RF.26

20.9K 3.5K 409
                                        

©dotorijen
-

_flashback

"Kudengar dokter baru saja menikah?"

Jaehyun mengalihkan pandangan dari lembar kertas di mejanya kepada seseorang. Perempuan berambut hitam panjang dengan poni yang unik entah disengaja atau rambut itu terbentuk alami karena ikal di bagian depan saja.

"Ya, tiga hari yang lalu. Dari mana kau tahu?" Jaehyun bertanya dengan tenang, melipat kertas resep tanpa melihatnya. Yang jelas ia penasaran dari mana perempuan dengan poni ikal tersebut tahu tentang pernikahannya.

Tidak ada teman sejawat baik teman kuliah atau kerabat yang Jaehyun undang selain orang di desa dan keluarga Taeyong. Dan tentu, tidak ada foto yang terunggah ke sosial media karena baik Taeyong maupun Jaehyun tidak bermain itu. Hanya email dan ruang chat yang benar-benar mereka jaga privasinya.

"Kabar cepat menyebar, satu telinga mewakili ratusan lainnya." jawab perempuan itu sama tenangnya.

Jaehyun membuat suara tepukan pelan dengan tangannya, perempuan itu selalu mengatakan sesuatu di luar dugaan dan sebaris kalimat itu ada benarnya. "Luar biasa, aku tidak menyangka telah mendapat perhatian sebesar itu."

Naeun, perempuan dengan poni ikal itu tersenyum sembari menarik diri untuk bersandar pada kursi.

"Untuk orang sepertimu, tentu saja." apa yang Naeun maksud adalah rupa menawan dan karir yang berhasil. Tentu saja, siapa yang tidak tertarik kepada sosok Jung Jaehyun.

Dokter itu terkekah dalam, ia memberikan resep obat kepada Naeun tanpa berkata apapun lagi. Sebenarnya mereka cukup dekat untuk membahas hal lain di luar konsultasi, Naeun rutin datang ke klinik karena kondisi anjingnya. Mereka saling kenal karena kepribadian Naeun yang mudah akrab dengan orang asing.

Terlebih jika orang itu menarik baginya.

"Kau ingin hadiah pernikahan dariku, dokter?"

Jaehyun mengetuk ballpoint pada permukaan meja, urusan mereka rupanya belum tuntas. Ia bisa memberikan waktu lima menit untuk obrolan mereka karena pasien tak banyak datang hari ini.

"Apa itu?" Jaehyun mau tak mau menanggapinya dengan rasa penasaran.

Satu tangannya bergerak ke samping wajah, Naeun berbisik dengan senyuman jahil. "Hotel tempat kerjaku mengadakan event khusus untuk pasangan pengantin baru. Aku bisa membawa satu undangan untukmu, dan jika kau membeli tiket gold dari kami, maka kau akan mendapat jamuan istimewa berupa layanan VVIP selama 12 jam."

Kalau diingat, ternyata Jaehyun belum pernah memberikan kejutan istimewa untuk Taeyong. Seperti makan malam romantis atau bulan madu yang berkesan. Ini mungkin kesempatan, lagi pula tidak mudah baginya mengatur waktu dan tempat untuk membuat kejutan. Dengan bantuan Naeun, mungkin semua itu dapat terwujud.

"Sepertinya menarik, beri aku satu undangan." Jaehyun memutuskan.

Naeun tersenyum puas, tidak sulit merayu Jaehyun rupanya, ia menargetkan orang yang tepat demi bonus akhir tahunnya. "Yuhuu! Aku mendapat satu tamu! Sedikit lagi mereka akan memberiku bonus!"

"Hey, kau memperalatku?"

"Ey~ tidak, kebetulan saja kalau aku bisa mendatangkan tamu, aku akan mendapat bonus tambahan. Tenang saja, hotel kami salah satu yang terbaik di kota ini!"

Jaehyun mengangguk, ia cukup terkagum dengan tekad anak itu. "Baiklah, jadi kapan acaranya?"

"Akhir tahun, kurasa pada awal Desember."

Jaehyun melihat daftar antrean, sudah waktunya memanggil pasien lain ke dalam.

"Jangan sampai istriku tahu, jangan berbicara tentang kejutan ini saat aku di rumah, jangan menghubungiku untuk itu. Kau paham?" Jaehyun menjabat tangan Naeun dengan seulas senyum, "Aku percayakan semuanya padamu. Sekarang aku harus memanggil pasien lain, kau bisa pulang dan mulai merawat anjingmu."

Apa yang Naeun sukai dari Jaehyun adalah pria itu tidak mudah tersinggung dan mengerti setiap lelucon anak seusianya meski mereka terpaut 7 tahun. Kalau boleh meminta, ia menginginkan Jaehyun sebagai kakak laki-lakinya. Yang tidak cacat seperti Jungwoo.

"Baiklah, terima kasih dokter! Aku akan menyiapkan kejutan yang luar bisa untuk kalian berdua!" perempuan itu rupanya belum selesai, dia berbalik lagi di depan pintu lalu berkata, "Selamat atas pernikahanmu!"

***

Taeyong bukan terbangun karena irama paginya, jendela masih tertutup rapat dan waktu masih di bawah pukul delapan. Hari libur Jaehyun juga menjadi hari libur baginya. Ia tak perlu bangun terlalu pagi untuk menyiapkan baju dan sarapan. Selain itu, cuaca mulai dingin seiring pergantian musim, membuatnya lebih betah bergelung di dalam selimut.

Taeyong merasakan kecupan dan gigitan kecil di pundak, itulah yang membuatnya kembali dari alam mimpi. Sesuatu yang berat menindih tubuhnya dan ia tak ingat kapan kancing bajunya terlepas sampai dada.

"Kau bangun?" seseorang berbisik di telinga, suara serak dan berat yang dia hafal.

"Kau berat Jaehyun, minggir!"

Siapa lagi orang yang berani lancang mencumbunya di pagi hari. Jaehyun tidak mendengarkan, ia menelusupkan wajah ke ceruk leher untuk menghisap bagian lain yang belum tersentuh lidahnya. Leher Taeyong terasa perih dan bagian pundaknya yang telanjang terdapat liur, entah dari kapan Jaehyun melakukan ini sampai meninggalkan beberapa jejak tanpa ia ketahui.

Tubuh Taeyong yang semula menyamping kini dibuatnya terlentang, Jaehyun naik ke atas dengan hati-hati tanpa menyentuh perut yang mulai membesar di bawahnya.

"Tidak Jaehyun, ini masih pagi!" Taeyong cepat-cepat membuat penolakan mentah.

"Sayang~" terdengar rengekan menyebalkan dari sang suami.

Taeyong tak habis pikir, bekas mereka semalam saja masih tersisa jelas mengotori ranjang dan tubuhnya. Jika ia harus kembali mengangkang pagi ini, Taeyong rasanya tak akan sanggup turun dari kasur seharian. Nafsu Jaehyun benar-benar di luar batas, walau tak bohong bahwa ia menikmatinya juga tapi tetap saja bagian bawahnya bisa lebih nyeri dari sekarang.

"Sekali saja, ya?"

Taeyong menatap jengah suaminya namun tetap membuka mulut dan kakinya untuk Jaehyun seorang.

Hari itu ia benar-benar menghabiskan waktu seharian di atas ranjang.

Jaehyun sialan!

-

To be continued...

Marahnya jadi nggak sama Naeun?

Aku usahain fast update kalau responnya (minimal jumlah vote) bagus terus.

Terima kasih sudah membaca.
—Jen

(✔) Rain FoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang