Dari kecil, Leo sudah menganggap Ghea bagian dari keluarganya. Ia menganggap Ghea lebih dari sekedar sahabat.
Keberadaan Ghea dapat membantu menyumbangkan kebahagian pada dirinya. Ketika ia sedang sedih, Ghea datang menghibur, ketika dirinya sedang membutuhkan bantuan, Ghea datang membantunya, ketika ia sedang berbahagia, Ghea datang juga dengan kebahagiaan.
Bertahun-tahun mereka jalani bersama. Mulai dari mereka hanya memakai dalaman dan tidak mengenakan baju, berenang bersama, tumbuh menjadi remaja yang kuat dan memiliki pribadi yang baik, lalu beranjak dewasa hingga memiliki konflik dalam keluarganya masing-masing.
Mereka masih bersama.
Mereka selalu bersama dari kecil hingga sekarang dan sampai nanti, entah kapan.
Dan ketika salah satu dari mereka meminta untuk menjaga jarak, rasanya Leo seperti di tarik ke dasar bumi.
Mereka sudah bersama bertahun-tahun, mustahil jika Ghea meminta agar mereka tidak sedekat dulu.
Masalah Fey biar dirinya dan keluarganya. Leo bisa membagi kasih sayang yang adil, dan keluarganya juga tidak keberatan.
Lalu apa yang dipikirkan gadis itu?
"Lo gak bener Ghe."
Ghea mendongak, malam itu masih belum berakhir.
"Lo ambil keputusan secara sepihak. Lo belum denger dari gue."
"Iya apa."
Leo menghela napas, "Lo gak seharusnya mikir gitu. Lo udah gue anggap keluarga gue sendiri. Mama juga udah anggap lo sebagai anak mama sendiri. Gue bisa bagi waktu buat kalian, buat lo. Lo gak perlu khawatir."
"Lo belum paham juga kayanya Le. Gue gak mengemis kasih sayang dari lo. Gue cuma mau sendiri, bentar aja. Gue pengen tau apa gue bisa ngelakuin apapun sendirian tanpa lo."
"Enggak. Meskipun gue yakin lo bisa ngelakuin apapun sendirian, tapi gue gak mau kita jauhan. Gue gak akan maksa keputusan lo lagi, tapi mohon, jangan jauhin gue."
"Nggak bisa..."
"Kita udah sama-sama dari kecil Ghe. Mustahil kalo kita jauhan."
"Makanya gue pengen tau apa gue bisa sendirian. Gue takut kalo gue ketergantungan sama lo."
"Lo bisa, tapi jangan jauhin gue."
Semenjak hari itu, kesepakatan telah mereka buat. Mereka akan menjalani hari-hari seperti biasanya, namun keduanya berjanji untuk tidak melebihi batas yang sudah ditentukan.
-
Sebuah mobil Pajero putih terparkir didepan rumah Ghea saat motor Leo melaju pelan menuju rumahnya, sebelum benar-benar dekat, gadis itu sudah tahu siapa yang datang.
"Lo mau masuk ke dalam... Atau pulang?"
Melihat siapa yang datang, sepertinya dua pilihan itu tidak Leo pilih.
"Gue tunggu di sini."
Ghea mengangguk mengetahui rencana sahabatnya.
Gue akan selalu siap badan ketika papa lo datang.
Ghea masuk ke dalam, dan ya, netra nya menangkap beberapa orang asing duduk di sofa ditemani keheningan. Matanya menelisik, ketika melihat sosok kecil sedikit asing tapi familiar, ia menoleh, dan mengamati, lalu mengingat.
Kaya pernah ketemu.
"Oh? Udah balik?"
Ghea mengangguk, lalu duduk di sebelah Rhea.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINERO
Teen Fiction"Bahagia kok karena uang. Bahagia tuh kalo lo sama gue nikah." Cae; 2020