Inilah yang aku tunggu dari dulu.
Sebelum membaca enak nya menyiapkan snack dulu. Sambil membaca sembari ngemil juga heheh.
Happy reading!
••
Hari ini adalah hari yang membuat Avneet sangat bahagia, karena ini adalah ulang tahun nya yang tepat ke 20 tahun. Ia pun mengadakan white party atau semua nya serba putih mulai dari baju hingga dekorasi nya.
"Avneet, happy birthday" Pekik keempat cewek itu memeluk avneet. Avneet membalas nya dengan hangat.
"Thank you!" Ucap Avneet tersenyum tipis.
"Dek, potong kue nya yuk sekarang!" Ucap Gautam, Avneet hanya mengangguk kecil saja namun ia masih mencari keberadaan seseorang. Cowok itu belum datang juga membuat ia mencibir kesal.
"Potong kue nya..potong kue nya sekarang juga...sekarang juga...sekarang juga!"
Avneet memotong kue nya dan potong pertama ia berikan untuk kedua orang tua nya dan dilanjutkan dengan yang lain. Acara pun dilanjutkan dengan bernyanyi ria bersama, namun avneet masih setia menunggu kedatangan cowok itu. Cowok itu belum muncul juga, apakah dia tidak akan datang.
Glep.
Seketika lampu ruangan menjadi mati.
"Eh, kok lampunya mati sih!" Ucap avneet bingung, padahal ia sudah membayar listrik rumah nya tapi kenapa bisa sampai mati seperti ini.
"Papa!"
"Mama!"
"Bang gautam!"
"Bang abhi!"
Ia memanggil nama semua orang namun tak ada yang menjawab nya sama sekali, ia juga tak bisa melihat apa apa karena terlalu gelap.
"Eh kok pada enggak jawab yah, hallo kalian semua masih disini kan?" Tanya avneet.
Krik..
Krik..
Krik..
"Pada kemana sih semua orang?" Avneet bermonolog sendiri, ia berusaha untuk mencari saklar rumah nya.
"EH!" Avneet terkejut ketika ada sebuah tangan yang menarik tangan nya. "Heh! Lo siapa hah!" Ucap nya berontak, ia berusaha untuk melihat siapa orang yang sudah menarik tangan nya itu. Tapi tetap tidak bisa karena ruangan itu terlalu gelap.
"Lepasin gue ihh!"
"Lepas gue mau cari saklar nya dulu!"
"Ih ini semua orang kemana sih?"
"Heh tolongin avneet siapa pun, ada yang mau culik avneet!"
Avneet terus saja mengoceh tidak jelas, namun langkah nya dengan pasrah mengikuti langkah seseorang yang sudah menarik tangan nya.
Seketika lampu itu menyala, dan avneet baru sadar jika ia dibawa kesebuah kamar yang sudah dihias dengan banyak nya balon dan ada seorang cowok yang ia tunggu dari tadi.
"Sidd!"
Cowok itu berjalan mendekati avneet, begitu sampai didepan nya ia langsung memegang kedua tangan avneet lembut.
"Gue memang laki-laki bodoh yang tidak berani mengutarakan perasaan gue yang sebenarnya sejak dulu! Tapi sekarang gue enggak mau mengulangi kesalahan itu lagi, gua cuma mau bilang sama lo kalau gue sayang dan cinta mati sama lo avneet!" Ucap sidd tulus, hati avneet merasakan hangat ketika mendengar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avneet Kaur ✔ {End}
Teen FictionAku mempunyai keluarga namun diriku tak dianggap keluarga oleh mereka. Aku memutuskan untuk membangun jati diri ku sendiri dan menghasilkan uang sendiri tanpa meminta bantuan kepada orang tua ku. Akan aku tunjukkan pada mereka semua kalau aku mampu...