue jawab pertanyaan lo itu, lo harus jawab pertanyaan gue dulu!" Vaish duduk disebelah avneet dan menggegam tangan avneet. "Kenapa lo bohong sama kita semua tentang kematian lo?" Tanya sendu. Avneet menghela nafas nya lalu mulai menceritakan yang sebenarnya.
"Jadi yang ada dimakam itu bukan lo?" Avneet menggeleng kecil. "Lalu itu makam siapa?" Tanya vaish.
"Itu adalah makam Dev!" jawab avneet membuat vaish membulatkan kedua mata nya dengan sempurna.
"Tapi bagaimana bisa?" Tanya vaish.
"Setelah kejadian digedung tua itu Dev memutuskan untuk pulang kerumah dalam keadaan babak belur dan sayang saat dijalan motor nya menabrak sebuah mobil yang membuat nyawa nya tak bisa ditolong! Tapi sebelum dia meninggal gue sempat bertemu dengan nya karena kita satu rumah sakit dan dev meminta maaf sama gue dan yang lainnya, ia merasa bersalah maka dari itu Dev mendonorkan semua darah nya untuk gue dan akhirnya dev yang meninggal sedangkan gue langsung dibawa ke london untuk pengobatan!" Jelas nya panjang lebar, vaish langsung memeluk avneet. Ia sangat merindukan sahabat yang satu nya ini.
"Gue senang banget waktu tau kalau lo masih hidup, kita semua merasakan kehilangan saat lo dinyatakan meninggal oleh dokter dan saat dimana kita melihat tubuh lo dimasukkan kedalam tanah. Hati kita merasa hancur dan merasa sangat bersalah karena keja----" Avneet segera menaruh jari nya didepan mulut vaish untuk membuat ucapan itu terhenti. Ia sudah tau apa yang ingin dikatakan vaish selanjutnya.
"Ssttt jangan bahas tentang masalah itu, itu adalah masa lalu yang harus kita pikirkan sekarang adalah masa depan" Ucap avneet terus senyum manis masih sama seperti dulu.
"Kapan lo akan pulang ke di indonesia?" Tanya vaish langsung.
"Mungkin pas pernikahan bunda gue!" Jawab avneet santai dan vaish hanya mengangguk kecil.
"Lo tau semenjak kepergian lo sidd berubah drastis ia berubah menjadi seperti dulu lagi sebelum mengenal lo! Dimana dia adalah sosok cowok yang dingin, datar, jarang bicara dan pasti nya jarang senyum. Hidup nya merasa kurang karena tidak ada lo disamping nya!" Ucap vaish.
Avneet tersenyum manis. "Iyah, gue tau kok" Ucap nya membuat vaish mengerutkan dahi nya bingung. "Gue tau semua hal tentang kalian! Bahkan kedua abang gue udah menjadi dokter bedah kan? Dan krupa menjadi dokter kandungan benar bukan?" Ucap nya terkekeh.
"Setelah menjadi seorang CEO muda, Sidd menjadi tambah ganteng saja loh bahkan banyak cewek yang menginginkan dirinya!" Vaish berusaha untuk menggoda avneet. Avneet hanya menanggapi nya dengan senyum saja.
"Avneet ini gue bawakan mak---" Ucapan Jai terpotong, saat itu melihat ada sosok cewek yang sedang tertawa dengan avneet dan ia mengenal sosok cewek itu. "Kenapa vaish bisa berada dilondon?" Tanya nya sembari duduk disamping avneet.
Avneet menatap Jai. "Vaish udah tau semua nya, gue yg memberitahu nya!" Ucap nya tersenyum manis. Jai hanya mengangguk saja.
"Sebaiknya lo istirahat dikamar gue dulu, gue akan siapkan makanan untuk kita makan bersama!" Vaish mengangguk patuh, sungguh hari ini dirinya sangat bahagia. Saat mengetahui sahabat nya itu masih hidup. Setelah ini hanya akan kebahagian saja.
••
"Lo serius mau pulang hari ini?" Tanya avneet.
Vaish mengangguk kecil. Ya, hari ini memang ia memutuskan untuk kembali ke indonesia karena pekerjaan nya yang tidak bisa ia tinggal terlalu lama.
"Pekerjaan gue disana kan banyak!" Ucap Vaish.
"Iyadah yang udah jadi pengusaha sukses" Avneet tertawa kecil setelah mengatakan itu.
Vaish juga tertawa kecil. "Yaudah satu jam lagi pesawat gue, take off" ucap nya. Avneet mengangguk dan segera memeluk vaish.
"Hati-hati yah, jangan lupa kabarin gue begitu sampai disana! Dan jangan beritahu semua orang dulu karena gue yang akan memberitahu nya sendiri!" Ucap avneet dan dianggukin oleh vaish.
"Byeee!" Avneet melambaikan tangan kearah Vaish.
"Byeee!" Setelah vaish memeluk Jai, ia mengilang dari pandangan avneet dan Jai.
Yey avneet coma back heheheh😙
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avneet Kaur ✔ {End}
Teen FictionAku mempunyai keluarga namun diriku tak dianggap keluarga oleh mereka. Aku memutuskan untuk membangun jati diri ku sendiri dan menghasilkan uang sendiri tanpa meminta bantuan kepada orang tua ku. Akan aku tunjukkan pada mereka semua kalau aku mampu...