Sorai

660 107 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Leo hari ini free nggak? Sbux yuk?"

Leo menghela napas, "maaf Ghe, gue nggak bisa."

Alis Ghea mengerut, "sok sibuk banget? Ngapain?"

"M-mau latihan band sama anak-anak. Apollo mau garap album baru."

Ghea manggut-manggut, sebenarnya sih dia tidak percaya begitu saja, tapi dilihat dari raut wajah Leo sih, Ghea tidak mau memperpanjang.

"Terus hari ini lo mau ngapain aja?"

Hari ini minggu, tentu mereka bingung harus mengisi waktu luang dengan cara yang bagaimana. Leo hari ini dirumah Ghea, menemani gadis itu dirumah sendirian karena Rhea tidak ada, gadis itu sudah pergi sejak subuh tadi. Sengaja meminta Leo agar menemani Ghea sampai ia pulang.

Leo tampak berpikir, "nggak tau deh, eh nyanyi yuk."

Mendengar itu Ghea lantas sumringah, lalu mengambil gitar di kamar dan kembali lagi. Gadis itu menyodorkan gitarnya pada Leo, meminta agar cowok itu yang memainkan.

"Nyanyi apa?"

"Em.... Nyanyi lagunya Nadin Amizah, Sorai."

Leo menyetujui dan mulai memetik gitarnya, menggenjrengnya kemudian mulai bernyanyi.

Langit dan laut saling membantu
Mencipta awan hujan pun turun
Ketika dunia saling membantu
Lihat, cinta mana yang tak jadi satu?

Leo memimpin, kemudian disusul Ghea.

Kau memang manusia sedikit kata
Bolehkah aku yang berbicara?
Kau memang manusia tak kasat rasa
Biar aku yang mengemban cinta

Mereka bertatapan, netra kecoklatan milik Ghea bertemu dengan Netra legam milik Leo.

Awan dan alam saling bersentuh
Mencipta hangat, Kau pun tersenyum
Ketika itu kulihat syahdu
Lihat, hati mana yang tak akan jatuh

Kepala Ghea bergoyang ke kanan dan kiri sesuai irama, membuat Leo sedikit menahan kekehannya.

Kau memang manusia sedikit kata
Bolehkah aku yang berbicara?
Kau memang manusia tak kasat rasa
Biar aku yang mengemban cinta

Mereka berdua menikmati lagu itu, bahkan kucing Ghea disampingnya 'meong-meong' ikut bernyanyi.

Kau dan aku saling membantu
Membasuh hati yang pernah pilu
Mungkin akhirnya tak jadi satu
Namun bersorai pernah bertemu

Netra keduanya kembali bertemu, Leo menatap gadis didepannya lamat-lamat, hatinya berujar ribuan kata maaf. Mulutnya diam terkatup rapat. Mereka masih terjebak diantara diam, dan keheningan. Tidak ada yang mengusik keduanya sampai seseorang datang.

"Setdah pagi-pagi udah ngindie aja lo berdua."

Rhea, rupanya sudah menyaksikan duet dadakan mereka dadi tadi. Ghea mendengus, merusak suasana!

"Apasih teh, dateng-dateng nggak ngomong dulu! Permisi kek." Ghea bergerutu.

"Kek ke siapa aja main permisi. Rumah gue ini!"

"Eh makan yuk? Gue bawaain makanan tadi, kalian kan belom sarapan." lanjut Rhea sembari menenteng sebuah kantong keresek berisi nasi goreng depan kompleks langganannya.

"Asek... Makasih teteh cantik." Leo semburat mengikuti Rhea ke dapur, Ghea geleng-geleng melihat Leo selalu saja antusias kalau soal makanan. Lihat saja sekarang, cowok itu mengekori Rhea didapur.

"Oi! Nggak makan lo?" Ghea tersentak mendengar seruan Leo.

"Iya bentar!"














































"Buset dah kenyang, makasih ya kak."

Mereka bertiga sudah selesai sarapan, piring dihadapan ketiganya sudah bersih hampir tanpa ada nasi sedikitpun. Mama Leo hari ini berangkat subuh lagi, sudah jelas tidak memasak. Hal yang sama dilakukan oleh Rhea, hingga gadis itu teringat akan adik-adiknya yang tentu kelaparan dirumah.

"Iya sama-sama."

Mereka kembali hening sampai Leo terlonjak kaget setelah melihat arlojinya.

"Kenapa?" tanya Ghea.

"Udah jam 7, gue harus pergi. Makasih ya kak makanannya, Ghea gue balik. Dadah!"

Cowok itu terlihat buru-buru, mengambil jaket kemudian pergi, lalu kembali lagi mengambil kunci motor yang tertinggal di meja depan.

Ghea dibuat bingung akan sikap Leo, cewek itu lantas menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Napasi dia, kesurupan?"

Rhea yang mendengar hal itu lantas hanya bisa diam dan mengamati punggung Leo yang semakin menjauh. Pikirannya sungguh penuh dengan cowok itu. Ada rasa.... Iba.






































"Leo boleh nggak nanti minta tolong temenin Ghea bentar? Gue mau pergi dulu."

"Tapi nggak lama kan teh? Leo ada kerjaan soalnya."

"Kerjaan apa?"

"J-jadi barista."












































"Leo capuccino iced nya satu."

"Capuccino expreso dua."

"Caramel Macchiato satu."

"Yok Leo semangat, Green Tea latte dua."

Dan berbagai pesanan lainnya yang semakin siang semakin ramai, membuat Leo harus bekerja lebih cepat. Hari ini pelanggan cukup ramai, kekurangan tenaga kerja membuatnya harus bekerja dua kali lebih cepat.

Cowok itu bekerja membantu temannya. Sudah beberapa bulan ini, dulu masih sepi, sekarang sudah ramai, jadi temannya meminta bantuan dan langsung disetujui.















































"Itu kan kakaknya Fey?"



"Itu kan kakaknya Fey?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DINEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang