Arez

223 34 0
                                    

Iyan Suratman

Yan|
Iyannn|
P|
P|
P|

|Apasih neng
|Pagi pagi jga

Nwbeng dong|
E|

|Apaan? Pacar lo kmn?

Pacar daki lo?!|

|Iyaiya Leo mksdnya
|Kmn?
|Ko tumben ga nebeng dia?

Dia kerha|
J|
Gue gamau ganggu, kasian|
Lagian lo kan kelasnya barengan sm gue|
Mau y? |

|Tck
|Gerobak susu depan kampus
|Valid no debat

Elah gampang|
Yaudah gue siap siao ni|
P|

|Key bentar manasin otong
Read.

Hari ini Ghea sengaja tidak berangkat bersama Leo, karena gadis itu tahu, Leo sudah berangkat sedari tadi sembari mengantar Fey.

Rasanya ada sepucuk rasa aneh begitu Leo sedikit-sedikit menyebut Fey dalam hidupnya. Apa-apa Fey dulu.

Iya Ghea tahu, dia siapanya sih? Sudah tahu Fey itu adik tersayangnya Leo, sudah jelas dia prioritas paling utama. Ghea itu siapa!

Ghea hanya seorang tak penting yang hinggap di keluarga Leo. Tiba-tiba datang dengan mengemis kasih sayang, sok ikut campur urusan orang, sok sudah jadi pahlawan.

Kalau dibayangkan lucu juga hidup Ghea.

Menyedihkan.

"Neng itu temen lo daritadi nge klakson lo yang budek apa gimana ni?"

Suara Rhea menginterupsi lamunannya.

"H-hah? O-oh okay." ia beranjak dan turun menemui Iyan.

Begitu ia sampai di depan, tanpa menunggu apa-apa lagi ia segera menaiki motor dan pergi meninggalkan rumahnya.

Tidak sadar, Mama menangkap keanehan tersebut.

-

"Kak Ghe? Kok tumbenan dianter kak Iyan?" Tanya Echa begitu melihat Ghea turun dari motor Iyan.

"Leo nganter adeknya. Sekalian kerja katanya." mulut Echa membentuk O seraya mengangguk.


"Oh iya tadi aku ketemu sama kak Arez, dia nyariin kamu. Udah ketemu?"

Ghea menyernyit, "hah?"

"Loh kamu belom tau kak?"

Ghea menggeleng, diikuti Iyan. "Tadi aku ketemu sama dia di kantin terus dia nanya kak Ghea dimana atau ada kelas gak hari ini, terus habis itu udah deh dia cabut."

DINEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang