baby boy

222 8 0
                                    

Selamat malam!

Happy reading🌹

***



Sidd terus mendampingi istrinya yang akan melahirkan sekarang juga. Ia ikut masuk kedalam ruangan bersalin memberi semangat untuk istrinya.

"Baik, bu antur nafasnya terus secara perlahan dorong" Intrusksi dokter.

Keringat dingin sudah membasahi wajah Avneet, dengan susah payah ia mengantur nafasnya dan mulai menggejang.

"AKHHHH!!!!" Avneet kembali merasakan nges-ngosan. Sidd yang setia ada disampingnya memegang erat tangan kiri Avneet, sembari sesekali mengecup kening istrinya penuh dengan rasa sayang dan cinta.

"Semangat sayang, kamu pasti bisa" Sekuat tenaga Sidd harus memberikan senyum nya. Walau ternyata didalam hatinya ia merasa sakit ketika melihat Avneet berusaha kuat untuk menghadirkan malaikat kecil mereka dengan mengorbankan antara hidup dan mati.

"Akhhhh...s--idd s--sakitttt"

"Ayo buk, sedikit lagi kepalanya sudah terlihat" Ucap dokter membuat Avneet kembali mengatur nafasnya.

"AKH!!!!!" Ketika jeritan Avneet itu tak lama reaksi terdengar suara tangisan bayi. Sidd menangis haru melihat pengorbanan istrinya lalu ia mencium seluruh wajah Avneet. Avneet yang mendengar suara tangisan bayinya hanya bisa tersenyum lemah saja. Seluruh tubuhnya masih terasa lelah.

"Terima kasih, sayang" Berulang kali Sidd mencium seluruh wajah Avneet membuat avneet tersenyum tipis. Kemudian ia beralih menatap bayi mungil yang sudah dibersihkan oleh suster.

"Silakan bapak bisa mengadzaninnya!" Suster itu memberikan bayi mungil itu pada Sidd. Dengan perlahan Sidd menerima nya dan ketika melihat wajah putra nya tangisnya semakin pecah, ia mencium pipi gembul bayi mungil nya itu dan setelah itu mulai mengadzanin nya.

Sidd mengarahkan bayi mungil yang berada digendongan nya kearah Avneet. "Sayang, lihatlah putra kita sangat lucu bukan" Ia tersenyum bahagia, Avneet mengangguk saja. Sungguh Avneet merasa bahagia ketika melihat kebahagian dimata suaminya atas kehadiran bayi mungil itu.

"Maaf, pak kita harus memindahkan nyonya Avneet keruang inap nya!" Sidd mendongkak dan menatap suster nya lalu mengangguk kecil.

•••

Sidd tak ada bosan nya memandangi wajah tenang putra kecil nya yang berada didalam gendongan nya.

"Hei, anak papa selamat datang di kehidupan mama dan papa yah, kamu sangat menggemaskan sayang" Sidd terus saja mencium wajah putra nya.

"Sayang, jangan menciumnya terus nanti dia akan bangun!" Ucap Avneet terkekeh pelan. Sedari tadi suaminya hanya menciumi wajah putra nya saja ia takut jika nanti bayi mungil itu akan terganggu tidurnya.

"Habis dia sangat menggemaskan, sayang. Aku sampai tidak merasa bosan untuk mencium nya" Sidd tersenyum manis memandangi wajah bayi mungil itu yang sedang tertidur pulas.

"Kamu akan memberinya nama siapa, sayang?" Avneet juga ikut memandangi wajah putra nya kecil. Tangan nya mengusap lembut pipi putra kecil nya itu.

"Arkana keano nigam!" Jawab Sidd dengan bangganya. Ia menatap istrinya. "Bagaimana kamu suka?" Tanya nya.

Avneet tersenyum lalu mengangguk kecil.

Tak lama pintu ruangan terbuka dan melihatkan semua orang yang datang.

Vaish saat ini sedang mengandung juga tetapi baru delapan bulan. Ini adalah anak kedua nya. Anak pertama mereka sekarang berumur satu setengah tahun yang diberi nama Sandra Cantika Putri Almortaza.

Avneet Kaur ✔ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang