pengorbanan

199 9 1
                                    

Mungkin ini adalah cara terbaik yang aku lakukan untuk menyelamatkan sahabat ku sendiri!

•••




Krupa menggeleng kencang.

"Enggak lo harus ikut gue keluar dari sini!" Krupa langsung menarik tangan avneet, namun avneet sama sekali tak bergerak ia masih tetap ditempat. "Kenapa?" Tanya nya yang mulai histeris.

"Lo aja yang pergi dari sini!" Avneet tersenyum tipis.

"Enggak--gue enggak bakal biarin lo disiksa sama cowok brengsek kaya dia!" Teriak Krupa membuat Dev mengheram ia tak uka dirinya dikatain brengsek oleh gadis itu. Ia mengepalkan tangan kuat.

"Udah cukup mellow nya, sekarang saat nya avneet menyerahkan dirinya!" Ucap Dev tersenyum smirk. Perlahan Avneet mulai melepaskan genggaman tangan Krupa dan berjalan kearah Dev. Krupa tetap menggelengkan kepala nya.

Dev langsung menduduki Avneet dikursi yang tadi diduduki oleh krupa dan....

Plak

Tamparan keras itu membuat krupa merintis melihat nya. Tangis nya tak bisa ditahan lagi.

"Itu buat balas dendam gue sama sidd!"

Plak

"Itu karena sidd udah berani mengambil anushka dari gue!"

Plak

"Itu karena ansuhka menolak cinta gue!"

Plak

"Itu buat rasa sakit gue gara-gara sidd!"

Plak

"Itu karena lo cewek yang disukai sidd!"

Plak

Sungguh Dev tidak memberikan ampun pada avneet. Sudah banyak sekali tamparan yang ia berikan untuk jatuh didepan nya ini yang sudah terlihat lemas. Krupa menjadi lemas melihat nya sendiri. Kenapa Avneet sampai menaruhkan nyawa nya hanya untuk menyelamatkan dirinya, padahal ia selama beberapa hari ini sudah jahat bahkan sampai memberi avneet.

Amarah Dev saat ini tak bisa ditahan lagi, ia tak peduli jika yang saat ini berada didepan nya adalah seorang perempuan. Yang ia inginkan adalah cewek didepan nya merasa sakit untuk balas dendam nya kepada sidd.

Dev membalik menatap krupa yang sudah memangis. "Gimana? Lo puas kan melihat keadaan temen lo ini!" Ucap nya tertawa puas.

"Lo cowok brengsek yang pernah gue kenal tau gk!" Bentak krupa sembari memberikan tatapan tajam kearah Dev. "Lo berani nya cuma sama cewek, dasar BANCI!" Lanjut nya dengan menekankan kata 'banci' yang tentu saja akan membuat Dev semakin marah.

Dev mengepalkan tangan nya kuat-kuat. "Lo emang seorang teman yang enggak tau terima kasih yah!" Ucap nya membuat krupa mengerutkan dahi nya bingung.

"Maksud lo!"

"Oh lo enggak tau yah!" Dev tersenyum miring, lalu ia mengoleskan pisau ditelapak tangan nya. Dan mengarahkan pada pergelangan tangan avneet.

Sret....

"Akh!"

Avneet merasakan sakit saat pergelangan tangan nya digores oleh pisau Dev.

"Avneet" Panggil krupa sendu. Ia tak kuasa menahan air mata nya ketika melihat darah itu keluar dari tangan avneet.

"Lo itu cewek terbodoh yang pernah gue temuin tau gk! Karena lo dibutakan dengan cinta sampai-sampai enggak mengetahui kebenaran" Krupa mulai geram sendiri.

Avneet Kaur ✔ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang