"Kamu?!" Teriakan Ghea membuat Leo dan cewek didepannya menoleh kaget.
Beberapa menit yang lalu setelah menutup pintu, Ghea masih berada di ruang tamu untuk sekedar selonjoran dan menikmati buah bersama tetehnya. Tapi baru saja ia mendaratkan pantatnya di sofa, ia dan Rhea mendengar suara gaduh dari luar.
Melihat motor Leo masih di depan pagar, Ghea celingukan mencari sampai netra nya menangkap Leo sedang memegang tangan seseorang.
Ghea mendekat, dengan Rhea dibelakangnya.
Memastikan dengan benar bahwa itu adalah dia.
Cewek yang beberapa bulan yang lalu ikut andil dalam membuat Ghea masuk rumah sakit.
Sasha menunduk, menyembunyikan wajahnya malu.
"Lo kenal Ghe?"
Ghea mengangguk, "dia... Dia ada waktu itu."
Otak Leo sedikit berputar, berpikir waktu bagian mana yang Ghea maksud.
"Dia yang bikin Ghea di opname." ucapan Rhea mampu membuat Leo mendelik tidak percaya. Lalu menoleh ke si gadis yang masih setia menundukan kepalanya.
"Jadi lo yang bikin dia di opname?!" bentaknya.
Bukannya menjawab, ia malah semakin menunduk.
"JAWAB!"
"Bukan Le... Mamanya yang bikin gue masuk rumah sakit. Dia diem aja kok!" Bela Ghea.
Rhea jelas tidak terima, "Diam beleknya Dallie! Udah jelas dia yang bikin lo dikasarin sama mamanya juga! Lagian ngapain sih dibela! Udah tau gara-gara dia lo jadi masuk RS!"
"Ya tapi dia gak ngapa-ngapain Teh! Dia cuma diem!"
"HALAH BACOT! PEGEL INI GUE PEGANGIN DIA! BAWA MASUK KEK!" Keluhan Leo sontak membuat mereka diam lalu berjalan menuju rumah Ghea.
-
"Iya, aku yang selalu ngikuti kak Ghea dari dulu..."
Akhirnya, setelah kurang lebih hampir 20 menit si gadis hanya diam, ia mampu menjawab meski samar terdengar.
"Tuhkan-"
"Emang kamu ada alasan kenapa bisa ngikutin sampe berbulan-bulan?" tanya Ghea lemah lembut. Berusaha tidak terkesan menyudutkan.
"A-aku pengen tahu... Keseharian saudara tiri aku kaya gimana."
Sontak, mendengar jawaban Sasha, semuanya diam. Termasuk Leo yang tau arah pembicaraan ini akan kemana.
"Kenapa?"
"Bunda selalu bilang, k-kalo kalian itu jahat. Dimana-mana saudara tiri itu gak ada yang baik. Makanya aku rela mau buktiin ke Bunda kalau kalian gak seburuk itu."
"Aku gak mau kalian bakalan jadi p-pembantu kalau seandainya kalian setuju buat tinggal serumah sama kami." lanjutnya
Penjelasannya membuat Ghea maupun Rhea tercekat. Tidak mampu bersuara.
"Bunda bilang apa ke kamu?" kini giliran Ghea yang bertanya.
"Dia bilang, kalau kalian mau serumah sama aku, maka kalian akan jadi pembantu. Meski fasilitas dipenuhi, tapi sebagai gantinya kalian akan diperlakukan sama dengan ART."
"Jancuk." Seru Leo.
"Jadi kamu mau buktiin ke Bunda kamu kalau kita anak yang baik?" ulang Rhea.
Sasha mengangguk.
"Dengan ngekori Ghea kemana-mana?" lagi, gadis itu hanya bisa mengangguk pasrah.
"Kamu ngerti kan itu sebenarnya tindak kejahatan? Kalo sampe kita beneran gak nyaman dan lapor polisi, gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DINERO
Fiksi Remaja"Bahagia kok karena uang. Bahagia tuh kalo lo sama gue nikah." Cae; 2020