Bonus Chapter : A Cuppycake

24.3K 2.8K 455
                                    

dotorijen
-

Dor! Kaget gak?
Selamat membaca!

Jaehyun memiliki sikap yang protektif untuk kehamilan Taeyong yang kedua ini. Di bulan-bulan pertama, ia lebih sering mengambil cuti dan membiarkan rekan kerjanya mengambil alih segala urusan di klinik. Jungkook memang tidak keberatan tetapi Jaehyun akan tetap memberinya imbalan.

Taeyong sendiri menjadi lebih rewel dan manja. Kehamilan keduanya sangat berbeda dari kehamilan anak pertama mereka. Memang tidak berpengaruh pada kesehatan atau keadaan fisik sang istri, hanya saja sekarang Jaehyun seperti mengurus dua bayi. Taeyong sering merengek padanya dan Minhyung akan mengikuti sikap ibunya.

"Jaehyun kemanaa~"

"Di sini sayang!"

Jaehyun baru selesai menyeduh bubur untuk Minhyung, bubur dengan rasa kacang merah adalah kesenangan putra sulungnya. Terdengar lagi suara Taeyong yang memanggilnya dari teras depan, lelaki cantik yang dia suka sedang duduk sambil memangku bayi mungil mereka.

"Sekarang Minhyungie duduk dengan ayah~" Jaehyun menaruh mangkuk kecil yang semula ia bawa lalu beralih membawa Minhyung ke atas pangkuan.

"Berat badannya bertambah." ucap Taeyong sembari mengaduk bubur untuk putranya.

"Dia suka sekali makan, kotak susu yang baru dibuka saja sekarang isinya tinggal setengah."

"Kita harus menjaga pola makan Minhyung lebih baik lagi."

Jaehyun mencium pipi gembil si kecil, "Minhyungie tumbuh dengan sehat ya sayang~"

Taeyong mengulas senyum, ia suka sekali memerhatikan kedekatan ayah dan anak tersebut apalagi ketika suaminya memberikan afeksi yang berlimpah kepada putra mereka. Bagi Taeyong, Jaehyun dan Minhyung adalah kebahagiaan yang tak dapat diukur dalam satuan apapun. Taeyong sungguh mencintai kedua malaikatnya.

Ah.. jangan lupakan si kecil yang menanti datang ke dunia. Diusapnya kembali perut yang mulai membesar pada bulan ke empat, perasaan gugup sekaligus senang akan penantian putra kedua mereka terus membuncah.

"Jae, aku harus memeriksa kandungan hari ini."

"Benarkah? Sudah waktunya??" sahut Jaehyun sembari mengubah posisi Minhyung agar menghadap ibunya, satu sendok bubur berhasil masuk ke dalam mulut kecilnya.

Jaehyun memang tidak mengingat kapan jadwal USG Taeyong karena jujur saja pikirannya akhir-akhir ini terganggu oleh pekerjaan yang menumpuk. Bagaimanapun ia tak dapat menyerahkan seluruh tanggung jawab kepada Jungkook. Terlebih pria itu sedang mempersiapkan acara pernikahannya untuk minggu depan, jadi sebisa mungkin Jaehyun membagi waktu antara pekerjaan dan keluarganya.

"Iya, tapi kali ini aku akan pergi bersama Doyoung saja." ujar Taeyong.

"Kenapa? Aku bisa mengantarmu." jawab Jaehyun dengan ekspresi keruh. Bagaimana mungkin ia melewatkan kesempatan untuk melihat calon anaknya.

"Tidak papa, kau bersama Minhyung saja di rumah. Lagi pula aku dan Doyoung juga ada urusan."

Jaehyun memicingkan mata setelah mendengar ungkapan terakhir istri-nya. "Urusan apa?" tanya si dokter menaruh curiga namun ekspresi wajah yang ia tampilkan begitu jenaka dengan rambut cokelat berantakan membentuk seperti sangkar burung.

Pria 29 tahun tersebut kini benar-benar mulai merasakan tanggung jawabnya sebagai seorang suami sekaligus seorang ayah. Meski rasanya setiap hari ditimpa beban baik dari pekerjaan atau rumah tangganya, Jaehyun tidak pernah mengeluh, terutama di depan Taeyong.

(✔) Rain FoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang